432
Rifaldi Ichsanurrizki, Budi Priyanto
ANALISIS RISIKO KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJAAN TIMBUNAN MAIN
DAM BENDUNGAN JRAGUNG
Rifaldi Ichsanurrizki, Budi Priyanto
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Abstrak
Pembangunan Bendungan Jragung banyak sekali membutuhkan tenaga kerja dan alat berat. Sehingga
dalam pekerjaan proyek konstruksi tersebut memiliki banyak risiko kecelakaan kerja yang dapat
mengganggu jalannya sebuah proyek konstruksi. Diperlukan adanya penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan konstruksi (SMKK) untuk mengendalikan risiko dan menjamin terwujudnya keselamatan
konstruksi. Penelitian ini dilakukan untuk untuk memahami resiko kecelakaan kerja yang mungkin
terjadi pada pekerjaan timbunan maindam Bendungan .Jragung. Penilaian tingkat resiko berpedoman
pada standar Australia Standart/New Zealand Standart (AS/NZS) 4360:2004. Dari hasil penelitian
diperoleh total 15 risiko bahaya. Didapatkan 2 (13%) tingkat risiko dalam kategori rendah (Low), 4
(27%) tingkat risiko dalam kategori sedang (Medium) dan 8 (60%) tingkat risiko dalam kategori tinggi
(Hard). Berdasarkan hasil analisis didapatkan risiko dominan masuk ke dalam kategori tinggi (Hard)
dengan presentase 60%.
Kata Kunci: bendungan; konstruksi; risiko; (as/nzs) 4360:2004
Abstract
The construction of the Jragung Dam requires a lot of manpower and heavy equipment. So that in the
construction project work there are many risks of work accidents that can disrupt the course of a
construction project. It is necessary to implement a Construction Safety Management System (SMKK) to
control risks and ensure the realization of construction safety. This research was conducted to
understand the risks of work accidents that might occur in the maindam embankment work in the
Jragung Dam. The risk level assessment is guided by the Australian Standard/New Zealand Standard
(AS/NZS) 4360:2004. From the research results obtained a total of 15 hazard risks. There were 2 (13%)
risk levels in the low category (Low), 4 (27%) risk levels in the medium category (Medium) and 8 (60%)
risk levels in the high category (Hard). Based on the results of the analysis, the dominant risk is
included in the high category (Hard) with a percentage of 60%.
Keywords: dam; construction; risk; (as/nzs) 4360:2004
PENDAHULUAN
Dalam sebuah proyek konstruksi terdapat banyak risiko kecelakaan kerja yang mungkin
terjadi (Anthony, 2019). Yang mana hal tersebut akan menghambat dan mengganggu
jalannya sebuah pekerjaan konstruksi dan mengakibatkan proyek tidak berjalan sesuai waktu
yang telah di rencanakan atau bahkan berhenti (Moniaga & Rompis, 2019). Oleh karena itu
dalam sebuah pekerjaan konstruksi harus berjalan sesuai dengan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) yang berlaku (Saputri & Camelia, 2019).
Kesehatan dan Keselamatan kerja (K3) merupakn rangkaian upaya dan tindakan yang
dilakukan untuk mencegah kecelakaan kerja, melindungi kesehatan pekerja, dan
meminimalkan risiko terkait keselamatan dan kesehatan di tempat kerja (Pangkey et al.,
2012). Dalam hal ini K3 bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat
Jurnal Sosial dan Teknologi
Volume 3 , Number 5 , Mei 2023
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
433
Rifaldi Ichsanurrizki, Budi Priyanto
Analisis Risiko Kecelakaan Kerja pada Pekerjaan Timbunan Main Dam
Bendungan Jragung
2774-5147
bagi pekerja, sehingga resiko cedera dan penyakit akibat kerja dapat diminimalkan (Putra,
2022). Upaya yang dilakukan sebagai usaha mengurangi dan mencegah terjadinya kecelakaan
kerja sehingga dapat tercapainya zero accident yaitu dengan melakukan penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan konstruksi (SMKK) (Aprilian, 2010). Menurut Permen PUPR No.
10/PRT/M/2021 Tahun 2021, Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) adalah
bagian dari sistem manajemen pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi untuk menjamin
terwujudnya Keselamatan Konstruksi (Surbakti, 2020). Dalam permen tersebut berisi
mengenai perdoman SMKK. Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) selain
berkontribusi delam mencegah kerugian dengan mempertahankan, meningkatkan status
kesehatan dan kapasitas kerja fisik pekerja serta mencegah terjadinya cedera atau penyakit
pada pekerja, tetapi juga berkonribusi dalam membentuk prilaku hidup sehat dan prilaku
kerja yang kondusif bagi keselamatan dan kesehatan pekerja (Kurniawidjaja, L.M. 2015).
Pada Proyek Pembangunan bendungan jragung terdapat resiko yang tinggi mengenai
kecelakaan kerja (Juwono et al., 2022). Terutama pada pekerjaan timbunan main dam yang
merupakan struktur utama berdirinya bendungan (Prasetyo, 2023). Dalam pekerjaan
timbunan tersebut terdapat banyak aspek yang perlu diperhatikan supaya dalam pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan apa yang telah di rencanakan dan terhindar dari kecelakaan kerja
sehingga dapat tercapai zero accident (Dp, 2013). Berdasarkan latar belakang yang telah
dijelaskan diatas penulis ingin membahas mengenai asalisa resiko kecelakaan kerja pada
pekerjaan timbunan main dam Bendungan Jragung. Pada studi ini, dilakukan identifikasi
faktor-faktor risiko dan dianalisis penyebab serta akibat dari masing-masing risiko sehingga
memungkinkan untuk menemukan solusi yang tepat atas risiko tersebut. Dan tujuan dari studi
ini yaitu untuk memahami resiko kecelakaan kerja yang mungkin terjadi pada pekerjaan
timbunan maindam Bendungan Jragung.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini berlokasi pada Proyek Pembangunan Bendungan Jragung yang terletak di
Kabupaten Semarang (Yudianto, 2020). Penelitian ini dilakukan pada Paket 1 yang
dikerjakan oleh PT. Waskita Karya (Persero). Pada penelitian ini merupakan penelitian yang
bersifat kualitatif. Dilakukan observasi secara langsung di lapangan serta wawancara terhadap
pihak kontraktor dan konsultan pada proyek pembangunan Bendungan Jragung sehingga
didapatkan data primer berupa identifikasi risiko-risiko bahaya apa yang mungkin terjadi
pada pkerjaan timbunan main dam Bendungan Jragung. Pengumpulan data skunder dilakukan
dengan menggunakan dan mencari dari literatur studi terdahulu yang memiliki kesamaan
penelitian yang sedang diteliti (Ridwan et al., 2021).
Berikut merupakan metode yang dilakukan untuk mengumpulkan data yaitu Metode
Observasi, metode wawancara, dan studi pustaka yang bertujuan untuk Melakukan
pengamatan secara langsung pada pekerjaan timbunan, Penulis melakukan wawancara secara
langsung di lapangan dengan pihak-pihak terkait seperti kontraktor dan konsultan, dan
Mencari data-data dan mengumpulkan litelatur dari berbagai sumber seperti buku dan jurnal
yang berkaitan dengan kecelakaan kerja dan manajemen risiko (Utami, 2021). Penilaian
tingkat resiko dikerjakan dengan mengacu pada standar Australia Standart/New Zealand
Standart (AS/NZS) 4360:2004. Penilaian tingkat risiko dilakukan berdasarkan dua parameter
yaitu konsekuensi atau akibat (consequences) dan kemungkinan (likelihood). Nilai dari
tingkat resiko didapatkan dengam rumus berikut :
434
Rifaldi Ichsanurrizki, Budi Priyanto
Analisis Risiko Kecelakaan Kerja pada Pekerjaan Timbunan Main Dam
Bendungan Jragung
2774-5147
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑅𝑖𝑠𝑖𝑘𝑜 = 𝐴𝑘𝑖𝑏𝑎𝑡 𝑥 𝑘𝑒𝑚𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛𝑎𝑛.
ber : Australia Standart/New Zealand Standart (AS/NZS) 4360:2004)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penilaian Tingkat Resiko
Analisa tingkat risiko kecelakaan kerja diperoleh dengan melakukan pengklasifikasian
nilai risiko yang telah dianalisa (Tamim & Ismail, 2020). Nilai resiko didapatkan dengan
melakukan penilaian identifikasi bahaya berdasarkan tingkat kemungkinan dan keparahan
atau akibat (Erliana & Azis, 2020). Hasil penelitian diperoleh total 15 risiko bahaya.
Berdasarkan analisa yang telah dibuat dengan menggunakan standar Australia Standart/New
Zealand Standart (AS/NZS) 4360:2004 didapatkan hasil analisis yang tertera pada Tabel 1.
Tabel 1 Hasil Analisa Tingkat Risiko
1
Pekerja terjatuh dan terperosok
2 3 6 Medium
2
Pekerja terkena bucket excavator
3 5 15 High
3
Dozer tergelincir dan terperosok saat penghamparan
tanah
2 4 8 Medium
4
Alat berat jatuh terjguling atau terbalik
3 5 15 High
5
Pekerja tertimbun material
3 5 15 High
6
Pekerja tertabrak alat berat
3 5 15 High
7
Terjadi kecelakaan atau tabrakan antar Dump Truc k
2 5 10 High
8
Dump Truck tergelincir atau terperosok akibat
kerusakan badan jalan
2 4 8 Medium
9
Pekerja terinjak Vibratory Roller
3 5 15 High
10
Vibratory Roller tergelincir dan terperosok saat
melakukan pemadatan
2 4 8 Medium
11
Dump Truck tergelincir atau terperosok saat menurunkan
material
3 4 12 High
12
Pekerja tekena linggis atau cangkul saat menggali tanah
untuk uji kepadatan
3 3 9 High
13 Alat berat amblas saat mekakukan pekerjaan timbunan 3 4 12 High
14 Peekerja mengalami iritasi mata akibat terpapar debu 2 2 4 Low
15 Suara bising alat berat mengganggu indera pendengaran 2 2 4 Low
No
Identifikasi Risiko
Penilaian Risiko
Tngkat Risiko
Kemungkinan
Akibat
Nilai
Risiko
(Sumber : Analisis Sendiri)
Berdasarkan hasil analisis tabel diatas terdapat 3 tingkat resiko yang didapatkan.
Didapatkan 2 (13%) tingkat risiko dalam kategori rendah (Low), 4 (27%) tingkat risiko dalam
kategori sedang (Medium) dan 8 (60%) tingkat risiko dalam kategori tinggi (Hard)
Gambar 1 Presentase tingkat Resiko
435
Rifaldi Ichsanurrizki, Budi Priyanto
Analisis Risiko Kecelakaan Kerja pada Pekerjaan Timbunan Main Dam
Bendungan Jragung
2774-5147
(Sumber : Analisis Sendiri)
Resiko Dominan
Berdasarkan hasil analisis penilaian tingkat resiko kecelakaan kerja didapatkan risiko
dominan dalam pelaksanaan pekerjaan timbunan main dam Bedungan Jragung sebanyak 8
risiko yang tersaji pada Tabel 2.
Tabel 2 Tingkat Risiko High
No Identifikasi Risiko Tngkat Risiko
2
Pekerja terkena bucket excavator
High
4
Alat berat jatuh terjguling atau terbalik
High
5
Pekerja tertimbun material
High
6
Pekerja tertabrak alat berat
High
7
Terjadi kecelakaan atau tabrakan antar Dump Truc k
High
9
Pekerja terinjak Vibratory Roller
High
11
Dump Truck tergelincir atau terperosok saat menurunkan
material
High
12
Pekerja tekena linggis atau cangkul saat menggali tanah
untuk uji kepadatan
High
13
Alat berat amblas saat mekakukan pekerjaan timbunan
High
(Sumber : Analisis Sendiri)
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitan dan analisis risiko kecelakaan kerja pada pekerjaan
timbunan main dam Bendungan Jragung dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan pekerjaan
timbunan main dam Bendungan Jragung terdapat 15 identifikasi risiko kecelakaan kerja.
Diperoleh 13% tingkat risiko dalam kategori rendah (Low), 27% tingkat risiko dalam
kategori sedang (Medium) dan 60% tingkat risiko dalam kategori tinggi (Hard). Dari hasil
analisis didapatkan risiko dominan masuk ke dalam kategori tinggi (Hard) dengan tingkat
presentase 60%. Penelitian ini dapat membuktikan bahwa dalam sebuah pekerjaan timbunan
main dam tersebut memiliki banyak risiko terjadinya kecelakaan kerja, yang mana hal
tersebut dapat merugikan jalany
A sebuah proyek konstruksi baik dari segi waktu maupun materi. Sehingga diperlukan
adanya optimalisasi pada penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK)
pada proyek tersebut sehin1gga dapat menghindari adanya kecelakaan kerja pada pekerjaan
proyek tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, M. B. (2019). Analisa Risiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Menggunakan Standar
AS/NZS 4360: 2004 Di Perusahaan Pulp&Paper. Jati Unik J. Ilm. Tek. Dan Manaj. Ind, 2(1),
19.
Aprilian, T. (2010). Analisis produktivitas tenaga kerja pada pekerjaan struktur rangka atap baja
(studi kasus proyek pembangunan rumah sakit dr. Moewardi, Surakarta Jawa Tengah).
Dp, D. A. (2013). Perencanaan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada Pekerjaan Konstruksi
Rehabilitasi Waduk Botok Kabupaten Sragen. Jurnal Teknik Sipil Dan Arsitektur, 13(17).