Analisis Prediksi Kebangkrutan Studi Kasus Perusahaan SOSTECH, 2021
Jasa Sub Sektor Hotel, Pariwisata dan Restoran
company's financial statements. The number of samples taken by
a total of three companies during the five-year period. The
analysis data is taken according to the ratio – financial ratio in
altman Z-Score analysis method. The results showed that the
companies selected on average were in the area prone to
bankruptcy / grey area in accordance with the results of the Z-
Score score determined in the Altman Z-Score analysis method.
Keywords: Bankruptcy Prediction Analysis; Altman Z-Score;
Subsector Services Company
PENDAHULUAN
Kebangkrutan adalah kondisi dana perusahaan mengalami ketidakcukupan untuk
melakukan kegiatan usaha untuk dijalankan kembali (Karina, 2014), karena jika
dijalankan akan tetap tidak mendapatkan dan menghasilkan keuntungan (Budhijana &
Nelmida, 2018). mengatakan kesulitan keuangan akan dialami oleh perusahaan sebelum
mengalami kebangkrutan. Kebangkrutan didefinisikan sebagai suatu kegagalan yaitu
kegagalan ekonomi dan kegagalan bisnis (Sopian & Rahayu, 2017). Kegagalan ekonomi
berarti bahwa laba yang diperoleh perusahaan tidak mampu lagi menutupi biaya-biaya
yang dimiliki (Korry et al., 2019). Sedangkan kegagalan bisnis yakni bisnis yang berhenti
beroperasi karena perusahaan tidak mampu memenuhi kewajiban yang dimiliki (Korry et
al., 2019). Seiring perkembangan zaman dan cepatnya arus globalisasi yang
memengaruhi pertumbuhan di Indonesia (Surahman, 2013), ini memengaruhi lajunya
pertumbuhan ekonomi negara. Pertumbuhan ekonomi negara salah satunya dipengaruhi
oleh kinerja bisnis dari perusahaan–perusahaan yang beroperasi (Nugroho & Rohman,
2012), baik perusahaan jasa maupun produk (Ariani, 2009). Pertumbuhan ekonomi
negara yang dipengaruhi oleh kinerja bisnis dari perusahaan-perusahaan ini selalu
mengalami peningkatan (Atmaja & Mahalli, 2015), namun ada juga perusahaan–
perusahaan yang kadang tidak semua orang tahu bahwa sebenarnya di balik lajunya
kinerja perusahaan terdapat kendala–kendala yang bisa menyebabkan kebangkrutan (Dou,
Hermuningsih, & Wiyono, 2018).
Ancaman yang paling di takuti perusahaan adalah kebangkrutan (Manurung, Tiara,
& Ovami, 2019). Kebangkrutan terjadi karena perusahaan tidak mampu untuk melunasi
kewajiban perusahaannya (Saleh & Sudiyatno, 2013). Agar perusahaan tidak terjadi
kebangkrutan, perusahaan harus lebih dini dalam melakukan analisis (Sarwani & Sunardi,
2019), laporan keuangan dapat digunakan oleh perusahaan untuk melakukan analisis
keuangan (Maith, 2013). Dengan melakukan analisis ini, sangat bermanfaat bagi
perusahaan untuk melakukan pencegahan kebangkrutan (Purba, 2015).
Analisis prediksi kebangkrutan merupakan salah satu bentuk usaha penelitian
terhadap kemampuan perusahaan dalam melakukan kegiatan operasionalnya (Alim,
2017), yang tercermin pada laporan keuangan. Dari laporan keuangan tersebut kemudian
di teliti dan di evaluasi sehingga akan diperoleh suatu informasi mengenai kondisi dan
kinerja financial perusahaan baik masa sekarang maupun pada masa yang akan datang.
Hasil dari analisis tersebut akan sangat bermanfaat, karena yang pertama bagi pihak
manajemen perusahaan itu sendiri dalam mengetahui kondisi perusahaan, baik internal
maupun eksternal perusahaan dan dapat membantu untuk memaksimalkan kembali
strategi yang telah ditetapkan oleh manajemen. Yang kedua, hasil dari analisis tersebut
bagi pihak investor sebagai bahan pertimbangan untuk memilih perusahaan yang layak
untuk diberikan investasi. Pihak lainnya yang bersangkutan dengan operasional
perusahaan yang membutuhkan hasil dari analisis kebangkrutan tersebut.