1440
Apridiana Rahmawati, Ernani Setyawati, Indah Nur Imamah
PENGARUH KONSELING WHATSAPP GROUP TERHADAP TEKNIK
MENYUSUI YANG BENAR PADA IBU MENYUSUI
BAYI USIA 0-7 HARI DI PUSKESMAS SENAKEN
Apridiana Rahmawati, Ernani Setyawati, Indah Nur Imamah
Poltekkes Kaltim, Indonesia
Email: apridanarahmawati51332@gmail.com
Abstrak
Rendahnya cakupan ASI disebabkan karena kegagalan menyusui yang dimulai sejak bayi dilahirkan
karena kesalahan dalam proses menyusui menyebabkan produksi ASI berkurang, sehingga perlu adanya
konseling teknik menyusui yang benar melalui media whatsapp. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah
mengetahui pengaruh konseling WA group terhadap teknik menyusui yang benar pada ibu menyusui
bayi usia 0-7 hari. Metode penelitian adalah pre eksperimental dengan rancangan one goup pretest –
posttest, populasi adalah ibu menyusui bayi 0-7 hari di Puskesmas Senaken. Tehnik pengambilan
sampel dengan menggunakan consecutive sampling sebanyak 17 orang. Hasil penelitian ini diperoleh
terdapat hubungan signifikan antara konseling menggunakan Whatsapp group terhadap teknik
menyusui yang benar pada ibu menyusui bayi usia 0-7 hari (p- value 0,000) dengan nilai α = 0,05.
Keberhasilan pemberian ASI esklusif diperoleh dari tehnik menyusui yang benar. Konseling whatsapp
group membantu ibu menyusui bayi 0-7 hari melakukan tehnik menyusui secara benar. Konseling
Whatsapp group meningkatkan kemampuan ibu menyusui melakukan teknik menyusui yang benar.
Kata kunci: Konseling, Teknik Menyusui Yang Benar, Whatsapp Group
Abstract
The low coverage of breast milk is caused by the failure to breastfeed which starts from the time the
baby is born because of errors in the breastfeeding process causing breast milk production to decrease,
so there is a need for counseling the correct breastfeeding technique through whatsapp media. The
purpose of this study was to determine the effect of WA group counseling on the correct breastfeeding
technique in breastfeeding mothers of babies aged 0-7 days. The research method is pre-experimental
with a design of one goup pretest – posttest, the population is mothers breastfeeding babies 0-7 days at
the Senaken Health Center. Sampling techniques using consecutive sampling of 17 people. The results
of this study obtained a significant relationship between counseling using Whatsapp group and the
correct breastfeeding technique in breastfeeding mothers of babies aged 0-7 days (p-value 0.000) with a
value of α = 0.05. The success of exclusive breastfeeding is obtained from the correct breastfeeding
technique. Whatsapp group counseling helps mothers breastfeeding babies 0-7 days do breastfeeding
techniques correctly. Whatsapp group counseling improves the ability of breastfeeding mothers to
perform the correct breastfeeding techniques.
Keywords: Counseling, Correct Breastfeeding Techniques, Whatsapp Group
Jurnal Sosial dan Teknologi (SOSTECH)
Volume 2 -, Number 12 -, Desember 2022
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
1441
Apridiana Rahmawati, Ernani Setyawati, Indah Nur Imamah
Pengaruh Konseling Whatsapp Group Terhadap Teknik Menyusui Yang
Benar Pada Ibu Menyusui Bayi Usia 0-7 Hari Di Puskesmas Senaken
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
PENDAHULUAN
Rendahnya cakupan ASI disebabkan karena kegagalan menyusui yang dimulai sejak
bayi dilahirkan dengan memberikan makanan tambahan. sebanyak 53% kegagalan ASI
eksklusif terjadi sejak bulan pertama setelah bayi lahir (Raharjo, 2014)
Kesalahan teknik menyusui dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor
payudara, beberapa ibu memiliki masalah pada payudara misalnya puting susu datar yang
dapat membuat bayi kesulitan dalam melakukan perlekatan saat proses menyusu. Faktor
pengalaman, pada ibu yang sudah pernah menyusui akan memiliki gambaran tentang teknik
menyusui. Faktor pengetahuan, kurangnya pengetahuan ibu tentang teknik menyusui yang
benar dapat memberikan anggapan bahwa menyusui itu suatu proses yang alami sehingga
setiap ibu yang melahirkan menganggap dapat menyusui bayi dengan benar tanpa harus
dipelajari (Rinata & Iflahah, 2018).
Salah satu upaya untuk mengajarkan ibu mengenai teknik menyusui yang benar
melalui konseling menyusui. Selama ini konseling menyusui yang dilakukan dengan
memberikan informasi melalui leaflet. (Chen et al. 2019) Penelitian Ani et al. (2020)
menunjukkan konseling menyusui menggunakan berbagai media seperti audiovisual, leaflet
ataupun lembar balik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan dan teknik
menyusui yang benar dimana pada kelompok yang diberikan konseling menggunakan
audiovisual lebih banyak ibu yang memberikan ASI eksklusif dibandingkan dengan ibu
yang menggunakan media konseling leaflet dan lembar balik (Ani et al., 2020)
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang
pengaruh konseling WhatsApp group terhadap teknik menyusui yang benar pada ibu
menyusui bayi usia 0-7 hari di Puskesmas Senaken tahun 2022.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupkan pra eksperiment .Desain Penelitian one group Pre-test Post-
test Design without control (Oktavianto, 2017). Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas
Senaken pada bulan Mei-Juni 2022. Populasi adalah ibu menyusui yang memiliki bayi 0-7
hari yang berkunjung ke Puskesmas Senaken. Total sampel sebanyak 17 responden.
Tehnik sampling pada penelitian ini consecutive sampling.
Pada penelitian ini variabel independen adalah konseling whatsapp group dan
variabel dependen adalah tehnik menyusui yang benar. Instrumen penelitian yang
digunakan adalah lembar observasi cara pengumpulan data melalui pemberian wawancara,
observasi, pemberian treatment Uji statistic yang digunakan adalah uji Wilcoxon.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Karakteristik Responden
Karakteristik
F
%
Umur
< 20 tahun
2
11,8
20-35 tahun
11
64,7
> 35 tahun
4
23,5
Pendidikan
SD
0
0
1442
Apridiana Rahmawati, Ernani Setyawati, Indah Nur Imamah
Pengaruh Konseling Whatsapp Group Terhadap Teknik Menyusui Yang
Benar Pada Ibu Menyusui Bayi Usia 0-7 Hari Di Puskesmas Senaken
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
SMP
5
29,4
SMA
11
64,7
DIII/S1
1
5,9
Pekerjaan
IRT
10
58,8
Wiraswasta
6
35,3
Karyawan
Swasta
1
5,9
Paritas
Primiparitas
4
23,5
Multiparitas
12
70,6
Grandemulti
1
5,9
Jumlah
17
100.0
Sumber : Data Primer 2022
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan dari 17 responden, sebagian besar responden berumur
antara 20-35 tahun yaitu sebanyak 11 orang (64,7%), pendidikan responden sebagian
besar SMA yaitu sebanyak 11 orang (64,7%), pekerjaan responden sebagian besar adalah
IRT yaitu 10 orang (58,8%) dan paritas responden sebagian besar adalah multiparitas
sebanyak 12 orang (70,6%)
Tabel 2.
Dampak Sosial Teknik Menyusui Yang Benar Sesudah Diberikan Konseling
Whatsapp group
Teknik Menyusui
Sesudah Intervensi
Frekuensi
Persentasi %
Salah
Benar
2
15
11,8
88,2
Jumlah
17
100
Sumber : Data Primer 2022
Tabel 3.
Pengaruh Konseling WhatsApp group terhadap Tehnik Menyusui Yang Benar
n
Me
an
Ran
k
Sum Of
Rank
P
valu
e
Teknik
Menyusui
Yang Benar
Pre dan Post
Negatif
Rank
0
0
0,00
0,00
0
Positif
Rank
15
8,00
120,00
Ties
2
9,00
Total
17
Sumber : Data Primer 2022
Berdasarkan hasil pengumpulan data menggunakan kuesioner skor teknik menyusui
yang benar sesudah diberikan konseling menggunakan whatsapp group diperoleh hasil
sebanyak 15 orang (88,2%) ibu menyusui teknik menyusui benar dan masih ada 2 orang
(11,8%) yang teknik menyusuinya menyusuinya salah.
Hasil analisis menunjukkan nilai p value 0,000 < α 0,05, hal ini dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan konseling menggunakan Whatsapp group terhadap teknik menyusui
yang benar pada ibu menyusui bayi usia 0-7 hari di Puskesmas Senaken.
1443
Apridiana Rahmawati, Ernani Setyawati, Indah Nur Imamah
Pengaruh Konseling Whatsapp Group Terhadap Teknik Menyusui Yang
Benar Pada Ibu Menyusui Bayi Usia 0-7 Hari Di Puskesmas Senaken
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
A. Karakteristik responden
1. Umur responden
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden berumur antara 20-35 tahun,
hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden berada pada umur reproduksi sehat.
Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Karnita,( 2018) dimana dalam
penelitian ini didapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara umur ibu dengan
pemberian ASI eksklusif (p = 0,177 95% CI).
Hasil penelitian ini berhubungan dengan hasil penelitian yang dilakukan Kurniawan
(2019) yang menyatakan bahwa umur merupakan salah satu faktor yang signifikan terhadap
pemberian ASI eksklusif (p < 0,01 dengan OR 0,986) dan penelitian di RS Muhammadiyah
Lamongan pada tahun 2013 yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara umur ibu dengan pemberian ASI eksklusif (p < 0,005).
2. Pendidikan
Pendidikan merupakan kebutuhan dasar manusia yang sangat dibutuhkan untuk
pengembangan diri. Semakin tinggi tingkat pendidikan semakin mudah menerima
pegetahuan dan mengembangkan teknologi sehingga semakin meningkatkan produktifitas
dan kesejahteraan keluarga.
Hasil penelitian ini senada dengan hasil penelitian pada karyawati UNSIKA tahun
2013 yang didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan
ibu dengan pemberian ASI eksklusif (p > 0,05). hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian
yang dilakukan di Kota Surakarta tahun 2014 yang menyatakan bahwa pendidikan ibu
berpengaruh terhadap pemberian ASI eksklusif (p < 0,05 95% CI).
3. Pekerjaan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berpendidikan
menengah dan rendah. Sebagian besar responden di pedesaan, kebanyakan ibu sebagai ibu
rumah tangga (IRT) walaupun sesekali tidak menutup kemungkinan bagi ibu-ibu desa
tersebut untuk turut bekerja di luar rumah seperti sebagai petani (Suherni et al., 2018).
Hasil penelitian didapatkan bahwa sebanyak 68,3 % ibu yang memberikan ASI eksklusif
adalah ibu tidak bekerja dan hasil analisis bivariat didapatkan bahwa tidak ada hubungan
yang signifikan antara pekerjaan dengan pemberian ASI eksklusif (p = 0,262 95% CI)
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan di Sawahan Timur
dan Simpang Haru Padang tahun 2018 yang disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
bermakna antara status pekerjaan ibu dengan keberhasilan menyusui (p<0,05).
4. Paritas
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah multiparitas, hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden berada pada paritas sehat dan ibu siap
menyusu. Jumlah persalinan dan jumlah anak dihubungkan dengan pengalaman dan
keterampilan menyusui dan perawatan bayi oleh multipara yang semakin banyak anak
maka semakin berpengalaman ibu dalam menyusui terutama dalam mengatasi masalah-
masalah dalam pemberian ASI (Roesli, 2017). Terlepas apakah cara yang digunakan adalah
mendukung atau justru menghambat suksesnya keberhasilan menyusui di wilayah kerja
Puskesmas Senaken, dapat dilihat sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah
multipara (diantaranya terdapat beberapa grandemultipara).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Fakhidah & Palupi, 2018) menunjukkan bahwa
ibu yang memberikan ASI eksklusif adalah multipara dengan hasil uji statistik chi-square
1444
Apridiana Rahmawati, Ernani Setyawati, Indah Nur Imamah
Pengaruh Konseling Whatsapp Group Terhadap Teknik Menyusui Yang
Benar Pada Ibu Menyusui Bayi Usia 0-7 Hari Di Puskesmas Senaken
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
nilai p = 0,002 (p < 0,05 95% CI) yang dapat disimpulkan bahwa tedapat hubungan yang
signifikan antara paritas ibu dengan keberhasilan menyusui di wilayah kerja Puskesmas
Koba.
5. Pengaruh konseling menggunakan Whatsapp group terhadap teknik menyusui yang
benar pada ibu menyusui bayi usia 0-7 hari di Puskesmas Senaken Tabel 2 dan 3
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
konseling menggunakan Whatsapp Group dengan teknik menyusui yang benar dimana
sebelum diberikan konseling, kemampuan ibu dalam menyusui teknik menyusui yang benar
seluruhnya masih salah melakukan teknik menyusui dan setelah dilakukan konseling terjadi
peningkatan rata-rata kemampuan ibu melakukan teknik menyusui yaitu sebanyak 15 orang
melakukan teknik menyusui yang benar.
Konseling menyusui dapat membantu ibu untuk mengenali permasalahan yang
dihadapi selama menyusui, mengidentifikasi alternatif pemecahan masalah, menetapkan
prioritas alternatif pemecahan masalah, melakukan kajian tentang konsekuensi dan
keuntungan terhadap alternatif yang dipilih, meningkatkan kemampuan ibu untuk
memutuskan dan bertindak serta mendorong ibu untuk mencari cara pemecahan masalah
yang dapat dilakukan dan meningkatkan kemampuan ibu untuk mampu berpikir positif dan
optimis (Depkes RI, 2019). Manfaat lain konseling adalah membina hubungan baik dan
membangun rasa saling percaya, memberi informasi yang lengkap, jelas dan benar,
membantu klien dalam memilih dan memutuskan alternatif pemecahan masalah sesuai
dengan kebutuhan dan memberikan rasa puas kepada klien terhadap pilihannya (Kemenkes
RI, 2018).
Hasil penelitian Lina (2018) juga menyatakan bahwa ibu hamil yang mendapatkan
konseling menyusui secara lengkap berpeluang sebesar 5,770 kali untuk memberikan ASI
eksklusif dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak mendapatkan konseling menyusui.
Hal ini mengacu pada teori (Astutik, 2018). bahwa teknik menyusui yang benar harus
dapat dilakukan sesuai tahapan-tahapan dalam teknik menyusui yang benar dengan
langkah-langkah yang tepat.
Konseling menggunakan media WA group terbukti dapat meningkatkan kemampuan
ibu dalam teknik menyusui yang benar Seiring berjalannya waktu, konseling menyusui
juga mulai melakukan pendekatan edukasi melalui media sosial karena media sosial dinilai
cukup efektif untuk menjadi wadah pemberian edukasi mengenai ASI dan menyusui
kepada ibu (Lubis, 2016). Di Amerika Serikat, Skelton et al. (2018) telah melakukan
penelitian mengenai pemanfaatan layanan grup pada media sosial yang dibentuk oleh KP
ASI di Rumah Sakit Brimingham, Alabama yang digunakan sebagai media edukasi di
kalangan para ibu hamil, ibu menyusui, maupun ibu yang masih berusia aktif reproduksi.
Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa pemanfaatan media sosial di rumah sakit
Brimingham mampu memberikan dampak yang positif terhadap keberhasilan menyusui.
Menurut peneliti melalui konseling teknik menyusui yang benar, masalah ibu tentang
kesulitan menyusui dapat teratasi tidak terkecuali ibu yang memiliki masalah anatomi
payudara karena dengan teknik menyusui yang benar, masalah-masalah pada ibu dapat
diatasi dan ibu dapat melakukan teknik menyusui yang benar sehingga mendukung
keberhasilan ASI eksklusif.
1445
Apridiana Rahmawati, Ernani Setyawati, Indah Nur Imamah
Pengaruh Konseling Whatsapp Group Terhadap Teknik Menyusui Yang
Benar Pada Ibu Menyusui Bayi Usia 0-7 Hari Di Puskesmas Senaken
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
KESIMPULAN
Karakteristik responden sebagian besar memiliki umur antara 20-35 tahun yaitu sebanyak 11
orang (64,7%), memiliki latar belakang pendidikan SMA sebanyak 11 orang (64,7%), pekerjaan
sebagian besar IRT yaitu 10 orang (58,8%) dan paritas sebagian besar multiparitas sebanyak 12 orang
(70,6%). Teknik menyusui yang benar pada ibu menyusui bayi usia 0-7 hari di Puskesmas Senaken
sebelum dilakukan konseling menggunakan Whatsapp group sebanyak 17 orang (100%) tidak
memiliki kemampuan melakukan teknik menyusui yang benar.
Teknik menyusui yang benar pada ibu menyusui bayi usia 0-7 hari di Puskesmas Senaken
sesudah dilakukan konseling menggunakan Whatsapp group sebanyak 15 orang (88,2% memiliki
kemampuan melakukan teknik menyusui yang benar dan 2 orang (11,8%) tidak melakukan teknik
menyusui yang benar. Ada pengaruh konseling menggunakan Whatsapp group terhadap teknik
menyusui yang benar pada ibu menyusui bayi usia 0-7 hari di Puskesmas Senaken dengan nilai p
value 0,000.
DAFTAR PUSTAKA
Ani, M., Astuti, A., Harwijayanti, B. P., & Ristiana, R. (2020). (2020). Peningkatan Pengetahuan Dan
Ketrampilan Konseling Menyusui Melalui Pelatihan Menggunakan Media Dukesi (Modul Paket
ASI). Jurnal Edukasi Masyarakat, Pengabdian Dan Bakti, 1(1), 36–45.
Astutik, R. Y. (2018). Payudara dan Laktasi. Salemba Medika.
Chen et al. (2019). Optimal Experience of Web Activities. Journal of Computer in Human Behavior,
15(2), 585–608.
Depkes RI. (2019). Media Konseling Menyusui.
Fakhidah, L. N., & Palupi, F. H. (2018). Analisis faktor yang mempengaruhi pemberian ASI
eksklusif. Jurnal Kebidanan, 181–192.
Kemenkes RI. (2020). ASI Ekslusif.
Kurniawan. (2019). Determinants keberhasilan pemberian air susu ibu eksklusif. Jurnal Kedokteran
Brawijaya, 27(4), 236–240.
Lina. (2018). Pengaruh Konseling Menyusui Terhadap Pemberian ASI Ekslusif di Kabupaten Aceh
Timur Tahun 2018. Jurnal Pembangunan Wilayah & Kota, 1(3), 82–91.
Lubis, N. L. (2016). Psikologi Kespro. Wanita dan Perkembangan Reproduksinya: Ditinjau dari
Aspek Fisik dan Psikologinya. Kencana.
Oktavianto, E. (2017). Pelatihan Bermain pada Pengasuh dapat Meningkatkan Pengetahuan, Sikap
dan Keterampilan Pengasuhan. Health Sciences and Pharmacy Journal, 1(1), 20–29.
Raharjo, B. B. (2014). Profil ibu dan peran bidan dalam praktik inisiasi menyusu dini dan asi eksklusi.
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(1), 53–63.
Rinata, E., & Iflahah, D. (2018). Teknik Menyusui yang Benar Ditinjau Dari Usia Ibu, Paritas, Usia
Gestasi dan Berat Badan Lahir Di RSUD Sidoarjo. Jurnal Kebidanan Midwiferia, 11(1), 51–60.
https://doi.org/10.4269/ajtmh.1962.11.175
Roesli. (2017). Panduan Inisiasi Menyusui Dini Plus ASI Eksklusif. Pustaka Bunda.
Skelton et al. (2018). Exploring Social Media Group Use Among Breastfeeding Mothers: Qualitative
Analysis. JMIR Pediatrics Parent, 1(2), 1–8.
Suherni, S. P., APP, M. K., & Santi, M. Y. (2018). HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN TINGKAT
PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KOBA TAHUN 2017. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International
License
