Volume 1, Nomor 5, Mei 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
410
http://sostech.greenvest.co.id
ANALISIS KINERJA DAN KEPUASAN PELAYANAN TERHADAP
MODA TRANSPORTASI MICROTRANS JAK LINGKO
(PURI KEMBANGAN - KALIDERES)
Arifin dan Nunung Widyaningsih
Universitas Mercu Buana
E-mail: [email protected] dan
Diterima:
22 April 2021
Direvisi:
5 Mei 2021
Disetujui:
14 Mei 2021
Abstrak
Microtrans Jak Lingko 50 merupakan angkutan umum dengan
rute yang terhubung dengan beberapa transportasi umum lainnya
mulai dari stasiun kereta, halte TransJakarta dan angkutan umum
lainnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana persepsi
kepuasan penumpang terhadap layanan dan tingkat kinerja dari
Angkutan Jak Lingko 50. Penelitian ini memerlukan dua teknik
pengumpulan data yakni data primer yang berasal dari hasil
akumulasi kuesioner dengan jumlah 100 responden yang menjadi
penumpang Angkutan Jak Lingko 50 dan data sekunder berupa
data mengenai kinerja dari layanan angkutan Jak Lingko. Metode
analisis menggunakan Importance Performance Analysis (IPA)
dan Servqual. Hasil analisis membuktikan bahwa tingkat rata-
rata kinerja angkutan Jak Lingko 50 memiliki nilai rata rata
4.02 dan rata rata tingkat kepuasan penumpang yaitu 3,92 dari
skor tertinggi 5, dengan nilai tesebut tingkat kinerja dan
kepuasan mendapat predikat cukup baik dan kesanggupan
pengguna untuk membeli kartu Jak Lingko dikatakan mampu
karena sebanyak 100 orang berpendapat harga kartu murah.
Kata kunci: Jak Lingko; Kinerja dan Kepuasan; Importance
Prefomance Analysis; Servqual.
Abstract
Jak microtrans lingko 50 is the public transportation with the
route of that which is connected with other public some transport
starting from a train station , transjakarta bus stop , and other
public transportation .Research objectives to find how
perception satisfaction passengers to service of transport and the
level of the performance of jak lingko 50. This research need two
technique data collection the primary data from the results in an
accumulation of 100 respondents into passengers jak transport
lingko 50 and secondary data of data on the performance of
transport services lingko jak .The method of analysis using
importance performance analysis and servqual. The results of
the analysis prove that the average performance jak
transportation lingko 50 having value flattened 4.02 and The
average level of satisfaction passengers which are 3,92 of the
highest scores 5 and As much as users to buy cards capable of
being jak lingko said as many as 100 people thought a cheap
price.
Keywords: Jak Lingko; Performance and Satisfaction;
Importance Prefomance Analysis; Servqual.
SOSTECH, 2021
Analisis Kinerja dan Kepuasan Pelayanan Terhadap
Moda Transportasi Microtrans Jak Lingko (Puri
Kembangan - Kalideres)
411
PENDAHULUAN
Sistem transportasi adalah formasi transportasi yang terstruktur yang terdiri dari
transportasi jalan, transportasi kereta api, transportasi udara, serta transportasi laut dan
setiap transportasi terdiri dari sarana dan prasarana (Saraev et al., 2020), yang saling
berhubungan dengan dukungan perangkat lunak dan perangkat pikir membentuk suatu
sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien (Sal, 2019), berfungsi
melayani perpindahan orang atau barang, yang terus berkembang secara dinamis
(Reynaldo, 2018)
Transportasi umum atau transportasi massal mulai diperkenalkan di Jakarta pada
tahun 1970-an dengan nama “mikrolet” di beberapa daerah. ongkos yang dibebankan
kepada penumpang bervariasi tergantung dari seberapa jauh jarak tempuh yang dituju
(Tandirerung et al., 2019). Ciri operasi pelayanan transportasi umum yaitu penumpang
harus menyesuaikan asal dan tujuan (trayek) angkutan (Rambe, 2016), titik asal, tujuan
serta rute yang dilalui tetap dan sangat bergantung dengan trayek yang sudah ditentukan
dalam peraturan (Kilkoda, 2019) dan menghentikan kendaraan umum harus pada tempat
yang telah ditentukan dalam peraturan trayek dan peraturan operator angkutan.
Angkutan pribadi adalah angkutan yang menggunakan kendaraan pribadi, seperti
mobil pribadi, sepeda motor, sepeda, tetapi bisa juga menggunakan bus yang biasanya
digunakan untuk keperluan pribadi. Transportasi dengan menggunakan kendaraan pribadi
biasanya lebih mahal dari transportasi menggunakan angkutan umum karena alasan
efisiensi angkutan umum lebih baik (Wasanta, 2017).
Penggunaan angkutan pribadi bermotor di Indonesia ditandai dengan tanda nomor
kendaraan bermotor yang berlatar belakang hitam dengan tulisan berwarna putih (Redo,
2015) sedangkan angkutan umum menggunakan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang
berlatar belakang kuning dengan tulisan berwarna hitam.
Jakarta sebagai ibu kota negara Indonesia (Harahap, 2013) mempunyai arus lalu
lintas dan mobilitas masyarakat yang tinggi terutama pada saat pagi hari yang merupakan
mulainya suatu aktivitas dan sore hari di saat mengakhiri aktivitasnya menyebabkan
kendaraan-kendaraan tersendat dan juga banyak kendaraan umum yang mengangkut
penumpang melebihi kapasitas yang diizinkan (Salim et al., 2019). Hal ini memerlukan
pelayanan transportasi yang memadai, baik jumlah maupun kemudahannya (Zahra et al.,
2020).
Angkutan umum memiliki peranan penting dalam pembangunan perekonomian
(Simbolon, 2020), untuk menuju keberlanjutan angkutan umum memerlukan penanganan
serius (Salim et al., 2019). Angkutan merupakan elemen penting dalam perekonomian
karena berkaitan dengan distribusi barang (Rini, 2017), jasa dan tenaga kerja, serta
merupakan inti dari pergerakan ekonomi di kota, berbagai bentuk moda angkutan umum
dengan karakteristik (Saputra, 2016) dan tingkat pelayanan yang diberikan mewarnai
perkembangan sistem angkutan umum kota yang seharusnya berorientasi kepada
kenyamanan dan keamanan sehingga dapat bersaing dengan angkutan pribadi
(Tandirerung et al., 2019).
Permasalahan utama transportasi di DKI Jakarta adalah kemacetan (Ahmadi, 2019)
dan ditambah dengan buruknya kualitas pelayanan, keamanan, kenyamanan, keandalan,
kemudahan akses dan efisiensi dari sistem angkutan umum (Kusumawardani, Adawiyah,
Riyanto, & Insriastuti, 2013). Oleh karena itu, mulai 1 Oktober 2018 Pemprov DKI
Jakarta meresmikan ok trip dan bertransformasi menjadi Jak Lingko, Jak Lingko
diprediksi mampu memberikan solusi dari buruknya sistem angkutan umum di DKI
Volume 1, Nomor 5, Mei 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
412
http://sostech.greenvest.co.id
Jakarta karena Jak Lingko merupakan sistem transportasi yang terintegrasi (integrasi rute,
integrasi manajemen, dan integrasi pembayaran).
Microtrans Jak Lingko sebuah pilihan dari moda transportasi umum yang digadang
gadang mampu mengurai kemacetan. Sebagai sarana angkutan umum maka prasarana itu
tidak boleh asal jadi tapi harus memenuhi standar minimum. Masa awal operasional Jak
Lingko ini dapat dilihat apa saja prasarana yang tersedia dari Jak Lingko dan apakah
sudah memenuhi standar yang ada, dan juga melihat seberapa kemampuan masyarakat
untuk membayar kartu Jak Lingko (Zahra et al., 2020).
adapun maksud dari peneltian ini yaitu untuk mengetahui apakah fasilitas halte di
sepanjang rute sudah memenuhi standar pelayanan minimum ?, mengetahui apakah
pelayanan Angkutan Jak Lingko apakah sudah memenuhi servqual ?, mengetahui apakah
harga yang diberikan sudah sesuai dengan harapan pengguna dengan menggunakan
metode Ability To Pay (ATP) dan Willingness To Pay (WTP) ? dan mengetahui
bagaimana tingkat kepuasan penumpang terhadap kinerja Angkutan Jak Lingko 50 rute
Kali deres – Puri Kembangan ?
Berikut adalah Research GAP pada penelitian yang dapat dilihat pada tabel 1
Tabel 1 Research GAP
No
Judul Penelitian
Variabel
a
b
c
d
e
f
1
Pelayanan Penumpang Angkutan Umum Kota Trayek
Sudiang - Sentral Kota Makassar
-
-
-
-
2
Evaluasi Kualitas Pelayanan pada Industri Angkutan
Umum: Studi Kasus Mikrotrans Jak Lingko
-
-
-
-
3
Analisis Tingkat Kepuasan Penumpang Pada Fasilitas
Pelayanan Bus Transjakarta Berbasis Standar
Pelayanan Minimal (SPM)
-
-
-
4
Peningkatan Pelayanan Bus Transjakarta Berdasarkan
Preferensi Pengguna (Studi Kasus: Koridor I Blok M
–Kota, Jakarta)
-
-
5
Analisa Ability To Pay Dan Willingness To Pay
Pengguna Jasa Kereta Api Bandara Soekarno Hatta –
Manggarai
-
-
-
-
-
6
Analisis Pengaruh Kepuasan Pelanggan Busway
Terhadap Adopsi Inovasi Sistim Tiket Tunggal
Elektronik Smart Card Untuk Mendukung Integrasi
Moda Transportasi Massal Di Jakarta
-
-
-
7
Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kualitas
Pelayanan angkot di Kota Medan
-
-
8
Analisa Kepuasan Penumpang Angkutan Kota
terhadap Sistem Pelayanan Angkutan Kota di Kota
Sidoarjo
-
-
-
9
Kajian Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Kinerja
Transpakuan Bogor (Pelayanan Di Halte Dan
Pelayanan Di Dalam Bus Transpakuan Bogor)
-
-
-
10
Analisis Kualitas Pelayanan Angkutan Umum
(Transmusi) Melalui Kinerja Terhadap Kepuasan
Masyarakat di Kota Palembang
-
-
-
No
Judul Penelitian
Variabel
a
b
c
d
e
f
11
Analisis Kinerja Dan Kepuasan Pelayanan Terhadap
Moda Transportasi Microtrans Jak Lingko (Puri
Kembangan - Kalideres)
SOSTECH, 2021
Analisis Kinerja dan Kepuasan Pelayanan Terhadap
Moda Transportasi Microtrans Jak Lingko (Puri
Kembangan - Kalideres)
413
Keterangan :
a : Kinerja Angkutan
b : Kepuasan Pelanggan
c : Metode Servqual
d : Metode Importance Performance Analysis (IPA)
e : Metode Ability To Pay (ATP) dan Willingness To Pay (WTP)
f : Dilakukan saat diterapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar
METODE PENELITIAN
Lokasi penelitian ini dilakukan di sepanjang rute Jak Lingko 50 mulai dari Puri
Kembangan sampai Kalideres. Diagram alir penulisan tugas akhir dapat dilihat dari
gambar 1
Gambar 1. Diagram Alir Penelitian
Sebelum memasuki teknik analisis data, hasil dari pengambilan data melalui
kuisioner dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas terlebih dahulu, sehingga secara
statistik hasil pengujiannya layak digunakan. Uji reliabilitas dan uji validitas
menggunakan software SPSS. Uji validitas digunakan untuk mengukur bahwa variabel
tepat untuk diteliti. Sedangkan uji reliabititas digunakan untuk mengukur konsistensi
suatu kuesioner.
Volume 1, Nomor 5, Mei 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
414
http://sostech.greenvest.co.id
Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan metode Importance
Performance Analysis (IPA) untuk mengetahui bagaimana kepentingan masyarakat
(importance) terhadap kinerja (performance). IPA menggabungkan dua faktor tingkat
kepentingan masyarakat dan kinerja perusahaan dalam grafik dua dimensi yang
memudahkan penjelasan data. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel x
dan variabel y, dimana:
Variabel x merupakan tingkat kinerja dan pelayanan berdasarkan kinerja armada
Angkutan Jak Lingko 50.
Variabel y merupakan tingkat kepentingan/kepuasan penumpang pada pelayanan
Angkutan Jak Lingko 50.
Adapun rumus Importance Performance Analysis sebagai berikut :
"
Xi
Tki =
∑"
Yi
x 100 %
Dimana :
Tki = Tingkat Kesesuaian Responden
Xi = Bobot penilaian kinerja dan pelayanan Angkutan Jak Lingko
Yi = Bobot penilaian kepentingan/kepuasan penumpang
Dimana :
Xi=
Yi=
∑"
Xi
ni
∑"
Yi
ni
X = Nilai rata-rata tingkat kinerja dan pelayanan
Y = Nilai rata-rata kepentingan/kepuasan
N = Jumlah responden
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam menganalisis data penelitian ini dipergunakan metode deskriptif kualitatif-
kuantitatif. Untuk menjawab perumusan masalah mengenai sampai sejauh mana tingkat
kepuasan penumpang terhadap kinerja Angkutan Jak Lingko, maka dipergunakan
Importance-Performance Analysis (John A. Martial and John C. James, 1997 : 77-79)
atau Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Kepuasan Pelanggan. Dalam hal ini,
digunakan skala 5 tingkat (likert) yang terdiri dari sangat bagus, bagus, cukup bagus,
kurang bagus dan tidak bagus. Kelima penilaian tersebut diberi bobot yang dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 2 Penilaian Kinerja dan Pelayanan Jak Lingko
Kinerja Pelayanan
Kategori Penilaian
Bobot
Sangat Bagus (SB)
5
Bagus (B)
4
Kinerja Pelayanan
Cukup Bagus (CB)
3
Kurang Bagus (KB)
2
Tidak Bagus (TB)
1
Sumber: J. Supranto, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan
SOSTECH, 2021
Analisis Kinerja dan Kepuasan Pelayanan Terhadap
Moda Transportasi Microtrans Jak Lingko (Puri
Kembangan - Kalideres)
415
Untuk kinerja/pelayanan diberikan lima penilaian dengan bobot yang dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
Tabel 3 Penilaian Kepuasan Pelayanan Berdasarkan Skala Likert
Kualitas Pelayanan
Kategori Penilaian
Bobot
Sangat Puas (SP)
5
Puas (P)
4
Kepuasan Pelayanan
Cukup Puas (CP)
3
Kurang Puas (KP)
2
Tidak Puas (TP)
1
Sumber: J. Supranto, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan
Hasil dari analisis data kuesioner sebanyak 100 responden yang menggunakan
moda transportasi angkutan Jak Lingko 50 diolah dengan menggunakan metode
Importance Performance Analysis dan didapatkan hasil tabel 1 berikut:
Tabel 4 Perhitungan Rata-rata Tingkat Kinerja dan Kepuasan Penumpang
Penilaian
No
X
Y
Kinerja
Kepuasan
1
436
412
4,36
4,12
2
414
376
4,14
3,76
3
401
415
4,01
4,15
4
428
393
4,28
3,93
5
411
407
4,11
4,07
6
421
391
4,21
3,91
7
362
385
3,62
3,85
1
409
387
4,09
3,87
1
384
376
3,84
3,76
2
384
388
3,84
3,88
3
377
372
3,77
3,72
Volume 1, Nomor 5, Mei 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
416
http://sostech.greenvest.co.id
Jaminan
1
Perasaan aman menggunakan Jak
Lingko 50
399
404
3,99
4,04
Rata -rata
402,17
392,17
4,02
3,92
Dari perhitungan rata-rata keseluruhan atribut/item pertanyaan kuesioner pada
penilaian dalam menggunakan angkutan Jak Lingko sebagai preferensi masyarakat,
didapat hasil sebagai berikut:
1. Rata rata dari tingkat kinerja total pelayanan sebesar 4,02, maka dapat dikatakan
bahwa kinerja pelayanan yang diberikan pada setiap item yang diteliti termasuk dalam
kategori baik.
2. Rata rata tingkat kepuasan total pelayanan sebesar 3,92, maka dapat dikatakan
bahwa kepuasan penumpang pada setiap item yang diteliti termasuk dalam kategori
puas.
Gambar 2 Grafik Diagram Kartesius
Kuadran A menunjukkan prioritas utama bahwa kepentingan di bawah rata– rata
namun nilai kepuasan penumpang di atas rata rata. Faktor pelayanan dalam kuadran ini
harus dijadikan prioritas utama dalam penanganan demi menciptakan pelayanan yang
berkualitas yaitu item kuisioner bernomor 3 dan 12.
Kuadran B menunjukkan pertahankan prioritas bahwa kepentingan dan nilai
kepuasan penumpang diatas rata rata, dimana untuk faktor pelayanan yang ada dalam
kuadran ini agar dipertahankan prestasinya, karena kepentingan dan kepuasan telah
sejalan sesuai harapan yaitu item kuesioner bernomor 1, 4 dan 5.
Kuadran C menunjukkan prioritas rendah bahwa kepentingan dan nilai kepuasan
sama sama rendah, dimana antara kepentingan dan tingkat kepuasan penumpang pada
level yang sama sehingga cukup dipertahankan yaitu item kuisioner bernomor 7, 9, 10
dan 11.
Kuadran D menunjukkan berlebihan bahwa nilai kepuasan di bawah rata rata dan
nilai kepentingan diatas rata rata, menunjukkan tingkat kepentingan melebihi dari
tingkat kepuasan penumpang yaitu item kuesioner bernomor 2, 6 dan 8.
Analisis Kinerja dan Kepuasan Pelayanan Terhadap SOSTECH, 2021
Moda
Transportasi
Microtrans Jak
Lingko
(Puri
Kembangan - Kalideres)
417
KESIMPULAN
Berdasarkan analisa penulis bahwa fasilitas halte berdasarkan standar pelayanan
minimum sudah berada ditingkat sangat baik, hanya saja jumlah halte perlu ditambah
karena masih ada di beberapa titik tunggu yang belum mempunyai halte. Dari analisa
penulis hasil kuesioner dengan mengacu 5 indikator mengenai tingkat pelayanan
Angkutan Jak Lingko 50 Puri Kembangan - Kalideres, yang menyatakan kinerja
Angkutan Jak Lingko 50 sudah memenuhi 5 indikator tersebut. Berdasarkan hasil
penelitian didapat frekuensi angkutan Jak Lingko 50 Puri Kembangan Kalideres
adalah 7 angkutan per jam dan waktu antara (headway) didapat hasil sebagai berikut :
Headway =
60
frekuensi
=
60
= 8,57 menit = 8 menit 34 detik
7
Waktu antara (headway) Jak Lingko 50 Puri Kembangan Kalideres dari
angkutan satu ke yang lain adalah 8 menit 34 detik. Berdasarkan analisa penulis bahwa
kemampuan pengguna untuk membeli kartu Jak Lingko sudah melebihi dari kebijakan
Pemprov DKI Jakarta. Sehingga harga yang disediakan sudah sangat menjangkau
masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian bahwa tingkat kepuasan terhadap kinerja
angkutan Jak Lingko 50 rute Puri Kembangan - Kalideres yang mengacu kepada
indikator Standar Pelayanan Minimal Ditjen Perhubungan Darat dengan 8 indikator
penilaian didapat hasil untuk kinerja operasional masuk pada kriteria baik dengan nilai
total 19 berada pada range 18 - 24, dan ada sebanyak 3 indikator penilaian dengan
tingkat kepuasan sedang seperti kecepatan perjalanan, waktu perjalanan dan waktu
pelayanan dan 4 indikator baik seperti Headway, frekuensi, jumlah kendaraan yang
beroperasi dan waktu tunggu dan 1 indikator penilaian kurang baik seperti faktor muat
hal ini disebabkan karena adanya kebijakan untuk menjaga jarak di dalam angkutan
umum.
BIBLIOGRAPHY
Ahmadi, Tiara Andriani. (2019). Evaluasi Layanan Transportasi Publik Kereta Rel
Listrik Commuter Line di Jabodetabek. Semarang: UNNES.
Harahap, Fitri Ramdhani. (2013). Dampak urbanisasi bagi perkembangan kota di
Indonesia. Society, 1(1), 35–45.
Kilkoda, Nurdin Muhammad. (2019). TA: Analisis Biaya Operasional Kendaraan
Angkutan Kota (Studi Kasus: Trayek Abdul Muis–Cicaheum Via Aceh). Bandung:
Institut Teknologi Nasional.
Kusumawardani, Marla Ayu, Adawiyah, Robbiatul, Riyanto, Bambang, & Insriastuti,
Amelia Kusuma. (2013). Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Angkutan Umum di
Kawasan Tembalang. Jurnal Karya Teknik Sipil, 2(1), 60–74.
Rambe, Zelvia Zahara. (2016). Analisia Pemilihan Moda Transportasi Umum Rute
Medan-Rantau Prapat Dengan Metode Analytic Hierarchy Process (Studi Kasus).
Medan: Universitas Medan Area.
Redo, Syarif Muhammad. (2015). Perbuatan Melawan Hukum Pemilik Kendaraan
Pribadi Sebagai Angkutan Umum Taksi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22
Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Kota Pontianak. Jurnal
Hukum Prodi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Untan (Jurnal Mahasiswa S1 Fakultas
Hukum) Universitas Tanjungpura, 3(4).
Reynaldo, Reynaldo. (2018). Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap kualitas pelayanan
Volume 1, Nomor 5, Mei 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
418
http://sostech.greenvest.co.id
angkot di kota medan. Jurnal Rekayasa Konstruksi Mekanika Sipil, 1(1), 26–34.
Rini, Tri Purnama Wati. (2017). Kebijakan Penerbitan Kartu Pengawas Angkutan Kota
Pada Kantor Dinas Perhubungan Kota Padang. Padang: Universitas Andalas.
Sal, Ryan Achmad F. A. I. (2019). Pelanggaran Terhadap Operasional Angkutan Barang
dengan Sumbu Tiga atau Lebih Menurut UU Nomor 22 Tahun 2009. Bojonegoro:
Universitas Bojonegoro.
Salim, Abdul Kadir, Massara, Asma, Zaifuddin, Zaifuddin, Arzal, Muhammad, &
Jumadi, Achmad. (2019). Analisis Kinerja Operasional Angkutan Umum Kota Pare-
Pare. PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik, 4(2), 135–144.
Saputra, Indra. (2016). Analisis Kinerja Pelayanan Angkutan Umum Pedesaan Trayek
Bangko-Jangkat. Bandung: Fakultas Teknik Unpas.
Saraev, Pavel, Blyumin, Semen, Galkin, Alexander, & Sysoev, Anton. (2020).
Mathematical Remodeling Concept in Simulation of Complicated Variable
Structure Transportation Systems. Transportation Research Procedia, 45, 475–482.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.trpro.2020.03.041
Simbolon, Nanci Yosepin. (2020). Perlindungan Hukum Bagi Pengguna Jasa Angkutan
Umum Berdasarkan UU No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan. Jurnal Ilmiah Simantek, 4(1), 96.
Tandirerung, Ismawati, Ramba, Jumeitri, Rachman, Rais, & Ali, H. Nur. (2019).
Pelayanan Penumpang Angkutan Umum Kota Trayek Sudiang - Sentral Kota
Makassar. I(2).
Wasanta, Tilaka. (2017). Kajian Perpindahan Moda (Mode Shifting) Dari Pengguna
Kendaraan Pribadi Ke Kendaraan Umum (Studi Kasus: Kota Bandung). Surakarta:
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Zahra, Noveesra, Baihaqi, Imam, & Ardiantono, Dewie Saktia. (2020). Evaluasi Kualitas
Pelayanan Pada Industri Angkutan Umum: Studi Kasus Mikrotrans Jak Lingko.
Jurnal Sains Dan Seni ITS, 9(1), 58–63.
https:/ /doi.org/10.12962/j23373520.v9i1.50952
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0
International Licensed