Volume 1, Nomor 4, April 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
303
http://sostech.greenvest.co.id
KAJIAN KELAYAKAN LOKASI TAPAK SERTA POTENSI
UNGGULAN PADA RSUD DR.P.P MARGETTI SAUMLAKI
KEPULAUAN TANIMBAR
Andiyan dan Denny Heriyanto
Universitas Faletehan
E-mail: [email protected]m dan property2lestari@gmail.com
Diterima:
13 Februari 2021
Direvisi:
10 April 2021
Disetujui:
14 April 2021
Abstrak
Kecamatan Tanimbar Selatan dengan pusatnya di Saumlaki
dalam Perpres No. 33 tahun 2015 diarahkan sebagai pusat
kegiatan utama untuk peningkatan pelayanan pertahanan dan
keamanan serta pendorong pengembangan kawasan perbatasan
negara. Pada pasal 10 ditetapkan pula strategi pengembangan
sistem pusat pelayanan perbatasan negara berbasis gugus pulau
dan meningkatkan keterkaitan pusat pelayanan perbatasan
dengan Pusat Kegiatan Nasional (PKSN) Saumlaki sebagai pusat
pelayanan utama. Salah satu fungsi dari PKSN Saumlaku adalah
sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan. Oleh karena itu guna
mewujudkan pengembangan PKSN Saumlaki, percepatan
pengembangan pusat pelayanan kesehatan merupakan strategi
yang perlu direalisasikan. Sebagai institusi medis rujukan yang
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, rumah
sakit memiliki peran strategis yang sangat penting dalam
percepatan peningkatan kesehatan masyarakat. di daerah
perbatasan negara. Dampak pertumbuhan penduduk dan
peningkatan ekonomi niscaya akan meningkatkan permintaan
akan layanan rumah sakit berkualitas tinggi yang mencakup
semua sektor masyarakat. Dengan demikian untuk meningkatkan
akses publik terhadap pelayanan kesehatan rumah sakit di
kawasan perbatasan negara, pemerintah daerah Kabupaten
Kepulauan Tanimbar berencana akan membangun rumah sakit
Ukularan di Kecamatan Lauran.
Kata kunci: Rumah sakit; Kesehatan; Pengembangan; Strategis
Abstract
South Tanimbar District with its center in Saumlaki in
Presidential Decree No. 33 of 2015 is directed to be the main
activity center in enhancing state defense and security services
as well as encouraging the development of state border areas.
Article 10 also stipulates the strategy for developing a state
border service center system based on island clusters and
increasing the linkage of the border service center with the
Saumlaki national activity center (PKSN) as the main service
center. One of the functions of PKSN Saumlaku is as a Health
Service Center. Therefore, in order to realize the development of
PKSN Saumlaki, accelerating the development of health service
centers is a strategy that needs to be realized. The hospital as a
referral health facility that provides health services to the
community has a very strategic role in accelerating the
improvement of the public health status in the border areas of the
country. The effect of population growth and economic
Andiyan dan Denny Heriyanto
304
Kajian Kelayakan Lokasi Tapak serta Potensi Unggulan
pada RSUD Dr.P.P Margetti Saumlaki Kepulauan Tanimbar
SOSTECH, 2021
improvement will certainly increase the need for quality hospital
services that reach all levels of society. Thus, in order to increase
public access to hospital health services in the border area of the
country, the Regional Government of the Tanimbar Islands
Regency plans to build a Ukularan Hospital in Lauran District.
Keywords: Hospital; Health; Development; Strategic
PENDAHULUAN
Dalam menyusun perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembangunan infrastruktur
(Asariansyah, 2013) maka dalam memboboti usulan perencanaan dimaksud salah satunya
persyaratan teknis yang harus dilengkapi adalah dokumen kajian kelayakan (Feasibility
Study) yang dapat menganalisis tingkat kelayakan pelaksanaan pembangunan infrastruktur
(Safitri & Mu’min, 2020) di sebuah kawasan sehingga dampak dari pembangunan
dimaksud benar-benar memberikan manfaat bagi tatanan kehidupan masyarakat. Oleh
karena itulah sebagai komitmen terhadap pengembangan kawasan perbatasan, Pemerintah
Daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar melalui Dinas Kesehatan dalam pengembangan
wilayah perbatasan menyelenggarakan Kegiatan Penyusunan Dokumen Fisibility Study
(FS) Pembangunan Rumah Sakit Ukurlaran sebagai tindak lanjut dari strategi
pengembangan Rumah Sakit di wilayah Kabupaten Kepulauan Tanimbar (Jasa,
Penyusunan, Jasa, & Penyusunan, n.d.)
Rencana membangun atau mengembangkan suatu rumah sakit idealnya akan diawali
oleh suatu kajian studi kelayakan/feasibility study, yang dapat menganalisis tingkat
kelayakan melaksanakan pembangunan rumah sakit (Wilujeng, Riyadi, & Ridwan, 2019)
sehingga dampak dari pembangunan dimaksud benar-benar memberikan manfaat bagi
tatanan kehidupan masyarakat, terutama di Kabupaten Kepulauan Tanimbar Kecamatan
Tanimbar Selatan dengan pusatnya di Saumlaki dalam Perpres No. 33 Tahun 2015
diarahkan sebagai pusat aktivitas utama dalam peningkatan pelayanan pertahanan dan
keamanan negara serta mempromosikan pembangunan kawasan perbatasan
nasional.(García Reyes, 2013)
Pada pasal 10 ditetapkan pula strategi pengembangan sistem pusat pelayanan
perbatasan negara berbasis gugus pulau dan meningkatkan keterkaitan pusat pelayanan
perbatasan dengan Pusat Kegiatan Nasional (PKSN) Saumlaki sebagai pusat pelayanan
utama. Salah satu fungsi dari PKSN Saumlaki adalah sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan.
Oleh karena itu, guna mewujudkan pengembangan PKSN Saumlaki, percepatan
pengembangan pusat pelayanan kesehatan merupakan strategi yang perlu direalisasikan.
Sebagai institusi kesehatan rujukan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat, rumah sakit (Hidayati, Suryawati, & Sriatmi, 2014) memiliki peran strategis
yang sangat penting dalam percepatan perbaikan kondisi kesehatan masyarakat di wilayah
perbatasan Negara (A’yuni, 2018). Dampak pertumbuhan penduduk dan peningkatan
ekonomi (Crismanto, 2017) pasti akan meningkat permintaan akan pelayanan rumah sakit
yang berkualitas yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat (Magdalena, Arto, &
Ginting, 2013). Dengan demikian untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan
kesehatan rumah sakit di daerah perbatasan negara, pemerintah daerah Kabupaten
Kepulauan Tanimbar berencana akan membangun rumah sakit Ukularan di Kecamatan
Lauran.
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu memperoleh kajian kelayakan pembangunan
rumah sakit secara menyeluruh, terlaksananya proyek pembangunan infrastruktur yang
memenuhi persyaratan teknis dengan periode pelayanan yang sesuai
Volume 1, Nomor 4, April 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
228
http://sostech.greenvest.co.id
305
dengan umur teknis bangunan dan kapasitas pelayanan yang sesuai dengan rencana,
terjaminnya kesinambungan pembangunan, dimana konsep yang diterapkan sudah
mempertimbangkan: kearifan lokal, kemampuan keuangan, kemampuan kelembagaan
pengelola, dan kemampuan sumber daya manusia yang tersedia, proyek yang akan
dibangun dapat secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi lingkungan sekitar. dan
mendapatkan dasar untuk perkembangan tubuh yang progresif, dan menghubungkan
dengan pengembangan rencana pelayanan kesehatan dan manajemen rumah sakit secara
keseluruhan. Reformasi peraturan transportasi adalah salah satu cara untuk memperbaiki
situasi ini (Radja, 2016) dan menarik investasi modal perkeretaapian yang lebih besar
(Andiyan & Rachmat, 2021) dan guna memungkinkan struktur manajemen perkeretaapian
yang lebih inovatif untuk mengurus promosi penggunaan kereta api untuk mengangkut
barang dengan cara yang lebih efektif.(Andiyan & Rachmat, 2021)
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan, yaitu analisis deskriftif komparasi. Analisis
ini adalah membandingkan keadaan lapangan dengan teori. Berupa mengadakan survey
lapangan dengan wawancara dan mengumpulkan data, yaitu konsep bangunan, gambar
kerja, dan foto. Kemudian dibandingkan dengan teori- teori yang berhubungan dengan
rumah tinggal, t atanan ruang dalam dan lahan berkontur, sehingga dapat mencapai
sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan ketika membangun
di lahan berkontur yang curam.Tinjauan Desa Benowo, Cacaban Kidul, Cacaban Lor,
dan Pekacangan di Kecamatan Bener serta Desa Sedayu di Kecamatan Loano, Kabupaten
Purworejo sebagai pendukung sebuah Gedung Tourist Information Center Highland
Borobudur. Tinjauan pustaka diperoleh landasan teori, standar perancangan, kebijaksanaan
perencanaan dan perancangan(survey lapangan, surfing internet, studi literatur) Kondisi
fisik Non fisik, Geografi dll. Selain itu dilakukan pula studi banding Kompilasi data
hasil studi lapangan dan studi banding dengan studi pustaka. Pengumpulan data dilakukan
untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan
perancangan.(Bandung, n.d.)
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Lokasi dan Lahan
Rencana pembangunan rumah sakit Ukularan lokasinya di desa Lauran di
Kecamatan Tanimbar Selatan. Lokasi berada di sisi jalan kabupaten dengan
aksesibilitas yang cukup tinggi. Lokasi dilalui oleh angkutan umum antar daerah dan
antar desa di dalam wilayah Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Sementara di sekitar
lokasi terdapat aktifitas yang bersifat strategis yaitu kompleks Markas Kodim. Lahan
yang berada dilokasi memiliki luas ± 40.000 m
2
atau 4 Ha. Penggunaan lahan pada
lokasi pembangunan rumah sakit Ukularan saat penelitian ini adalah sebagai kampus
Akademi Perawatan, dimana 30% lahan merupakan daerah terbangunan sebagai
fasilitas kegiatan kampus. Bangunan yang ada umumnya sangat tidak terawat.
Sementara secara fisik lahan yang ada merupakan dataran yang cukup baik bagi
pengembangan rumah sakit. Infrastruktur yang sudah menjangkau kawasan
pengembangan rumah sakit ini adalah sistem jaringan air bersih, jaringan listrik dan
jaringan jalan kabupaten. Kondisi ini mendukung bagi kegiatan pengembangan rumah
sakit Ukularan. Status lahan adalah milik pemda Kabupaten Kepulauan Tanimbar,
dengan demikian segara legal lahan tersebut tidak dalam sengketa,
04
Andiyan dan Denny Heriyanto
Kajian Kelayakan Lokasi Tapak serta Potensi Unggulan
pada RSUD Dr.P.P Margetti Saumlaki Kepulauan Tanimbar
SOSTECH, 2021
sehingga tidak menjadi hambatan untuk dilakukan pengembangan kegiatan rumah
sakit. Demikian pula dari segi kebijakan alokasi lahan di lokasi sudah sesuai dengan
RT/RW Kabupaten Kepulauan Tanimbar, yaitu untuk pemanfaatan ruang kegiatan
pelayanan umum yang merupakan pelayanan kesehatan.(Egziabher & Edwards, 2013)
Gambar.1 Lokasi Lahan Pembangunan RS
Volume 1, Nomor 4, April 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
228
http://sostech.greenvest.co.id
307
Gambar.2 Lokasi Lahan dan banguna Eksisting Pembangunan RS
304
Andiyan dan Denny Heriyanto
308
Kajian Kelayakan Lokasi Tapak serta Potensi Unggulan
pada RSUD Dr.P.P Margetti Saumlaki Kepulauan Tanimbar
SOSTECH, 2021
B.
Klasifikasi Kelas Rumah Sakit
Rencana kebutuhan rumah sakit Ukularan adalah pada tahun 2021 dengan status
RS tipe C. Namun demikian bagunan gedung rumah sakit dan peralatannya di
persiapkan dengan standar bangunan RS tipe B.(Menteri Kesehatan RI, 2020)
C.
Kapasitas Tempat Tidur (TT)
Perhitungan kapasitas tempat tidur/TT, berupa jumlah TT yang harus disiapkan
oleh rumah sakit tersebut. Prakiraan kebutuhan jumlah TT dapat menggunakan rasio
minimal 1/1.000 artinya dari jumlah penduduk pada wilayah jangkauan rumah sakit
sejumlah 1.000 orang akan dibutuhkan 1 TT. kecenderungan fasilitas pelayanan
kesehatan berupa jumlah total TT pada fasyankes di wilayah tersebut dapat
menjadikan dasar sebagai perhitungan kebutuhan kapasitas TT yang selanjutnya akan
dibagi berdasarkan klasifikasi kelas perawatan sesuai dengan analisis daya beli
masyarakat sekitar sebagai pangsa pasar rumah sakit serta pemenuhan pedoman dan
ketentuan yang berlaku. Merujuk pada area pelayanan rumah sakit Ukularan yang
meliputi wilayah pulau Yamdena dimana jumlah penduduk yang akan dilayani tahun
2018 tercatat 125.736 orang dan jumlah penduduk yang akan dilayani pada tahun 2028
diperkirakan mencapai 139.364 orang. Untuk perhitungan kebutuhan tempat tidur
dengan merujuk pada ketentuan di atas makadengan jumlah penduduk di area
pelayanan saat ini idealnya sebanyak 126 orang maka kebutuhan tempat tidur di rumah
sakit akan mencapai ± 126TT. Sementara jika merujuk pada hasil perkiraan jumlah
penduduk di area pelayanan tahun 2029, maka kebutuhan tempat tidur akan menjadi
140 TT.(RI, 2007)
D.
Jenis Layanan
Sebagaimana diketahui bahwa fungsi Rumah Sakit Umum Daerah adalah
(Setiawan, 2013):
1. Menyelenggarakan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai standar
pelayanan minimal rumah sakit.
2. Memelihara dan meningkatkan serta memberikan perawatan kesehatan pribadi
melalui pelayanan kesehatan yang komprehensif sesuai kebutuhan medis dan
menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan.
3. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia untuk
meningkatkan kemampuan menyediakan layanan kesehatan.
4. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah, dan
menyelenggarakan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang
kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan
etika keilmuan bidang kesehatan.(Tanimbar & Dalam, n.d.)
Tentunya jenis layanan yang akan diberikan kepada masyarakat akan
disesuaikan pula. Klasifikasi rumah sakit yang harus disiapkan. Jenis pelayanan
tersebut berupa pelayanan medik, penunjang medik, manajemen dan pelayanan.
Tentunya untuk memberikan pelayanan yang bermutu tinggi diperlukan pelayanan
yang bermutu tinggi yang harus dipersiapkan sesuai dengan trend perkembangan
rumah sakit dan daerah tempat rumah sakit tersebut berada. Pemenuhan kebutuhan
pelayanan kesehatan, maka rumah sakit harus mempunyai fungsi pelayanan penunjang
medis dan non medis, asuhan keperawatan, pelayanan kesehatan kemasyarakatan dan
rujukan, pendidikan, penelitian dan pengembangan, serta
menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan. (
, 2007)
Volume 1, Nomor 4, April 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
228
http://sostech.greenvest.co.id
309
Pelayanan gawat darurat rumah sakit umum tingkat C harus dilakukan terus menerus
selama 24 (dua puluh empat) jam setiap hari.Sementara pelayanan medis umum, meliputi
pelayanan medik dasar, medik gigi mulut, kesehatan ibu dan anak, dan keluarga berencana.
Pelayanan medik spesialis dasar rumah sakit umum kelas C, meliputi pelayanan penyakit
dalam, kesehatan anak, bedah, dan obstetri dan ginekologi sedangkan pelayanan medik
spesialis penunjang, meliputi pelayanan anestesiologi, radiologi, dan patologi klinik.
Pelayanan medik spesialis gigi dan mulut rumah sakit umum kelas C, paling sedikit
berjumlah 1 (satu) pelayanan. Pelayanan kefarmasian rumah sakit umum kelas C meliputi
pengelolaan sediaan farmasi,alat kesehatan dan bahan medis habis pakai, dan pelayanan
farmasi klinik. Pelayanan keperawatan dan kebidanan rumah sakit umum kelas C meliputi
asuhankeperawatan dan asuhan kebidanan. Layanan dukungan klinis rumah sakit umum
tingkat-C meliputi layanan bank darah, perawatan intensif, nutrisi, desinfeksi peralatan dan
rekam medis untuk semua kelompok umur dan jenis penyakit.
Layanan dukungan non-klinis untuk rumah sakit umum tingkat-C meliputi layanan
laundry, layanan katering /dapur, teknik dan pemeliharaan fasilitas, pengelolaan limbah,
gudang, ambulans, sistem informasi dan komunikasi, pemantauan manusia, sistem
pemadam kebakaran, manajemen gas medis, dan pengelolaan air bersih.
Pelayanan rawat inap rumah sakit umum tingkat C harus dilengkapi dengan fasilitas
yaitu jumlah tempat tidur perawat kelas III paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari
semua tempat tidur di rumah sakit milik pemerintah, jumlah tempat tidur perawat Kelas III
paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari seluruh tempat tidur di rumah sakit swasta,
jumlah tempat tidur perawatan intensif mencapai 5% (lima persen) dari seluruh tempat tidur
di rumah sakit negeri dan rumah sakit swasta. Sumber daya manusia rumah sakit umum
level C meliputi yaitu tenaga medis, tenaga kefarmasian, tenaga keperawatan; tenaga
kesehatan lain, tenaga nonkesehatan. Staf medis rumah sakit umum tingkat-C harus
mencakup paling sedikit yaitu sembilan dokter umum memberikan pelayanan kesehatan
dasar, 2 (dua) orang dokter gigi umum yang memberikan pelayanan kesehatan gigi dan
mulut, 2 (dua) dokter spesialis dibutuhkan untuk setiap pelayanan medis khusus dasar, satu
orang dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medis spesialis penunjang, satu orang
dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan kesehatan spesialis gigi. Staf farmasi rumah
sakit umum tingkat-C harus mencakup paling sedikit yaitu 1 (satu) apoteker adalah
penanggung jawab instalasi apotek rumah sakit, 2 (dua) apoteker yang menangani rawat
inap harus dibantu oleh paling sedikit 4 (empat) orang teknisi farmasi, sedikitnya 8
(delapan) orang teknisi farmasi membantu 4 (empat) apoteker dalam rawat inap, 1 (satu)
orang apoteker penanggung jawab penerimaan, pendistribusian dan produksi dapat
sekaligus memberikan pelayanan farmasi klinik untuk rawat inap atau rawat jalan, serta
dibantu oleh teknisi farmasi yang jumlahnya telah disesuaikan dengan beban kerja apotek
rumah sakit. jasa.(“32 PMK No. 69 ttg Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Program JKN,”
2013)
Jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan di rumah sakit umum tingkat C dihitung
berdasarkan rasio 2 (dua) perawat dengan 3 (tiga) tempat tidur, dan kualifikasi serta
kemampuan tenaga perawat disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan rumah sakit. Jumlah
dan kualifikasi tenaga kesehatan lainnya dan tenaga non kesehatan di RSU level C telah
disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan rumah sakit. Perlengkapan rumah sakit umum
kelas C harus memenuhi standar hukum dan peraturan. Peralatan tersebut paling sedikit
meliputi peralatan medis yang digunakan di fasilitas ruang gawat darurat, klinik rawat jalan,
rawat inap, perawatan intensif, perawatan bedah, persalinan, radiologi, laboratorium klinis,
pelayanan darah, rehabilitasi medik, apotek, fasilitas gizi, dan kamar mayat.(republik
indonesia, 1383)
304
Andiyan dan Denny Heriyanto
310
Kajian Kelayakan Lokasi Tapak serta Potensi Unggulan
pada RSUD Dr.P.P Margetti Saumlaki Kepulauan Tanimbar
SOSTECH, 2021
E.
Produk Unggulan
Pemerintah Kabupten Kepulauan Tanimbar telah memiliki 3 Fasilitas Rumah
Sakit dan untuk setiap RSUD tersebut telah ditetapkan produk/layanan unggulannya.
Merujuk pada karakteristik sosial ekonomi dan budaya masyarakat di area pelayanan
serta kondisi kesehatan yang ada maka untuk Rumah Sakit Ukularan ini
produk/layanan unggulannya yaitu layanan Ibu dan Anak.(Umum, Urusan, & Antara,
2007)
F.
Analisa Kebutuhan
Rumah Sakit Ukularan akan direncanakan beroperasional sebagai Rumah Sakit
Kelas C dengan Fasilitas Prasarana dan Sarana perlu dipenuhi mengingat beban kerja
pelayanan kesehatan yang akan dilaksanakan oleh Rumah Sakit Ukularan harus dapat
terakomodir dengan baik sehingga kinerja Rencana rumah sakit dapat berjalan sesuai
dengan fungsinya. Kelas C pada Rumah Sakit yang dimaksud adalah fasilitas sarana
dan prasarana dalam memberikan layanan kesehatan Rumah Sakit secara profesional.
Unggulan yang akan dilakukan oleh rumah sakit Ukularana dalah sebagai berikut :
1. Kesehatan Masyarakat dan Layanan Darurat
Pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan gawat darurat yang
berkualitas tinggi di sekitar lokasi rumah sakit cenderung terus meningkat,
mengingat lokasinya yang berada di jalur lintasan maka rumah sakit dapat
memberikan pelayanan trauma center. Fasilitas gawat darurat dan sumber daya
manusia harus disiapkan dari gedung, yang membutuhkan kapasitas dan peralatan.
2. Pelayanan kesehatan untuk penyakit ibu dan bayi
Keunggulan ini direncanakan karena permintaan yang semakin tinggi, oleh
karena itu dalam hal ini untuk menunjang keunggulan Rumah Sakit Ukle adalah
pelayanan ibu-anak, rumah sakit ini akan memfokuskan pada keunggulan tersebut
dengan memberikan pelayanan sebagai berikut:
Satu jenis. Pelayanan kesehatan ibu termasuk rapat pleno
Kesehatan remaja putri yaitu kesehatan reproduksi.
Kesehatan pranikah yaitu skrining, pemeriksaan fisik dan laboratorium pranikah,
kesehatan reproduksi masa, konsultasi penyakit genetik.
Masalah infertilitas termasuk diagnosis dan pengobatan infertilitas, inseminasi,
operasi laparoskopi dan persiapan IVF.
Pelayanan kehamilan yaitu pemeriksaan dan skrining rutin yang dilakukan oleh
laboratorium selama kehamilan dan penggunaan USG 2D, 3D dan 4D, senam
kehamilan dan kursus prenatal
Pelayanan persalinan adalah persalinan normal, persalinan tanpa rasa sakit,
persalinan (operasi caesar)
Pelayanan nifas yaitu klinik menyusui, klinik keluarga berencana (termasuk
sterilisasi)
Masalah ginekologi, yaitu infeksi ginekologi, skrining dan pencegahan kanker
wanita
Mengimunisasi bayi balita, yaitu imunisasi lengkap bayi dan balita
Klinik tumbuh kembang, yaitu klinik yang memberikan pelayanan lengkap dengan
berbagai pengetahuan profesional untuk menangani penyakit atau kebutuhan
khusus yang dialami bayi dan anak.
Peningkatan layanan, yaitu layanan NICU dan PICU diberikan untuk bayi dengan
masalah serius.
Volume 1, Nomor 4, April 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
228
http://sostech.greenvest.co.id
311
Dengan pemeriksaan penglihatan, pendengaran, olah raga, bicara dan kecerdasan, kelainan
pada bayi dan anak dapat ditemukan sejak dini.
Satu jenis. Pelayanan yang direkomendasikan yaitu SDM lengkap dan fasilitas
pelayanan ibu dan anak,RSU Ukularan nantinya dapat bekerjasama dengan instansi
pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta disekitarnya. Dokter rujukan akan
memberikan pelayanan kepada masyarakat berdasarkan kemampuan professional dan
jenjang fasilitas yang sesuai, serta menjalin komunikasi antar instansi pelayanan kesehatan
melalui perkumpulan yang ada., Sehingga mereka mau menjalin kerjasama yang harmonis
dan co-branding di dunia alam, sehingga fasilitas pelayanan kota lengkap, tanpa harus
menyediakan terlalu banyak fasilitas, apalagi jika tidak ada dukungan sumber daya manusia
yang profesional, dan dapat dijual kepada masyarakat.(Menteri Kesehatan RI, 2020)
Untuk menunjang pelayanan prima yang akan diberikan Rumah Sakit Ukularan,
sumber daya manusia berupa dokter-dokter profesional yang dibentuk menjadi anggota
Rumah Sakit Ukularan harus memiliki keahlian khusus dan telah mendapat pelatihan dari
banyak dokter dan tenaga perawat, atau tenaga medis lainnya dapat Pendukung. Kualitas
pelayanan yang akan diberikan kepada masyarakat, kemudian pengembangan fasilitas
pelatihan dan pendidikan akan membawa warna lain bagi rumah sakit Ukraina. Berbagai
pelatihan pendidikan yang dapat diberikan antara lain:
1) Pelatihan teknis pelayanan khusus
2) Bekerja sama dengan pelatih profesional di dalam dan luar negeri untuk melatih dokter
dalam operasi laparoskopi.
3) Terus melatih staf medis di sekitarnya dan dokter praktik.
4) Dalam jangka panjang, fasilitas pendidikan siap pakai akan disediakan bagi petugas
kesehatan.
Berdasarkan analisis kebutuhan pelayanan maka perencanaan fasilitas pelayanan medik
yang perlu disediakan RSUD Ukularan adalah sebagai berikut:
1. Pelayanan medis
Satu jenis. Situasi darurat
Instalasi gawat darurat adalah suatu instalasi atau bagian pelayanan yang
disebut ruang gawat darurat (IGD), yang memberikan pertolongan pertama
bagi kelangsungan hidup personel, termasuk layanan gawat darurat yang dapat
dilengkapi dengan polisi biasa, ambulans dan alat penyelamat darurat
24 jam sehari. Fasilitas ruangan dan sumber daya untuk menunjang
pelayanannya. Integritas instalasi ini meliputi:
1)
Bagian triase, yang juga merupakan tempat pemeriksaan biasa:
Area triase adalah tempat pemilihan pasien untuk memastikan bahwa tidak ada
pasien yang tidak mendapatkan perawatan medis yang diperlukan. Saat
memilih pasien di atas:
Korban darurat dan darurat
Pasien dalam situasi darurat dan non-darurat
Pasien tidak serius dan mendesak
Pasien tidak serius atau mendesak
Penderitaan orang mati.
Layanan klinis umum di ruang gawat darurat diperuntukkan bagi pasien tanpa
kelompok gawat darurat dan non gawat darurat. Pada saat yang sama, pasien
dengan standar lain (kecuali yang telah meninggal) perlu mengambil tindakan
medis yang sesuai.
2)
Bidang tindakan seperti pemulihan dan bantuan transportasi
a)
Fasilitas utama
304
Andiyan dan Denny Heriyanto
312
Kajian Kelayakan Lokasi Tapak serta Potensi Unggulan
pada RSUD Dr.P.P Margetti Saumlaki Kepulauan Tanimbar
SOSTECH, 2021
Resusitasi, bantuan kehidupan dan fasilitas gawat darurat umum dapat dibagi
menjadi pasien bedah dan non-bedah (medis), dengan persyaratan lengkap.
b)
Fasilitas penunjang
Peralatan dan ruang yang cukup untuk pemulihan dan tindakan penyelamatan
dini
Ketersediaan obat-obatan dan peralatan penyelamat jiwa
Penggunaan peralatan radiologi, laboratorium dan apotek tanpa hambatan di
rumah sakit, ruang operasi dan kebidanan
2. Pelayanan Medis Umum
a. Pelayanan Kesehatan Dasar
b. Gigi mulut,
c. Kesehatan ibu dan anak,
d. Keluarga Berencana
1)
Pelayanan medis spesialis dasar
a)
Pelayanan penyakit dalam,
b)
Kesehatan anak,
c)
Bedah,
d)
Dokter Kandungan dan Ginekolog
2)
Mendukung layanan medis spesialis
a)
Radiologi
b)
Laboratorium
3)
Pelayanan Kefarmasian Satu jenis. Manajemen sediaan farmasi,
3. Peralatan medis dan bahan habis pakai medis,
4. Analisis kebutuhan tempat tidur (TT)
Jika rasio penduduk 1.000 maka dibutuhkan satu tempat tidur rumah sakit, maka untuk
tahun 2028 atau 10 tahun mendatang di wilayah Kepulauan Tanimbar hanya dibutuhkan
134 TT.
Tabel 1. Rasio permintaan TT berdasarkan jumlah penduduk Kabupaten di Kepulauan
Tanibar
Sumber: Kabupaten Kepulauan Tanimbar Dalam Angka 2019(Kabupaten Kepulauan Tanimbar Dalam Angka
2019 Final WM, n.d.)
No.
Kecamatan
2014
2016
2018
2019
2020
2021
2022
2023
1
Tanibar
33,181
34,442
35,752
36,426
37,112
37,811
38,524
39,249
Selatan
2
Wertamrian
10,201
10,584
10,981
11,186
11,393
11,605
11,821
12,041
3
Wermaktian
11,557
12,197
12,873
13,225
13,586
13,958
14,339
14,731
4
Selaru
12,875
13,368
13,879
14,142
14,410
14,682
14,961
15,244
5
Tanibar
Utara
14,062
14,937
15,866
16,352
16,853
17,369
17,902
18,450
6
Yaru
5,056
5,248
5,448
5,551
5,655
5,762
5,870
5,981
7
Wuarlabonar
7,495
7,778
8,073
8,224
8,378
8,535
8,695
8,858
8
Molu Maru
2,915
3,024
3,138
8,196
3,256
3,316
3,378
3,440
9
Nirunmas
7,403
7,686
7,981
8,132
8,287
8,444
8,604
8,767
10
Kormomolin
6,229
6,460
6,706
6,833
6,962
7,093
7,227
7,363
110,96
115,72
120,69
123,26
125,89
128,57
131,32
134,12
7
6
7
6
2
6
0
6
Sumber: Hasil analisa tahun 2015
Volume 1, Nomor 4, April 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
228
http://sostech.greenvest.co.id
313
Secara umum keempat (empat) rumah sakit tersebut seharusnya sudah jenuh saat ini,
karena jika 1 TT digunakan dengan rasio 1.000 penduduk, maka yang dibutuhkan saat ini
hanya 111 TT. Rumah Sakit di Kepulauan Teniba Barat terletak di Kabupaten Kepulauan
Taniba dimiliki bersama oleh pemerintah dan swasta, sehingga dapat dicapai pelayanan
kesehatan secara hierarkis di Kabupaten Maluku Tenggara. Dalam 10 tahun ke depan,
dengan mengoptimalkan pelayanan kesehatan yang ada maka kapasitas rumah sakit adalah
134 TT.
Tabel 2. Kebutuhan TT di Kabupaten Kepulauan Tanimbar
Sumber: Kabupaten Kepulauan Tanimbar Dalam Angka 2019(Kabupaten Kepulauan Tanimbar Dalam Angka
2019 Final WM, n.d.)
Kebutuhan TT
2014
2024
2028
Kebutuhn TT di Kabupaten Maluku Tenggara Barat
111
126
134
Penyediaan TT di RSUD Dr. P.P. Magretti Saumlaki
75
100
100
Sumber: Hasil analisa 2015
Jumlah tempat tidur di ruang rawat inap RSUD Ukularan rencananya adalah 100TT yang
akan dibagi ke dalam kategori perawatan yang berbeda dan akan dilakukan secara bertahap.
Tabel 3.Kabupaten Kepulauan Tanimbar berencana menggunakan jumlah tempat tidur di
kelurahan tersebut
No.
Ruang perawatan
Jumlah TT
Presentase
1
NICU/PICU
4
4%
2
HCU
6
6%
3
VIP
15
15%
4
Kelas 1
14
14%
5
Kelas 2
24
24%
6
Kelas 3
31
31%
7
Isolasi
6
6%
Jumlah
100
100%
Rawat inap juga dilengkapi dengan:
1. Kamar bayi
2. Ruang Operasi (OK) 2 TT
3. Ruang Kebidanan (VK) 3 TT VIP
Perawatan rawat inap rumah sakit akan dibagi lagi menjadi:
1. Bangsal medis dan bedah (umum dan bedah)
Pembagian bangsal ini berdasarkan kategori, bukan berdasarkan jenis kelamin atau
klasifikasi medis dan / atau bedah. Pemisahan akan dilakukan sesuai dengan situasi dan
beban pasien yang dilayani. Peraturan yang terlalu rinci dan ketat tidak tepat karena akan
mengurangi tingkat penggunaan ranjang (BOR), sehingga mengurangi efisiensi dan
efektivitas layanan.
2. Ruang Perawatan Kebidanan dan Kandungan
Merupakan tempat perawatan bagi semua jenis pasien kebidanan dan kandungan. Tempat
tidur bayi (boks bayi) merupakan fasilitas pelengkap yang memberikan pelayanan kepada
ibu yang melahirkan saat tidak ingin melahirkan.. Pada dasarnya pembagian ranjang akan
sangat fleksibel sesuai dengan space yang tersedia, kemudian akan disesuaikan dengan
pasien yang ada.
3. Ruang pembibitan
Ruang rawat inap digunakan untuk rawat inap anak usia 0-14 tahun, dan dilengkapi
inkubator untuk pengobatan penyakit perinatal. Perawatan bayi baru lahir biasanya dekat
304
Andiyan dan Denny Heriyanto
314
Kajian Kelayakan Lokasi Tapak serta Potensi Unggulan
pada RSUD Dr.P.P Margetti Saumlaki Kepulauan Tanimbar
SOSTECH, 2021
atau diberikan di ruang kebidanan. Tanggung jawab tambahan dari perawat yang
bertanggung jawab atas departemen ini adalah untuk menjalin hubungan dengan orang tua
anak. Diperkirakan bahwa ini menyumbang 12% hingga 15% dari jumlah total tempat tidur
di rumah sakit.
Butuh fasilitas parkir
Mengingat fasilitas parkir merupakan salah satu tingkat kenyamanan bagi pengunjung dan
karyawan untuk menggunakan fasilitas rumah sakit tersebut, maka sangat perlu dilakukan
parkir di fasilitas umum (dalam hal ini rumah sakit).
Perhitungan/analisis jumlah fasilitas parkir yang dibutuhkan akan memperhitungkan
jumlah pengunjung dan asumsi staf/pengelola rumah sakit dengan mempertimbangkan
standar yang ada. Fasilitas parkir rumah sakit Ukraina adalah sebagai berikut:
Persyaratan parkir pengunjung:(Kementerian Kesehatan RI, 2008)
Tabel 4. Standar Kebutuhan Parkir Pengunjung Rawat Inap
Kelola kebutuhan parkir:
Standar manajemen permintaan parkir:
Satu jenis. Kelompok eksekutif 1: 1
b. Kelompok tenaga administrasi, tenaga medis, tenaga perawat, ahli gizi, tenaga keuangan,
tenaga informasi, tenaga medis penunjang, dan tenaga pemeliharaan fasilitas rumah sakit
adalah 2-10: 1.
Diperkirakan jumlah tempat parkir pengelola adalah 27, jumlah kendaraan / mobil yang
harus disediakan minimal 81, dan jumlah ambulans satu.(Menteri Kesehatan RI, 2006)
Persyaratan peralatan rumah sakit
Sebagai pelengkap, kebutuhan peralatan rumah sakit meliputi peralatan medis dan non
medis. Peralatan tersebut diatur sesuai dengan masing-masing unit / bagian servis, baik
yang dibeli secara mandiri maupun bekerjasama dengan dunia luar. Secara kasar, biaya
pembelian peralatan ini diperkirakan 40-60% dari biaya konstruksi. Sistem infrastruktur
merupakan pendukung utama fungsi-fungsi system sosial dan sistem ekonomi dalam
kehidupan sehari- hari masyarakat. Ketersediaan infrastruktur perumahan dan permukiman
secara luas dan merata ditujukan untuk memenuhi standar pelayanan minimal dan turut
menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat, serta memberikan dukungan terhadap
pertumbuhan sektor riil.(Gunawan & Arsitektur, 2011)
No.
Ruang perawatan
Jumlah TT
Jumlah parkir
1
NICU/PICU
4
4
2
HCU
6
6
3
VIP
15
15
4
Kelas 1
14
7
5
Kelas 2
24
8
6
Kelas 3
31
8
7
Isolasi
6
6
Jumlah
100
54
Volume 1, Nomor 4, April 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
228
http://sostech.greenvest.co.id
315
Jumlah perkiraan SDM yang dibutuhkan adalah 220 orang sesuai dengan gambar 3.
Gambar 3. Rumus perhitungan perkiraan SDM yang dibutuhkan
Konsep tanah dan bangunan rumah sakit
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2016 tentang
Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit (No.24), persyaratan standar
untuk luas bangunan rumah sakit jenis tertentu minimal 80m2. Setiap tempat tidur.
Dengan demikian, jika tempat tidur KKT disyaratkan 152 TT pada tahun 2018, luas
bangunan rumah sakit adalah 12.160 meter persegi Rumah Sakit Daerah Dokter P.P.
Magretti saat ini berlokasi di Jalan Ir. Soekarno Saumlaki (Jalan Ir. Soekarno Saumlaki)
meliputi area seluas 20.000 meter persegi dan luas bangunan 747.25 meter persegi.Rumah
Sakit Daerah Dokter P.P. Magretti saat ini berlokasi di Jalan Ir. Soekarno Saumlaki (Jalan
Ir. Soekarno Saumlaki) meliputi area seluas 20.000 meter persegi dan luas bangunan
747.25 meter persegi.Rumah Sakit Daerah Dokter P.P. Magretti saat ini berlokasi di Jalan
Ir. Soekarno Saumlaki (Jalan Ir. Soekarno Saumlaki) meliputi area seluas 20.000 meter
persegi dan luas bangunan 747.25 meter persegi.Areal yang akan dikembangkan dari luas
bangunan 11.412,75 meter persegi, dan perlu dilakukan perluasan lahan untuk
pembangunan rumah sakit.
Gambar.3 Literatur desain rumah sakit
Sumber: (Ernst Neurfert, 1392)
304
316
Andiyan dan Denny Heriyanto
Kajian Kelayakan Lokasi Tapak serta Potensi Unggulan
pada RSUD Dr.P.P Margetti Saumlaki Kepulauan Tanimbar
SOSTECH, 2021
Gambar.4 Konsep Blockplan RSUD DR.P.P.Margetti Ukularan
Sumber: desain dan analisis sendiri
Gambar.5 Bird Eye View Konsep Blockplan RSUD DR.P.P.Margetti Ukularan
Sumber: desain dan analisis sendiri
Volume 1, Nomor 4, April 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
228
KESIMPULAN
Bagian kesimpulan dari studi kelayakan akan memberikan perspektif dari 4 sudut
pandang, yaitu analisis situasi, analisis permintaan, analisis kebutuhan dan analisis
keuangan. Analisis situasi memberikan informasi tentang aspek eksternal dan aspek
internal sebagai suatu kecenderungan Rumah Sakit. Aspek eksternal terdiri dari Kebijakan,
Demografi, Geografi, Sosial Ekonomi dan Budaya, SDM Kesehatan, Derajat Kesehatan
sedangkan aspek internal terdiri dari Sarana kesehatan, Pola penyakit dan Epidemiologi,
Teknologi, SDM Kesehatan di RS, Organisasi, Kinerja dan keuangan. Analisis permintaan
menggambarkan posisi kelayakan rumah sakit dari berbagai aspek berdasarkan analisis
aspek eksternal dan aspek internal yang telah dilakukan pada analisis situasi maka dilakukan
analisis yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan
kelemahan serta peluang dan ancaman yang secara sistematis akan menjadi pertimbangan
tehadap kelayakan pembangunan Rumah Sakit tersebut. Hasil analisis tersebut selanjutnya
digunakan sebagai acuan untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam upaya
memaksimalkan kekuatan (strength) dan memanfaatkan peluang (opportunity) serta secara
bersamaan berusaha untuk meminimalkan kelemahan (weakness) dan mengatasi ancaman
(threat). Analisis kebutuhan menggambarkan mengenai kebutuhan yang harus disediakan
oleh Rumah Sakit secara keseluruhan yang disesuaikan berdasar analisis permintaan yang
telah dilakukan. Analisis kebutuhan ini dapat memberikan gambaran mengenai rencana
pengembangan dari rumah sakit tersebut dilihat dari aspek kebutuhan lahan, kebutuhan
ruang, peralatan medis & non medis, SDM, organisasi & uraian tugas.Analisis Keuangan
Mengetahui secara keseluruhan analisis keuangan dari segi : a. Rencana Investasi dan
Sumber Dana b. Proyeksi Pendapatan dan Biaya c. Proyeksi Cash Flow d. Analisis
Keuangan : BEP, Internal Rate of Return, dan Net Present Value.(Kementerian Kesehatan
RI, 2012)
BIBLIOGRAPHY
32 PMK No. 69 ttg Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Program JKN. (2013). Integration
of Climate Protection and Cultural Heritage: Aspects in Policy and Development
Plans. Free and Hanseatic City of Hamburg, 26(4), 137.
A’yuni, Diah Syifaul. (2018). Peran Wakaf Terhadap Kesejahteraan Masyarakat. Al-
’Adalah: Jurnal Syariah Dan Hukum Islam, 3(2), 120130.
Andiyan, Andiyan, & Rachmat, Agus. (2021). Analisis Manfaat Pembangunan
Infrastruktur Keretaapi Di Pulau Jawa. Jurnal Pendidikan Dan Teknologi Indonesia,
1(3 SE-), 121129. https://doi.org/10.52436/1.jpti.22
Asariansyah, Muhammad Faisal. (2013). Partisipasi Masyarakat Dalam Pemerataan
Pembangunan Infrastruktur Jalan (Studi Kasus Di Kecamatan Lawang Kabupaten
Malang). Jurnal Administrasi Publik, 1(6), 11411150.
Bandung, Kota. (n.d.). Bangunan konvensi dan eksibisi bandung. (126), 113.
Crismanto, Dwi. (2017). Pengaruh Pengangguran, Inflasi Dan Pertumbuhan Penduduk
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Lampung Tahun 2006-2015. UIN
Raden Intan Lampung.
Egziabher, Tewolde Berhan Gebre, & Edwards, Sue. (2013). Kecamatan Tanimbar
Selatan Dalam Angka 2019. In Africa’s potential for the ecological intensification
of agriculture (Vol. 53).
Ern
s
t
N
eurfert. (1392).
D
ata
Ars
itek jilid 2. In

(
V
ol. 4).
García Reyes, Luis Enrique. (2013). Kecamatan Kormomolin Dalam Angka 2019. In
Journal of Chemical Information and Modeling (Vol. 53).
317
http://sostech.greenvest.co.id
304
Andiyan dan Denny Heriyanto
318
Kajian Kelayakan Lokasi Tapak serta Potensi Unggulan
pada RSUD Dr.P.P Margetti Saumlaki Kepulauan Tanimbar
SOSTECH, 2021
Gunawan, Fahrul Indra, & Arsitektur, Program Studi. (2011). Penataan kawasan kumuh
(kewenangan provinsi) di desa tanjung anom kecamatan mauk kabupaten
tangerang.
Hidayati, Aulia Nur, Suryawati, Chriswardani, & Sriatmi, Ayun. (2014). Analisis
Hubungan Karakteristik Pasien dengan Kepuasan Pelayanan Rawat Jalan Semarang
Eye Center (SEC) Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Jurnal Kesehatan
Masyarakat (e-Journal), 2(1), 914.
Jasa, Belanja, Penyusunan, Perencanaan, Jasa, Belanja, & Penyusunan, Perencanaan.
(n.d.). Program Kegiatan Pekerjaan Sumber Dana Kabupaten Tahun Anggaran
Jumlah Dana Peningkatan Sarana dan Prasarana APBD Perubahan Kepulauan
Tanimbar.
Kabupaten Kepulauan Tanimbar Dalam Angka 2019 Final WM. (n.d.).
Kementerian Kesehatan RI. (2008). PMK No. 741 ttg Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan d.pdf (p. 11). p. 11.
Kementerian Kesehatan RI. (2012). Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan ( Feasibility
Study ) Rumah Sakit. 117.
Magdalena, Marito, Arto, Sugi, & Ginting, Rosnani. (2013). Peningkatan kualitas
pelayanan dengan menggunakan metode quality function deployment (QFD) di
rumah sakit xyz. Jurnal Teknik Industri USU, 3(2), 219406.
Menteri Kesehatan RI. (2006). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tentang
Organisasi Rumah Sakit Di Lingkungan Departemen Kesehatan. 125.
Menteri Kesehatan RI. (2020). Permenkes No 3 Tahun 2020 Tentang Klasifikasi dan
Perizinan Rumah Sakit. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, (3), 1
80.
Radja, Muhammad Jusuf. (2016). Reformasi Pelayanan Transportasi Kota Makassar.
Jurnal Ilmiah Bongaya, 153165.
republik indonesia, menteri kesehatan. (1383). Permenkes No 6 tahun 2013. 29.
RI, KEMENTERIAN KESEHATAN. (2007). Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit
Kelas B. 1107.
Safitri, Rully Angraeni, & Mu’min, Muhammad Ali. (2020). Studi Kelayakan
Pengembangan Air Minum di Zona 2 Kota Tangerang 2016-2021 (Feasibility Study
on Drinking Water Development in Zone 2 Tangerang City 2016-2021). Jurnal
Teknik, 9(2).
Setiawan, Agung. (2013). Pengaruh disiplin kerja dan motivasi terhadap kinerjakaryawan
pada rumah sakit umum daerah kanjuruhan malang. Jurnal Ilmu Manajemen (JIM),
1(4).
Tanimbar, Kecamatan, & Dalam, Utara. (n.d.). Kecamatan Tanimbar Utara Dalam
Angka 2019.
Umum, Pekerjaan, Urusan, Pembagian, & Antara, Pemerintahan. (2007). Menteri
pekerjaan umum republik indonesia.
Wilujeng, M. S., Riyadi, Titin Amrih, & Ridwan, Slamet. (2019). Analisis Swot Dan
Aspek Keuangan Studi Kelayakan Investasi Pengembangan Rumah Sakit Umum
Wonolangan Probolinggo. JEB17: Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 4(2).
7002( .
). pp_no_38_thn_2007. Acit, 67(6), 1421.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0
International Licensed