772
Wahyu Fidi Ramadhina Assidiq, Muhammad Difa Ulinnuha Alfarhani, Dewa
Nandika, Muhammad Faqih Amirullah
ANALISIS PERAN MEDIA SOSIAL DALAM MEMBENTUK IDENTITAS
NASIONAL GENERASI MILENIAL DI INDONESIA
Wahyu Fidi Ramadhina Assidiq, Muhammad Difa Ulinnuha Alfarhani, Dewa
Nandika, Muhammad Faqih Amirullah
Institut Teknologi Telkom Surabaya, Indonesia
wahyu.fidi.21@student.se.ittelkom-sby.ac.id, muhammad.difa.21@student.se.ittelkom-sby.ac.id,
dewa.nandhika.21@student.se.ittelkom-sby.ac.id, muhammad.faqih.21@student.se.ittelkom-sby.ac.id
Abstrak
Penelitian ini membahas peran media sosial dalam membentuk identitas nasional generasi milenial
Indonesia. Identitas nasional berperan penting dalam memperkuat identitas nasional dan
membedakan Indonesia dari negara lain. Namun, warga negara Indonesia masih kurang memahami
identitas nasional. Munculnya media sosial telah membawa perubahan besar dalam akses informasi
dan dampaknya bagi kaum milenial. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan artikel ini
adalah Metode Penelitian Kualitatif, yaitu dengan membagikan kuesioner serta metode wawancara
dalam proses pengambilan data. Survei tersebut melibatkan delapan responden berusia 19-25 tahun
dari berbagai kota di Indonesia, mewakili perspektif dan generasi yang berbeda. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa media sosial dipandang sebagai platform penting untuk menyebarkan
informasi, menanamkan nilai-nilai identitas nasional pada generasi milenial dan memberdayakan
mereka untuk memperjuangkan isu-isu penting. Di satu sisi, media sosial dapat membangun
pemahaman yang inklusif, menghubungkan masyarakat dengan budaya tradisional, dan memperkuat
kohesi dengan memfasilitasi pertukaran ide dan informasi antar generasi. Namun di sisi lain,
penggunaan media sosial yang tidak bijaksana dapat menimbulkan polarisasi dan menghambat
pembentukan identitas bangsa. Oleh karena itu, perlu diupayakan pemanfaatan media sosial secara
bijak untuk meminimalisir polarisasi dan memperkuat pembentukan identitas nasional generasi
milenial “.
Kata kunci: milenial; media sosial; identitas nasional.
Abstract
This research discusses social media's role in forming the national identity of the Indonesian
millennial generation. National identity plays an important role in strengthening national identity
and distinguishing Indonesia from other countries. However, Indonesian citizens still lack a sense
of national identity. The emergence of social media has brought about major changes in access to
information and its impact on millennials. The research method used in writing this article is the
Qualitative Research Method, namely by distributing questionnaires and interview methods in the
data collection process. The survey involved eight respondents aged 19-25 years from various cities
in Indonesia, representing different perspectives and generations. The results of this study indicate
that social media is seen as an important platform for disseminating information, instilling national
identity values in the millennial generation, and empowering them to fight for important issues. On
the one hand, social media can build inclusive understanding, connect people with traditional
cultures, and strengthen cohesion by facilitating the exchange of ideas and information between
generations. But on the other hand, the unwise use of social media can lead to polarization and
hinder the formation of national identity. Therefore, it is necessary to make efforts to use social
media wisely to minimize polarization and strengthen the formation of the millennial generation's
national identity".
Keywords: millennial, social media, National Identity.
Jurnal Sosial dan Teknologi (SOSTECH)
Volume 3, Number 9, September 2023
p-ISSN 2774-5147; e-ISSN 2774-5155
773
Analisis Peran Media Sosial Dalam Membentuk Identitas Nasional
Generasi Milenial Di Indonesia
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
PENDAHULUAN
Identitas nasional Indonesia adalah konsep dasar yang mencerminkan pandangan hidup,
kepribadian, dan filsafat Pancasila sebagai ideologi negara. Berdasarkan data hasil survei UGM oleh
Direktur Eksekutif IPS Nyarwi Ahmad menyatakan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia atau
sebesar 90,6% setuju bahkan sangat setuju dengan pandangan bahwa Pancasila adalah Ideologi NKRI
yang dapat digunakan untuk menentukan identitas bangsa Indonesia. Identitas ini membedakan
Indonesia dari bangsa-bangsa lain dan menjadi ciri yang memperkuat kepribadian bangsa (Sormin et
al., 2021). Namun, meskipun identitas nasional memiliki kedudukan tinggi dalam tatanan kehidupan
berbangsa dan bernegara, masih sedikit masyarakat Indonesia yang benar-benar memahami makna dan
pentingnya identitas nasional dalam kehidupan sehari-hari (Ainurrohman & Martha, 2021). Oleh karena
itu, penting bagi setiap warga negara Indonesia untuk memiliki sentimen nasionalis yang kuat guna
mencegah negara kehilangan identitasnya yang unik.
Identitas nasional Indonesia terbagi menjadi dua konteks, yaitu konteks negara dan bangsa
(Hendrizal, 2020). Dalam konteks negara, seperti Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, lagu
Indonesia Raya, Bendera Merah Putih, Undang-undang Dasar 1945, Bahasa Indonesia yang menjadi
bahasa nasional dan pahlawan nasional Indonesia (Tambunan et al., 2022). Sedangkan dalam konteks
kebangsaan, seperti Agama, adat istiadat, moral, suku, budaya, dan lainnya. Munculnya media sosial
membuat masyarakat semakin mudah mengakses informasi dari dalam negeri maupun luar negeri
dengan hanya sekali tekan melalui media sosial dan membuat identitas nasional semakin memudar di
tengah kehidupan masyarakat terutama pada generasi milenial. Jika hal ini dibiarkan akan berpotensi
menjadi masalah yang sangat besar (Aprianti et al., 2022). Oleh karena itu tugas kita kemudian untuk
terus menerus saling mengingatkan bahwa bangsa kita yang besar ini lahir melalui perjuangan para
pejuang dengan pengorbanan dan perjuangan yang sangat Panjang. Menurut laporan ZAHARA, (2023),
jumlah pengguna aktif media sosial di Indonesia yaitu sebanyak 167 juta orang per Januari 2023.
Media sosial saat ini digunakan secara meluas oleh berbagai kalangan di Indonesia, dari orang
tua hingga anak-anak (Cahyono, 2016). Melalui media sosial, penyebaran informasi dapat terjadi
dengan cepat dan luas. Hal ini membawa perubahan dan pengaruh pada generasi milenial dan
masyarakat Indonesia secara umum. Budaya asing juga dengan mudah masuk ke Indonesia melalui
media sosial, yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi selera, lingkungan, dan gaya hidup
masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, media sosial memiliki pengaruh yang sangat berdampak
terhadap pembentukan identitas nasional masyarakat, terutama generasi milenial yang difokuskan pada
artikel ini, menurut data yang didapatkan dari Kominfo sebanyak 88,4% generasi milenial telah
ketergantungan dengan kehadiran internet/media sosial (Arifin, 2021).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil analisis peran media sosial dalam
membentuk identitas nasional generasi milenial di Indonesia.
METODE PENELITIAN
Dalam penulisan artikel ini, penulis menggunakan metode kualitatif dengan metode membagikan
survei pendapat kepada responden dengan memanfaatkan Google Form (Moleong, 2016). Selain
menggunakan form survei, kami juga menggunakan metode wawancara untuk pengambilan data
(Sugiyono, 2017). Pengambilan data dimulai pada hari rabu tanggal 17 Mei 2023 dan berakhir pada
tanggal 29 Mei 2023.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Jumlah responden dalam penelitian ada 8 orang yang berasal dari berbagai macam kota yang ada
di Indonesia, dengan rentang usia 19 tahun hingga 25 tahun. Tiap responden diambil dari satu kota yang
berbeda sehingga diharapkan dapat mewakili berbagai perspektif dari berbagai daerah. Juga dengan
berbagai rentang usia responden diharapkan responden dapat mewakili tiap-tiap generasi.
Setelah melihat tanggapan responden didapatkan bahwa peran media sosial dalam membentuk
identitas nasional pada generasi milenial terdapat perbedaan tanggapan, namun banyak dari mereka
setuju jika media sosial merupakan platform yang memadai dalam penyebaran informasi dan platform
774
Analisis Peran Media Sosial Dalam Membentuk Identitas Nasional
Generasi Milenial Di Indonesia
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
yang penting untuk generasi milenial dalam menyampaikan pandangan dan nilai-nilai identitas
nasional, memperjuangkan isu-isu penting dan berbagi pengalaman dalam konteks budaya, dll. Namun
kelemahan dari media sosial adalah beberapa Informasi yang tersebar ada beberapa data yang tidak jelas
sumbernya dan tidak diverifikasi, sehingga dapat menyebabkan kesalahan pemahaman[
Menurut responden dampak yang diberikan, menurut mereka media sosial memiliki potensi
ganda dalam mempengaruhi identitas nasional generasi milenial di Indonesia, dapat memperkuat
persatuan dengan membangun pemahaman inklusif, tetapi juga dapat memperlebar kesenjangan melalui
polarisasi dan konflik online. Melalui media sosial masyarakat Indonesia terhubung dengan Informasi,
pengalaman, dan cerita mengenai budaya dan tradisi yang memperkuat rasa kebanggaan dan solidaritas
dalam masyarakat yang beragam. Media sosial juga mempengaruhi hubungan antar generasi dalam
mempertahankan nilai-nilai kebangsaan di kalangan mahasiswa dan masyarakat dengan memfasilitasi
pertukaran ide dan Informasi. Tidak hanya itu, media sosial juga mempengaruhi persepsi generasi
milenial terhadap keragaman di Indonesia. Generasi milenial di Indonesia mengandalkan media sosial
sebagai sumber Informasi utama mengenai sejarah, budaya, dan identitas nasional, mereka juga
melibatkan Pendidikan formal, buku dan interaksi secara langsung dengan orang di sekitar (Arifianto
et al., 2020). Dalam masalah ini, identitas nasional dalam media sosial generasi milenial menghadapi
tantangan yang signifikan. Penyebaran Informasi yang tidak jelas sumbernya dan tidak terverifikasi
dapat mempengaruhi pemahaman dan penerimaan terhadap identitas nasional di Indonesia \
(Priambodo, 2019). Masuknya budaya asing dan pengaruh global juga membawa pengaruh pada
generasi milenial. Namun penggunaan media sosial yang tidak bijaksana dapat memicu polarisasi dan
menghambat pembentukan identitas nasional.
Para mayoritas responden juga berpendapat bahwa adanya media sosial mempermudah para
generasi milenial dalam merespon isu-isu nasional. Dengan adanya media sosial, para generasi milenial
dapat dengan mudah mendapatkan akses ke berbagai sumber informasi (Setiadi et al., 2019). Media
sosial juga dapat mendorong generasi milenial untuk dapat berpartisipasi aktif dalam proses politik dan
pembangunan negara (Dwidara Fahresi, 2022). Meskipun masih ada sebagian kecil yang malah
bersikap apatis, namun sebagian besar responden sependapat bahwa media sosial dapat mendorong
partisipasi terhadap politik dan pembangunan negara.
Peran media sosial juga sangat berpengaruh terhadap preferensi politik generasi milenial
(Febriani, 2020). Dengan adanya media sosial, generasi milenial dapat memperoleh informasi seputar
partai-partai politik yang ada di Indonesia. Pada 20 tahun yang lalu, generasi milenial tidak menganggap
eksistensi dari politik dan pembangunan negara, namun saat ini sangat diperhitungkan karena menjadi
dominan dari sisi ekonomi, bisnis, dan politik (Rahman et al., 2022). Selain itu, mudahnya akses internet
membuat kaum minoritas bisa menyuarakan suaranya yang membuat masyarakat mengetahui kaum
mayoritas walaupun terkadang tidak adil untuk semua kaum minoritas. Selain itu, kaum milenial dapat
informasi dengan lancar yang membuat generasi milenial memiliki berbeda perspektif.
Selain dampak baik yang telah dijelaskan diatas, responden berpendapat bahwa media sosial
sangat berpengaruh terhadap generasi milenial, jika media sosial tidak digunakan dengan baik. Adanya
kemungkinan terjadinya polarisasi dan malah akan menghambat pembentukan identitas nasional.
Mereka menganggap bahwa sosial media dapat mengurangi kemampuan berpikir kritis sebagian kaum
generasi milenial yang membuat generasi milenial mudah tergiring opininya dengan opini orang lain.
KESIMPULAN
Dalam kesimpulannya, media sosial memiliki peran yang kompleks dalam membentuk identitas
nasional generasi milenial di Indonesia. Meskipun memiliki dampak positif seperti memperluas akses
informasi, memperkuat rasa kebanggaan, dan mendorong partisipasi politik, penggunaan yang tidak
bijaksana dapat membawa dampak negatif seperti polarisasi dan kesalahpahaman. Oleh karena itu,
penting bagi generasi milenial untuk menggunakan media sosial dengan bijak, memverifikasi informasi
sebelum membagikannya, dan tetap membuka pikiran terhadap keragaman serta nilai-nilai kebangsaan.
DAFTAR PUSTAKA
775
Analisis Peran Media Sosial Dalam Membentuk Identitas Nasional
Generasi Milenial Di Indonesia
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
Ainurrohman, L. B., & Martha, D. (2021). Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Identitas Bangsa. Jurnal
Puspaka, 1(1).
Aprianti, M., Dewi, D. A., & Furnamasari, Y. F. (2022). Kebudayaan Indonesia Di Era Globalisasi
Terhadap Identitas Nasional Indonesia. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 6(1), 996998.
Arifianto, Y. A., Saptorini, S., & Stevanus, K. (2020). Pentingnya Peran Media Sosial Dalam
Pelaksanaan Misi Di Masa Pandemi Covid-19. HARVESTER: Jurnal Teologi Dan
Kepemimpinan Kristen, 5(2), 86104.
Arifin, M. (2021). Penggunaan Internet Saat Ini Pun Tidak Terbatasi Oleh Waktu, Tidak Terkecuali.
Remaja Sejahtera Remaja Nasionalis, 191.
Cahyono, A. S. (2016). Pengaruh Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat Di Indonesia.
Publiciana, 9(1), 140157.
Dwidara Fahresi, D. (2022). Pengaruh Media Sosial Akun Instagram@ Ermansafar Terhadap
Partisipasi Politik Generasi Milenial Bukittinggi Pada Pemilihan Walikota Bukittinggi 2020.
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Febriani, N. S. (2020). Preferensi Media Sosial Generasi Milenial Pada Tingkat Pengetahuan Calon
Legislatif. Nyimak: Journal Of Communication, 4(1), 89107.
Hendrizal, H. (2020). Mengulas Identitas Nasional Bangsa Indonesia Terkini. Pelita Bangsa Pelestari
Pancasila, 15(1), 121.
Moleong, L. J. (2016). Metedologi Penelitian Kualitatif (Vol. 2448). Kakek Nenek.
Priambodo, G. A. (2019). Urgensi Literasi Media Sosial Dalam Menangkal Ancaman Berita Hoax Di
Kalangan Remaja. Jurnal Civic Hukum, 4(2), 130137.
Rahman, A., Najamuddin, N., & Khalyubi, W. (2022). Kontestasi Partai Persatuan Pembangunan Pada
Pemilihan Umum Tahun 2019. Ganaya: Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 5(2), 140156.
Setiadi, E. F., Azmi, A., & Indrawadi, J. (2019). Youtube Sebagai Sumber Belajar Generasi Milenial.
Journal Of Civic Education, 2(3), 313323.
Sormin, Y., Furnamasari, Y. F., & Dewi, D. A. (2021). Identitas Nasional Sebagai Salah Satu
Determinan Pembangunan Dan Karakter Bangsa. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(3), 72787285.
Sugiyono, F. X. (2017). Neraca Pembayaran: Konsep, Metodologi Dan Penerapan (Vol. 4). Pusat
Pendidikan Dan Studi Kebanksentralan (PPSK) Bank Indonesia.
Tambunan, P., Siboro, E. S., Sitohang, J. A. G., Maha, R. S., & Yunita, S. (2022). Implementasi
Identitas Nasional Sebagai Salah Satu Determinan Pembangunan Bangsa Dan Karakter.
COMSERVA: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat, 2(8), 14511461.
ZAHARA, N. (2023). Pengaruh Social Media Marketing Terhadap Minat Beli Produk Melalui
Customer Bonding Sebagai Variabel Intervening Pada Cafe Teajee Gresik. UPN Veteran Jawa
Timur.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International
License