481
Aryanto Dwi Nugroho, Santoso
KAJIAN NILAI BANGUNAN BARU BERDASARKAN SPESIFIKASI
EMPIRIS PADA RUMAH TINGGAL TIPE SEDERHANA DI KOTA
JAYAPURA PROVINSI PAPUA
1
Aryanto Dwi Nugroho,
2
Santoso
1
Kantor Wilayah DJKN Papua, Papua Barat, Indonesia
2
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Email : aryanto13@gmail.com, santosodps72@gmail.com
Abstrak
Seperti halnya di kota-kota lainnya di Indonesia, di Kota Jayapura juga terdapat rumah tinggal
dengan tipe sederhana. Keberadaan rumah tinggal tipe sederhana di Kota Jayapura merupakan bagian dari
program pembangunan rumah bersubsidi dari Pemerintah Indonesia. Rumah tipe ini mempunyai ukuran
luas bangunan 36 meter persegi. Tujuan penelitian ini untuk mengulas nilai bangunan baru atas rumah
tinggal sederhana berdasarkan spesifikasi bangunan secara empiris. Dalam kajian ini menggunakan alat
analisis statistik deskriptif. Objek analisis meliputi nilai bangunan baru rumah tinggal tipe sederhana dan
material komponen pembentuk bangunan. Nilai bangunan dalam analisis dituangkan dalam ukuran uang
dengan satuan rupiah Data ini diambil dari pengembang properti tahun 2023. Dengan mengunakan alat
analisis statistik deskriptif, penelitian ini menyajikan spesifikasi bangunan meliputi ukuran luas dan jenis
material bangunan, serta hasil perhitungan nilai bangunan baru. Berdasarkan hasil penelitian bahwa
bangunan baru rumah tinggal tipe sederhana dengan luas 36 meter persegi di Kota Jayapura memiliki nilai
sebesar Rp160.581.000,00. Berdasarkan data spesifikasi bangunan yang sama dengan spesifikasi
bangunan pada Kota Jayapura.
Kata kunci: nilai bangunan baru, rumah tinggal sederhana
Abstract
As in other cities in Indonesia, in Jayapura City there are also residential houses with simple types. The
existence of simple type houses in Jayapura City is part of the subsidized house construction program
from the Government of Indonesia. This type of house has a building area of 36 square meters. The
purpose of this study is to review the value of new buildings on simple dwellings based on building
specifications empirically. In this study using descriptive statistical analysis tools. The object of analysis
includes the value of new buildings, simple type residential houses and building forming component
materials. The value of the building in the analysis is expressed in the size of money in rupiah units This
data is taken from property developers in 2023. Using descriptive statistical analysis tools, this study
presents building specifications including the size of the area and type of building material, as well as the
results of calculating the value of new buildings. Based on the results of research that a new building of
a simple type residential house with an area of 36 square meters in Jayapura City has a value of
Rp160,581,000.00. Based on the same building specification data as the building specifications in
Jayapura City
Keywords: new building value, simple house
PENDAHULUAN
Seperti halnya di kota-kota lainnya di Indonesia, di Kota Jayapura juga terdapat rumah tinggal
dengan tipe sederhana. Pembangunan rumah tipe sederhana ini merupakan salah satu bagian yang
menjadi program Pemerintah Republik Indonesia. Rumah sederhana ini merupakan rumah
bersubsidi.
Pada tahun 2023 pemerintah menyediakan 230 ribu unit rumah bersubsidi. Program ini
dilaksanakan melalui Kementerian PUPR. Total anggaran yang disediakan sebesar Rp30,38 triliun
(Arini, 2023).
Provinsi Papua merupakan salah satu wilayah yang menjadi penyaluran rumah bersubsidi.
Baik wilayah Kota maupun Kabupaten Jayapura menjadi incaran pengembang untuk membangun
Jurnal Sosial dan Teknologi (SOSTECH)
Volume 3, Number 6, Juni 2023
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
482
Aryanto Dwi Nugroho, Santoso
Kajian Nilai Bangunan Baru Berdasarkan Spesifikasi Empiris
Pada Rumah Tinggal Tipe Sederhana di Kota Jayapura Provinsi
Papua
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
rumah subsidi. Rumah subsidi ini merupakan rumah sederhana dengan ukuran bangunan seluas 36
meter persegi. Luas lahan dari rumah sederhana ini bervariasi mulai ukuran 72 meter persegi, 80
meter persegi, 96 meter persegi, dan ada yang berukuran 120 meter persegi. Di Kota Jayapura harga
rumah sederhana ini dijual dengan harga Rp219 juta. (Kompas.com, 2022).
Secara sederhana, sebagian dari masyarakat mengasumsikan bahwa nilai rumah terbentuk dari
penjumlahan atas nilai lahan/tanah dengan nilai bangunannya. Pandangan demikian ini dalam
praktik penilaian properti dikenal dengan pendekatan biaya (Juliana & Riyanto, 2022). Pemikiran
ini mengungkapkan bahwa nilai properti disetarakan dengan biaya pembangunannya. Dengan
demikian, nilai bangunan dapat ditentukan dengan menghitung biaya pembangunan sesuai material
yang dipakai.
Namun demikian di Kota Jayapura, informasi terkait nilai atau biaya bangunan baru
yang disajikan dengan ukuran luas total dan spesifikasi empiris, masih relatif langka.
Sebagian data nilai bangunan ditampilkan berdasarkan satuan rupiah per meter persegi.
Beberapa lainnya menyajikan nilai rumah secara keseluruhan dengan nilai tanahnya. nilai
tanahnya (Zuhri & Rustanti, 2021).
Kondisi ini mendorong dilakukan kajian untuk menganalisis nilai bangunan baru
sesuai luas total dan material yang secara riil digunakan. Penelitan ini mengulas nilai
bangunan rumah sederhana berdasarkan ukuran dan material yang secara empris digunakan
pada bangunan tersebut (Revianto, 2023). Selain penyajian nilai bangunan dalam satuan
uang, penelitian ini juga menyajikan hasil identifikasi terhadap jenis material bangunan
yang gunakan secara riil pada rumah tipe sederhana tersebut.
Penelitian sebelumnya terkait nilai bangunan telah dilakukan beberapa pihak. Masing-masing
kajian mengambil sudut pandang yang bervariasi. Perbedaan metodologi dan data serta asumsi yang
dibangun dalam penelitian sebelumnya, menghasilkan kesimpulan yang beragam pula.
Kaparang et al., (2022) melakukan perhitungan atas biaya bangunan rumah sederhana.
Kesimpulan perhitungannya menyebutkan bahwa untuk lokasi yang di Kawasan perkampungan atau
pinggiran maka biayanya antara 200 300 juta rupiah. Jika memperhitungkan tanah maka biayanya
sekitar 400 juta rupiah.
Kaisar & Lubis, (2022) melakukan penelitian perhitungan biaya bangunan rumah sederhana
ukuran 70 meter persegi di Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini
membandingkan perhitungan dengan menggunakan analisis harga satuan pekerjaan dari SNI tahun
2017-2018 dengan menggunakan analisis Cipta Karya. Analisis SNI tahun 2017-2018 memiliki
hasil Rp183,431,547.62, sedangkan Analisis Cipta Karya memiliki hasil Rp204,853,485.57. Tim
Editorial Rumah.com, menganalisis biaya bangunan rumah tinggal ukuran 36 meter persegi. Total
perkiraan biaya sebesar Rp236.092.500,00. Perhitungan ini memasukkan harga tanah seluas 36
meper persegi sebagai bagian dari komponen biaya.
Dalam penelitian yang dilakukan Firmansyah, (2013) melakukan perhitungan biaya bangun
untuk rumah sederhana. Metode perhitungan menggunakan Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk
bangunan seluas 27,9m persegi. Hitungan ini menghasilkan harga total sebesar Rp109.841.615,05.
Perbedaan utama penelitan dalam kajian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada
metode data yang dipakai dalam analisis. Metodologi dalam penelitian ini menggunakan metode
perhitungan bangunan baru dengan ukuran 36 meter persegi untuk wilayah Kota Jayapura. Data
berupa jenis material yang dipakai dalam penelitian ini merupakan data empris yang secara riil
digunakan pada bangunan pada tahun 2023.
Secara umum, definisi rumah menunjuk pada bangunan yang digunakan untuk tempat tinggal.
Sebagaimana juga definisi pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang menyebut bahwa
rumah adalah bangunan untuk tempat tinggal. Lebih lanjut KBBI mendefinisikan pula rumah tinggal
sebagai rumah untuk tempat tinggal.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Kawasan Permukiman, rumah didefinisikan sebagai bangunan gedung yang berfungsi sebagai
tempat tinggal yang layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat
penghuninya, serta aset bagi pemiliknya.
483
Aryanto Dwi Nugroho, Santoso
Kajian Nilai Bangunan Baru Berdasarkan Spesifikasi Empiris
Pada Rumah Tinggal Tipe Sederhana di Kota Jayapura Provinsi
Papua
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
Bidang properti memberikan definisi rumah sebagai sebuah bangunan yang memiliki fungsi
sebagai tempat tinggal, tempat berlindung, serta tempat beristirahat penghuninya (Arba’i, 2022).
Selanjutnya pengertian rumah diklasifikasikan menjadi kategori umum dan khusus. Secara umum,
rumah adalah sebuah bangunan yang menjadi tempat tinggal untuk mendapatkan perlindungan dari
segala kondisi alam yang berada di sekitarnya, seperti hujan, panas terik matahari, dan sebagainya.
Secara khusus, pengertian rumah ditinjau dari sisi fisik dan psikologis. Secara fisik, rumah
didefinisikan sebagai suatu bangunan tempat berpulang dan beristirahat dari melaksanakan tugas
sehari-hari bagi penghuninya. Sedangkan secara psikologis, rumah didefisinikan sebagai sebuah
tempat untuk ditinggali serta untuk melakukan hal-hal tersebut di atas, dengan tentram, damai, serta
menyenangkan bagi penghuninya. Dari pengertian secara psikologis ini lebih menitikberatkan pada
situasi dan suasana fisik rumah itu sendiri.
Beberapa pengertian rumah menurut para ahli dapat ditunjukkan pada uraian berikut
mendefiniskan rumah sebagai tempat untuk pulang, tempat seseorang atau sebuah keluarga untuk
mendapatkan ketenangan, perlindungan dan tempat istirahat (Ningrum, 2018).
Salipu et al., (2018) memberikan definisi rumah adalah bagian yang utuh dari sebuah
pemukiman dan bukan hasil fisik yang langsung jadi dalam semata, melainkan terbentuk dari sebuah
proses yang terus berkembang dan terkait dengan mobilitas sosial ekonomi dari penghuninya dalam
sebuah kurun waktu. Sulasman (2012) memberikan definisinya sebagai berikut: rumah adalah
bangunan yang memiliki fungsi sebagai tempat untuk tinggal atau sarana dan hunian untuk
pembinaan.
Dari beberapa rujukan definisi di atas dapat digarisbawahi bahwa rumah merupakan suatu
konstruksi bangunan. Sebagai konstruksi bangunan maka rumah terdiri dari beberapa komponen
penyusunnya yang mempunyai fungsi masing-masing. Secara sederhana bangunan rumah dapat
disebutkan terdiri dari komponen lantai, dinding, dan atap.
Komponen rumah terdiri dari pondasi, lantai, langit-langit, balok sloot, kolom, dinding, pintu
dan jendela, ring balk, atap. Selain itu terdapat sarana pelengkap bangunan terdiri dari listrik dan air
bersih (Limanto et al., 2013). Sarana pelengkap lainnya berupa saluran dan tampungan air kotor.
Sesuai definisi pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011, bangunan
rumah merupakan aset sehingga dapat memiliki nilai ekonomi. Nilai ekonomi bangunan rumah
dapat ditentukan dengan proksi biaya untuk membangunanya. Dalam bidang penilaian properti,
penentuan nilai aset yang diproksi dari biaya ini lebih dikenal dengan istilah pendekatan biaya.
Metode perhitungan dalam pendekatan biaya ini menjelaskan bahwa nilai properti terbentuk
dari nilai tanah dan nilai bangunan beserta sarana pelengkap bangunan. Mustika, (2017) menjelaskan
bahwa pendekatan biaya adalah metode penilaian atas properti yang memperkirakan harga yang
harus dibayar pembeli untuk sebuah properti sama dengan biaya untuk membangun gedung yang
setara.
Metode perhitungan pada pendekatan biaya tersebut dapat dijelaskan dengan rumus berikut,
(Penilai Indonesia, 2013): Nilai Properti = Harga Tanah + Nilai Bangunan dan Sarana Pelengkap
Bangunan
Dalam menetapkan nilai bangunan dan sarana pelengkapnya, dapat menggunakan metode
reproduksi atau metode penggantian (Mustika, 2017). Menurut Widianto, (2016) Metode reproduksi
adalah perhitungan biaya pembuatan bangunan baru sesuai replika dan material asli bangunan.
Sedangkan metode penggantian adalah perhitungan biaya pembuatan bangunan dengan struktur baru
yang memiliki fungsi sama dengan material yang lebih baru dengan metode konstruksi terbaru dan
desain yang diperbarui.
METODE PENELITIAN
Kajian ini menggunakan alat analisis statistik deskriptif. Objek analisis meliputi nilai bangunan
baru rumah tinggal tipe sederhana dan material komponen pembentuk bangunan. Nilai bangunan dalam
analisis dituangkan dalam ukuran uang dengan satuan rupiah.
Data nilai bangunan baru rumah tinggal tipe sederhana diperoleh dari perhitungan atas bangunan
dalam kondisi baru. Perhitungan nilai bangunan baru menggunakan metode reproduksi. Nilai bangunan
baru dikalkulasi dari penjumlah biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya langsung terdiri dari:
484
Aryanto Dwi Nugroho, Santoso
Kajian Nilai Bangunan Baru Berdasarkan Spesifikasi Empiris
Pada Rumah Tinggal Tipe Sederhana di Kota Jayapura Provinsi
Papua
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
biaya komponen bangunan antara lain struktur bawah, struktur rangka, struktur atap, penutup atap,
dinding, langit-langit, penutup lantai, instalasi air, instalasi listrik, pelapis dinding.
Teknik perhitungan bangunan baru ini menggunakan metode reproduksi. Data biaya pada setiap
komponen bangunan sebagai pembentuk biaya langsung bangunan, dan data biaya tidak langsung
bangunan didasarkan pada standar harga satuan biaya dari Daftar Komponen Penilaian Bangunan
(DKPB) Tahun 2023 yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian
Keuangan Republik Indonesia. Secara umum, besaran biaya komponen bangunan ditentukan oleh
luasan bangunan dan jenis material yang digunakan.
Data ukuran bangunan dan data jenis material bangunan pada penelitian ini adalah data empiris
yang secara riil digunakan pada bangunan. Data yang dipakai tersebut adalah data sekunder yang
diambil dari pengembang properti di Kota Jayapura pada tahun 2023. Objek bangunan yang digunakan
sebagai data penelitian adalah bangunan rumah tinggal sederhana dengan ukuran 36 meter persegi yang
berlokasi di Kota Jayapura.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan atas data rumah sederhana ukuran bangunan 36
meter persegi dapat dijelaskan dengan tabel dan grafik berikut ini.
Tabel 1
Data Spesifikasi Bangunan Rumah Sederhana di Kota Jayapura Tahun 2023
Komponen Bangunan
Material Bangunan
Struktur Bawah
Pondasi Batu
Struktur Rangka
Beton
Struktur Atap
Kayu
Penutup Atap
Spandek
Dinding
Batu Tela
Langit-Langit
Tripleks 4 mm
Penutup Lantai
Keramik KW I
Pelapis Dinding
Cat
Nilai Bangunan Baru (Rupiah)
160.581.000,00
Nilai komponen bangunan didasarkan pada perkalian antara nilai satuan biaya
pembangunan baru dengan luas bangunan. Nilai dari setiap komponen bangunan, selanjutnya
dijumlahkan untuk menghasilkan nilai bangunan baru. Nilai satuan biaya pembangunan baru
diambil dari DKPB Tahun 2023 untuk Kota Jayapura. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa
nilai bangunan baru atas rumah tinggal sederhana dengan spesifikasi di atas, mempunyai nilai sebesar
Rp160.581.000,00.
Dengan metode perhitungan yang sama, dan diterapkan pada beberapa kota di Indonesia untuk
material yang sama menghasilkan nilai bangunan sesuai tabel dan grafik berikut ini.
Tabel 2
Ringkasan Nilai Bangunan Baru Rumah Sederhana Tahun 2023 di Kota Jayapura dan
beberapa kota di Indonesia.
No
Kota
Nilai Bangunan Baru (Rupiah)
1
Medan
113.791.000,00
2
Ambon
118.940.000,00
3
Palembang
124.371.000,00
4
Samarinda
125.379.000,00
5
Sorong
144.065.000,00
6
Jakarta
155.186.630,46
7
Jayapura
160.581.000,00
485
Aryanto Dwi Nugroho, Santoso
Kajian Nilai Bangunan Baru Berdasarkan Spesifikasi Empiris
Pada Rumah Tinggal Tipe Sederhana di Kota Jayapura Provinsi
Papua
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
Grafik 1
Grafik Nilai Bangunan Baru Rumah Sederhana Tahun 2023 di Kota Jayapura dan beberapa
kota di Indonesia.
Tabel dan grafik ringkasan perhitungan di atas menunjukkan bahwa berdasarkan data tersebut,
dengan standar material di Jayapura, nilai baru bangunan di Kota Jayapura paling mahal dibandingkan
dengan kota-kota Medan, Ambon, Palembang, Samarinda, Sorong, dan Jakarta.
Dengan menyandingkan data Indeks Harga Konsumen (IHK) Tahun 2022 yang dirilis oleh Badan
Pusat Statistik, korelasi antara nilai bangunan baru dengan nilai IHK dapat dilihat pada tabel dan grafik
berikut.
Tabel 3
Data Nilai Bangunan Baru dan Indeks Harga Konsumen di Kota Jayapura dan beberapa kota
di Indonesia
No
Kota
Nilai Bangunan Baru (Rupiah)
Indeks Harga Konsumen Tahun 2022
1
Medan
113.791.000,00
109,51
2
Ambon
118.940.000,00
112,99
3
Palembang
124.371.000,00
110,63
4
Samarinda
125.379.000,00
109,77
5
Sorong
144.065.000,00
109,58
6
Jakarta
155.187.000,00
109,99
7
Jayapura
160.581.000,00
109,41
486
Aryanto Dwi Nugroho, Santoso
Kajian Nilai Bangunan Baru Berdasarkan Spesifikasi Empiris
Pada Rumah Tinggal Tipe Sederhana di Kota Jayapura Provinsi
Papua
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
Grafik 2
Nilai Bangunan Baru dan Indeks Harga Konsumen di Kota Jayapura dan beberapa kota di
Indonesia
Berdasarkan data pada tabel dan grafik di atas, antara nilai bangunan baru dengan nilai IHK,
dapat dijelaskan korelasinya. Secara statistik, korelasi antara nilai bangunan baru dengan nilai IHK pada
data di atas membentuk pola yang tidak linier. Kota Medan dengan nilai bangunan baru yang lebih
rendah daripada Kota Palembang, memiliki nilai IHK yang lebih rendah pula. Namun demikian jika
dibandingkan dengan Kota Jayapura, Kota Medan dengan nilai bangunan baru yang lebih rendah,
memiliki nilai IHK yang lebih tinggi daripada IHK Kota Jayapura.
KESIMPULAN
Berdasarkan perhitungan spesifikasi sesuai data empiris, bangunan baru rumah tinggal tipe
sederhana dengan luas 36 meter persegi di Kota Jayapura memiliki nilai sebesar Rp160.581.000,00.
Berdasarkan data spesifikasi bangunan yang sama dengan spesifikasi bangunan pada Kota Jayapura,
untuk beberapa kota di Indonesia, korelasi antara nilai bangunan baru dengan nilai Indeks Harga
Konsumen (IHK) secara statistik membentuk pola yang tidak linier.
DAFTAR PUSTAKA
Arba’i, W. (2022). Rumah Dalam Perspektif Al-Qur’an (Kajian Tafsir Tematik). Iain Ponorogo.
Arini, S. C. (2023). Pemerintah Sediakan 230 Ribu Unit Rumah Subsidi Di 2023.
Https://Finance.Detik.Com/Properti/D-6523897/Pemerintah-Sediakan-230-Ribu-Unit-Rumah-
Subsidi-Di-2023
Firmansyah, A. Y. A. (2013). Ta: Rancang Bangun Aplikasi Rencana Anggaran Biaya Dalam
Pembangunan Rumah. Stikom Surabaya.
Juliana, K. N., & Riyanto, E. (2022). Bagaimana Pengaruh Lokasi Rumah Sudut Terhadap Nilai
Properti? Jurnal Pajak Dan Keuangan Negara (Pkn), 4(1s), 211219.
Kaisar, M. V., & Lubis, Y. (2022). Perencanaan Anggaran Biaya Rumah Type Sederhana Menggunakan
Analisa Harga Satuan Pekerjaan (Ahsp) Sni 2017-2018. Jurnal Teknik Sipil (Jtsip), 1(1), 5155.
Kaparang, R. M., Limpeleh, E. A. N., Kumaat, L. C., & Rumambi, H. D. (2022). Desain Model
Penyusunan Laporan Keuangan Umkm Produksi Mebel Pada Ud. Yordan Di Minahasa. Paulus
Journal Of Accounting (Pja), 4(1), 2433.
Limanto, S., Johanes Indrojono, S., Wuisan, D., & Raharjo, C. (2013). Konstruksi Pondasi Tapak Dan
487
Aryanto Dwi Nugroho, Santoso
Kajian Nilai Bangunan Baru Berdasarkan Spesifikasi Empiris
Pada Rumah Tinggal Tipe Sederhana di Kota Jayapura Provinsi
Papua
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
Sloof Pada Struktur Bawah Rumah Sederhana Satu Lantai.
Mustika, D. (2017). Analisis Penilaian Properti Berupa Rumah Tinggal Di Perumahan Citraland City
Samarinda Pada Kjpp. Aksa, Nelson & Rekan. Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.
Ningrum, T. P. (2018). Kajian Perubahan Fungsi Rumah Tinggal Menjadi Rumah Kos Di Sekitar
Kampus Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Revianto, A. B. (2023). Employment Social Security: A Human Resource Management Perspective
With Talent Management Approach. Journal Transnational Universal Studies, 1(4), 139150.
Salipu, M. A., Nurmaningtyas, A. R., & Nashruddin, I. I. (2018). Kajian Teori Turner: Prioritas
Kebutuhan Permukiman Dan Tingkat Pendapatan Studi Kasus: Permukiman Bajo, Kelurahan
Bajoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Jurnal Median Arsitektur Dan Planologi, 8(02), 108
115.
Sulasman, S. (2012). Analisis Kebutuhan Perumahan Untuk Masyarakat Menengah Ke Bawah Di Ogan
Permata Indah (Opi) Jaka Baring Palembang. Pilar, 7(2).
Widianto, D. (2016). Dasar Penilaian Bumi Dan Bangunan Dibawah Harga Pasar (Studi Di Dipenda
Kabupaten Mojokerto). Brawijaya University.
Zuhri, S., & Rustanti, M. (2021). Different Effectiveness Of Dry Needle With Laser After Myofascial
Release Added On Complaints Of Myogenous Back Pain. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kesehatan,
8(2), 174181. Https://Doi.Org/10.32668/Jitek.V8i2.500.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International
License