because they are connected to the network (online). The design method
used is the Rapid Application Development method. With this method,
this research can be done to create a food ordering system at home and
make all information about the list of food and beverages. The use of
food ordering system facilitates the work process in the Sedulur
Angkringan environment, with the food ordering system in Sedulur
Angkringan as an improvement in the performance of the Sedulur
Angkringan team in serving customers and facilitates the process of
ordering customers anywhere and anytime because this booking
application is designed for the mobile version, the existence of this
digital application is able to provide more value to present something
different from the competitors.
Keywords: Booking system; Customer; Mobile
PENDAHULUAN
Saat ini bukan hal sulit untuk mencari tempat makan, mulai dari harga yang mahal
sampai murah (Ummah & Widya, 2018) , dari tempat yang biasa sampai tempat yang
mewah (Payara & Tanone, 2018). Seperti usaha kuliner angkringan yang saat ini sudah
menjamur dimana – mana (Azizah, 2015). Angkringan adalah warung makan sederhana
dengan menggunakan sebuah gerobak dorong dan ditutupi sebuah terpal plastik sebagai
atapnya (Azizah, 2015), usaha bisnis kuliner ini sangat terkenal di kota Yogyakarta
(Kusumawardani & Nugroho, 2019). Angkringan di kota Jakarta sekarang mudah
ditemukan dipinggir jalan (Hafizi & Oktaviana, 2017), seperti warung makan “Sedulur
Angkringan” yang ada wilayah kalideres, Jakarta Barat dengan lokasi yang mudah
ditemukan dan dengan harga makanan dan minuman yang relatif murah. Proses
pemesanan makanan dan minuman diangkringan ini menggunakan sistem manual
(Ashari, 2015), pada sistem ini setiap pembeli harus menghampiri penjual, kemudian
penjual akan mencatat menu makanan dan minuman yang dipesan oleh pembeli
(Kurniawan, 2019). Proses pemesanan ini juga dapat dilakukan secara langsung oleh
penjual dengan memberikan daftar menu makanan (Wahidah et al., 2020) dan minuman
yang tersedia dan membiarkan pembeli menulis pesanannya di kertas (Gulo, 2021).
Sistem pemesanan manual ini dapat menimbulkan beberapa masalah, ketika
pembeli sudah memutuskan untuk memesan menu makanan (Defrina & Lestari, 2018)
dan minuman yang diinginkan (Fitriandi, 2013), pembeli harus menunggu lama
kedatangan pelayan untuk mencatat pesanan atau mengambil daftar pesanan yang ditulis
(Defrina & Lestari, 2018). Hal ini karena keterbatasan pelayan atau pada saat itu juga
pelayan juga sedang melayani pembeli lainnya (Semil, 2018). Keterlambatan pencatatan
pesanan dapat menyebabkan keterlambatan penyediaan menu makanan (Suhary &
Arsyad, 2018) dan minuman yang telah dipesan oleh pembeli (Putri, 2019), sehingga
pembeli harus menunggu. Masalah lain dari sistem pemesan manual dengan alat tulis bisa
terjadi double order dan ketidak urutan pemesanan (Salsabila, 2019) dari pembeli akibat
tertumpuknya nota order yang sering terjadi saat ramai pembeli (Kuswandani, 2019).
Situasi pandemi Covid – 19 yang saat ini terjadi menimbulkan masalah terhadap
usaha ini yang mengalami penurunan aktivitas jual beli karena anjuran social distancing
atau jaga jarak demi menghindari penularan virus corona yang lebih luas. Hal ini sangat
merugikan yang menyebabkan turunnya omset pendapatan usaha angkringan ini karena
sepinya pembeli. Pembeli banyak yang takut keluar rumah untuk memesan makananan
dan minuman dengan sistem pemesanan manual dilokasi penjualan karena pandemi
Covid – 19.