ANALISA MANAJEMEN RESIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK KONTRUKSI MAL
PELAYANAN PUBLIK SLEMAN Alpri Wisnuaji, Budi Priyanto Universitas Muhammadiyah Surakarta |
|
|
Abstrak Dalam setiap pembangunan
proyek konstruksi selalu terdapat faktor-faktor risiko baik dari faktor
internal maupun dari faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja proyek
dan sasaran proyek tersebut. Dampak yang dihasilkan dari risiko yang terjadi
mempengaruhi produktifitas, anggaran biaya, kualitas dan prestasi atau
pencapaian proyek. Penyusunan skripsi ini betujuan mengidentifikasi,
menganalisa dan melakukan pengendalian terhadap risiko yang dominan terjadi
pada proyek Mal Pelayanan Publik. Tahapan dalam penelitian ini dimulai dengan
identifikasi risiko yang relevan terjadi dengan cara penyebaran kuisioner.
Dengan hasil yang didapatkan yaitu 54 risiko yang relevan terjadi pada proyek
Mal Pelayanan Publik. Hasil dari kuisioner tahap identifikasi tersebut
kemudian dimasukan kedalam kuisioner tahap analisa dengan cara memperkirakan
frekuensi terjadinya risiko dan dampak risiko yang disusun dalam bentuk skala
likert. Dengan didapatkan hasil analisis risiko yang paling dominan
diantaranya:Cuaca tidak menentu, Perubahan jadwal pada pelaksanaan kerja,
adanya perubahan desain,dan kurang komunikasi pada tim. Sebagai langkah
terakhir dalam penelitian ini adalah melakukan pengendalian terhadap risiko
yang paling dominan. Pengendalian yang dilakukan terhadap risiko-risiko yang
dominan terjadi dilakukan dengan cara pencegahan terhadap risiko yang terjadi
untuk meminimalkan kerugian yang semakin besar. Kata Kunci: analisa manajemen resiko;
proyek kontruksi; skala likert Abstract In
every construction project there are always risk factors, both internal and
external factors that can affect project performance and project objectives.
The impact resulting from the risks that occur affect productivity, budget,
quality and achievement or achievement of the project. The preparation of
this thesis aims to identify, analyze and control the dominant risks that
occur in the Public Service Mall project. The stages in this study began with
the identification of relevant risks that occurred by distributing
questionnaires. The results obtained are 54 relevant risks occurring in the
Public Service Mall project. The results of the identification phase
questionnaire are then included in the analysis stage questionnaire by
estimating the frequency of occurrence of risks and the impact of risks
arranged in the form of a Likert scale. By obtaining the results of the most
dominant risk analysis including: Uncertain weather, Changes in work
schedules, design changes, and lack of communication with the team. As the
last step in this research is to control the most dominant risk. Control is
carried out on the dominant risks that occur by preventing the risks that
occur in order to minimize losses that are getting bigger. Keywords: risk management analysis; construction
projects; likert scale |
Pada era modern ini
perkembangan dunia kontrksi semakin pesat yang dalam pelaksanaannya dihadapkan
dengan banyaknya kendala, diantara kendala itu yakni kendalan waktu, biaya, dan
mutu, ketiga kendala ini dapat diartikan sebagai sasaran proyek yang dapat
didefinisikan sebagai tepat waktu, tepat biaya, tepat mutu (Mesiono
et al., 2023). Maka dari itu dalam
suatu proyek diperlukan manajemen proyek kontruksi yaitu suatu cara atau metode
untuk pengelolaam kegiatan khusus yang berbentuk proyek kontruksi, yang salah
satunya adalah mengelola risiko yang dapat terjadi ketika proses pengerjaan
proyek kontruksi (Desmyra,
2022).
Proyek pembangunan Mal
Pelayanan Publik Sleman yang pada proses pembangunannya terdiri 5 (lima) lantai
dan 1 (lantai basement) yang dibangun di Jalan Magelang No.Km. 11, Beran Lor,
Tridadi, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tidak
luput dari risiko yang timbul diantaranya resiko teknis dan Non Teknis. Resiko
teknis diantaranya:Material, alat, tenaga kerja, bobot pekerjaan,dll. Sedangkan
resiko Non Teknis diantaranya cuaca, keuangan lingkungan sekitar, lalu lintas
disekitar proyek dan juga kecelakaan (Simanjuntak
et al., 2022). Manajemen resiko
sebagai aktivitas untuk mengkompensasi adanya resiko yang terjadi pada
manajemen proyek dan sebagai aktivitas yang proaktif dan bukan reaktif dalam
usaha untuk mencapai tujuan proyek yang akan mengurangi kejadian yang tidak
diharapkan dan membawa pengertian yang lebih baik mengenai outcome dari kejdian negative (Agustin,
2020). Risiko lain dapat
memicu keterlambatan proyek juga melihat beberapa kejadian didalam proyek
seperti adanya pengangkatan material baja menggunakan tower crane yang
mengakibatkan tersangkutnya kabel listrik di salah satu rumah warga yang
menyebabkan pemadaman listrik sementara dan beberapa dampak lain yang dapat
mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar yang ditimbulkan oleh alat berat, yang
bisa mengganggu proses pelaksanaan proyek (Fahlevi
et al., 2019).
Proyek Gedung
Bertingkat dapat dikatakan sebagai proyek yang memiliki resiko tinggi mengingat
besarnya bobot pekerjaan dan tingginya struktur yang akan dibangun (Yuliana
& Hidayat, 2017). Risiko muncul kareba
ketidakpastian. Menurut Duffield (1999) risiko adalah ancaman terhadap kehidupan property atau
keuntungan finansial akibat bahaya yang terjadi. Penelitian ini adalah
bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa risiko. Mengidentifikasi yaitu
mencari jenis resiko yang terjadi pada pelaksanaan proyek kontruksi Mal
Pelayanan Publik Sleman (Purworini,
2016). Menganalisa yaitu
mencari nilai risiko yang paling menonjol atau dominan terjadi selama pelaksanaan
proyek kontruksi dan selanjutnya melakukan pengelolaan risiko terhadap resiko
yang paling dominan (Yulienda,
2021).
Keselamatan
kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan
nyaman utnuk pegawai yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan ( Suma`mur,
1981). Dalam mencegah dan mengurangi angka kecelakaan kerja, pemerintah
mewajibkan setiap perusahaan kontruksi melakukan Sistem Manajemen Keselamatan
Dan Kesehatan Kerja (SMK3). SMK3 merupakan bagian yang tidak dapat dipisah dari
system perlindungan tenaga kerja dan bagi jasa kontruksi dapat meminimalisir
terjadinya resiko kerugian moral maupun material, keselamatan manusia dan
resiko lingkungan sekitarnya yang nantinya akan menjadi penigkatan kinerja yang
efektif dan efisien dalam proyek (Poernomo
et al., 2018).
Beberapa data
dan teknik yang digunakan dalam penelitian proyek ini yaitu jenis data primer
dan data sekunder. Data primer yang digunakan penelitian ini adalah data dari
penyebaran kuisioner terhadapn beberapa staf diproyek tersebut yang sudah
ditentukan sebagai responden yang terkait dengan resiko (Tamim
& Ismail, 2020). Penyebaran kuisioner
ini dilakukan agar untuk mendapatkan data hasil mengenai resiko yang terdampak
terhadap proyek yang diteliti. Data sekunder ini berasal dari hasil pengambilan
data dari staf K3 proyek yang ditinjau dan dari data data risiko di proyek.
Observasi yang digunakan ini adalah melakukan pengamatan secara langsung dilapangan
untuk memperjelas data primer dan sekunder yang bertujuan secara langsung
mendapat hasil pada proyek.
Tahap awal
dalam melakukan identifikasi risiko adalah dengan menyebarkan kuisioner yang
memiliki tujuan untuk menganalisis resiko yang terjadi dalam proyek. Terdapat
35 variabel resiko yang dapat terjadi dalam sebuah proyek yang berjalan. Pada
tahap ini responden hanya mengisi data variable risiko berdasarkan bisang
keahlian masing masing. Projek manajer mengisi data bidang risiko kontraktual,
Drafter mengisi data bidang risiko desain dan teknologi,staf manager mengisi
data bidang risiko manajemen,risiko material dan alat (Saputro,
n.d.). Pengawas lapangan
mengisi data bidang risiko pelaksanaan dilapangan. K3 mengisi data bidang
risiko force majeure dan resiko tenaga kerja.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
No. |
Variable |
Frekuensi Resiko/Probability |
Dampak/Impact |
Jumlah |
||||||||
SJ |
J |
C |
S |
SS |
SK |
K |
S |
B |
SB |
PxI |
||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
|||
5 |
Resiko Pelaksanaan |
|||||||||||
5a |
Kesalahan pada survey |
v |
v |
6 |
||||||||
5b |
Perubahan jadwal pada pelaksanaan kerja |
v |
v |
16 |
||||||||
5c |
kualitas material yang tidak sesuai
dengan spesifikasi |
v |
v |
4 |
||||||||
5d |
perakitan
besi yang tidak tepat |
v |
v |
8 |
||||||||
5e |
adanya ketidaksesuaian bagian yang telah
dikerjakan |
v |
v |
20 |
||||||||
6 |
Resiko desain dan teknologi |
|||||||||||
6a |
Kesalahan desain |
v |
v |
6 |
||||||||
6b |
Adanya perubahan desain |
v |
v |
16 |
||||||||
6c |
kesalahan perhitungan desain |
v |
v |
9 |
||||||||
6d |
peraturan safety yang tidak dilaksanakan
dilapangan |
v |
v |
8 |
||||||||
6e |
kesulitan dengan penggunaan teknologi
baru |
v |
v |
4 |
||||||||
7 |
Resiko Manajemen |
|||||||||||
7a |
estimasi biaya kurang tepat |
v |
v |
6 |
||||||||
7b |
estimasi waktu kurang tepat |
v |
v |
6 |
||||||||
7c |
kurangnya komunikasi pada tim |
v |
v |
16 |
||||||||
7d |
adanya konflik internal |
v |
v |
8 |
||||||||
7e |
kurang lengkapnya laporan harian |
v |
v |
9 |
||||||||
7f |
adanya staf yang kurang pengalaman |
v |
v |
4 |
||||||||
7g |
kurangnya tanggung jawab |
v |
v |
3 |
Dari tabel 1 didapatkan hasil resiko yang
memiliki nilai yang cukup besar dibandingkan dengan nilai resiko yang lain.
Risiko yang memiliki nilai cukup besar itulah merupakan resiko paling dominan
terjadi diproyek Pembangunan Mal Pelayanan Publik, berdasarkan hasil analisa
dari frekuensi terjadinya risiko dan berdasarkan dampak risiko yang terjadi.
Variabel risiko paling dominan terjadi dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1
Tabel Pengendalian resiko
Tabel 2 Variabel
Paling Dominan
No. |
Variabel |
R=PxI |
1 |
1a Cuaca tidak
menentu |
16 |
2 |
5b Perubahan
jadwal pada pelaksanaan kerja |
16 |
3 |
6b Adanya
perubahan desain |
16 |
4 |
7c Kurang
komunikasi pada tim |
16 |
Pengendalian resiko ini dilakukan terhadap
risiko-risiko yang memiliki nilai frekuensi Probability x dampak Impact yang
paling dominan dengan tabel 2 yang terjadi pada proyek Pembangunan Mal
Pelayanan Publik (Labombang, 2011).
Dikarenakan risiko tersebut memiliki dampak yang lebih dominan dari resiko
lainnya, dan berpengaruh terhadap waktu dan kualitas pekerjaan (Afiq,
2021). Respon
pengendalian dilakukan dengan wawancara terhadap staf/karyawan pada proyek Mal
Pelayanan Publik. Pengendalian resiko dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 3 Pengendalian Resiko
No |
Variabel |
Penyebab Terjadinya |
Respon Pengendalian Resiko |
1 |
1a Cuaca tidak menentu |
Iklim cuaca berubah ubah |
Memproses pekerjaan baru
maupun tambahan agar disaat cuaca hujan bisa dilembur setelah hujan reda. |
2 |
5b Perubahan jadwal pada
pelaksanaan proyek |
Adanya pekerjaan yang kurang
maupun belum selesai. |
Melakukan identifikasi
mengenai kegiatan proyek dan melakukan control pengawasan kegiatan proyek
pada saat dilapangan. |
3 |
6b Adanya perubahan desain |
Terdapat bagian atau zona
yang kurang sesuai saat pekerjaan dan terdapat kesalahan perhitungan |
Melakukan perhitungan ulang
dan menggambar ulang dengan mempertimbangkan bagian yang kurang sesuai agar
tidak ada lgikesalahan. |
KESIMPULAN
Berdasarkan tujuan
dilakukannya penelitian ini,telah mendapatkan hasil perhitungan identifikasi
dan analisa yang dilakukan terdapat beberapa kesimpulan yang diperoleh, yaitu
dari hasil studi literature dalam beberapa resiko yang biasa terjadi pada
proyek pembangunan kontruksi. Setelah melakukan wawancara dan penyebaran
kuisioner tahap identifikasi didapat hasil berupa 35 variabel risiko yang
Relevan terjadi dan memiliki potensi akan terjadinya di kemudian hari pada
proyek Mal Pelayanan Publik Sleman.
Dari hasil penyebaran
kuisioner tahap analisa didapatkan hasil berupa 4 variabel resiko yang dominan
terjadi pada proyek Mal Pelayanan Publik Sleman berdasarkan perhitungan
Probability x Impact dengan mengguakan skala likert, yaitu cuaca tidak menentu,
perubahan jadwal pada pelaksanaan Proyek, adanya perubahan desain, dan urang
Komunikasi dalam tim (Abrar,
2008). Dalam penelitian ini
hanya melakukan pengendalian terhadap risiko yang paling dominan terjadi
berdasarkan analisa frekuensi Probability x dampak Impact untuk mendapatkan
solusi dalam permasalahan yang dominan terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Abrar, H. (2008). Manajemen Proyek,
perencanaan, penjadwalan & pengendalian proyek. Yogyakarta: Andi.
Afiq, M. (2021). Manajemen Risiko pada Proyek Pembangunan Gedung Asrama
Mahasiswa UIN Walisongo Tahun 2021. Akselerasi: Jurnal Ilmiah Teknik Sipil,
3(1).
Agustin, E. D. (2020). Pengaruh Manajemen Risiko Terhadap Pemberian
Kredit (Studi Kasus Pada PT. BPR Supra Antapersada Kota Bandung). Program
Studi Akuntansi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Widyatama.
Desmyra, E. (2022). Penerapan Metode Monte Carlo Pada Pengaruh Resiko
Penambahan Biaya Konstruksi Proyek Pembangunan Puskesmas Werabur= Application
Of Monte Carlo Method To The Effect Of The Risk Of Additional Construction
Costs For The Werabur Health Center. Universitas Hasanuddin.
Duffield, C., & Trigunarsyah, B. (1999). Project Management-Conception
to Completion. Engineering Education Australia.(EEA). Australia.
Fahlevi, A. E., Safaria, F., & Susetyaningsih, A. (2019). Analisis
Manajemen Risiko Pelaksanaan Proyek Konstruksi (Studi Kasus Thee Matic Mall dan
Hotel Majalaya Kabupaten Bandung). Jurnal Konstruksi, 17(1),
28�36.
Labombang, M. (2011). Manajemen risiko dalam proyek konstruksi. SMARTek,
9(1).
Mesiono, M., Kesuma, W., Lestario, F., & Harahap, D. (2023). Manajemen
Risiko di Perguruan Tinggi Swasta. Journal on Education, 5(3),
8402�8411.
Poernomo, Y. C. S., Ridwan, A., Lubis, Z., Gunarto, A., & Winarto, S.
(2018). Pelaksanaan Manajemen Konstruksi Pada Proyek Pembangunan Bank Sinar Mas
Kediri. U Karst, 2(1), 57�66.
Purworini, A. (2016). Analisa Waktu dan Biaya Penggunaan Alat Berat Pada
Pembangunan Gedung Condotel Proyek Sahid Jogja Lifestyle di Yogyakarta. Jurusan
Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Saputro, C. D. (n.d.). Peer Review: Analisis Manajemen Risiko Proyek
Bangunan Gedung Bertingkat Dengan Metode Severity Index.
Simanjuntak, I. J., Siagian, R. T., Prasetyo, R., Rozak, N. F., &
Purba, H. H. (2022). Manajemen Risiko Pada Proyek Konstruksi Jembatan: Kajian
Literatur Sistematis. Jurnal Teknologi Dan Manajemen, 20(1),
59�76.
Tamim, F., & Ismail, A. (2020). Analisis manajemen risiko dan
pengendalian Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada pekerjaan power house. Jurnal
Konstruksi, 18(1), 1�10.
Yuliana, C., & Hidayat, G. (2017). Manajemen Risiko Pada Proyek Gedung
Bertingkat di Banjarmasin. INFO-TEKNIK, 18(2), 255�270.
Yulienda, E. (2021). Manajemen Risiko Pelaksanaan Proyek Konstruksi
Dengan Metode Severity Index (Studi Kasus Proyek Epc Relocation Flare Bpp Ii
Dan New Flare). Institut Teknologi Kalimantan.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License