2774-5147
memiliki potensi pariwisata yang besar, maka Provinsi Sumatera Utara memiliki banyak sekali
daya tarik wisata alam (nature), budaya (culture), kerajinan, kuliner, dan rekreasi. Selain itu,
dilihat dari tujuan kedatangan wisatawan, Sumatera Utara sangat potensial untuk menjadi daya
tarik wisata religi, bisnis, kesehatan, dan pendidikan. Sebagai suatu Daerah Tujuan Wisata
(DTW), potensi kepariwisataan di daerah Sumatera Utara memiliki daya Tarik wisata yang
cukup kuat bagi kunjungan wisatawan, baik wisatawan domestik maupun wisatawan
mancanegara.
Pemahaman mengenai kehadiran wisatawan yang datang ke Provinsi Sumatera Utara
haruslah tepat didekati, agar upaya pembangunan kepariwisataan di daerah ini mengalami
perkembangan dan pertumbuhan. Faktor pendukung kepariwisataan Provinsi Sumatera Utara
yang sudah dimiliki berupa potensi kekayaan alam, budaya, kondisi sosial politik dan
keamanan yang stabil, fasilitas dan sarana prasarana tranportasi, kesehatan yang ada, sikap dan
keterbukaan masyarakat, potensi dan kinerja sumber daya manusia, kebijakan pemerintah yang
adaptif, sumber informasi dan promosi yang intens, kemudahan yang diberikan dalam urusan
administrasi dan keimigrasian, serta kondisi perekonomian yang membaik secara global
merupakan variabel penentu yang harus diperhatikan secara serius oleh semua pihak terutama
pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota di Sumatera Utara.
Selaras dengan itu, maka pelibatan partisipasi masyarakat menjadi sangat penting yang
dapat dilakukan secara integratif diantaranya pengenalan budaya wisata sejak dini pada siswa
sekolah, pembuatan paket wisata edukasi, kemudahan aksessibilitas melalui adanya tata sistem
dan moda transportasi, dan penciptaan kegiatan-kegiatan pendukung seperti event kegiatan
wisata tahunan berkelanjutan, ajang perlombaan, tahun kunjungan wisata, dan sebagainya.
Muhamad, (2015) mengatakan kesiapan merupakan sikap untuk
berinteraksi terhadap
sesuatu obyek dengan
cara-cara tertentu atau kecenderungan
potensial untuk berinteraksi apabila
individu dihadapkan pada suatu stimulus
yang menghendaki respon.
Kesiapan memiliki
peranan yang sangat penting dalam memulai suatu kegiatan, karena dengan adanya kesiapan
maka akan mendapatkan hasil yang lebih baik, begitu pula dengan kegiatan pariwisata. Dengan
memiliki kesiapan, masyarakat telah siap untuk menghadapi apapun yang akan terjadi untuk
menunjang keberhasilan pariwisata. Jadi dengan demikian suatu kesiapan merupakan suatu
pondasi dasar bagi suatu masyarakat atau pemerintah dalam menindaklanjuti terkait dengan
kegiatan yang akan dilakukan kedepannya. Dalam kegiatan penggelolaan pariwisata, tidak
hanya peran pemerintah yang harus ikut ambil bagian, melainkan peran dari masyarakat sangat
penting dalam pengelolaan dan pengembangan daerah wisata tersebut. Kesiapan masyarakat
dari berbagai aspek memiliki peran penting dalam kepariwisataan, karena di dalam kegiatan
pariwisata yang menjadi tolak ukur wisatawan yang datang berkunjung adalah masyarakat dari
daerah objek wisata tersebut.
Partisipasi memberikan ruang dan kapasitas masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
dan hak-hak mereka, mengembangkan potensi dan prakarsa lokal, mengaktifkan peran
masyarakat serta membangun kemandirian masyarakat. Dalam hal ini warga masyarakat
diharapkan terlibat dalam urusan publik dan memberikan kontribusi terhadap isu-isu dalam
urusan public (Raco, 2000). Artinya partisipasi masyarakat bukan hanya proses atau cara untuk
mencapai tujuan, akan tetapi partisipasi dilihat sebagai kekuatan besar untuk transformasi relasi