2774-5147
media sosial dapat memoderasi dampak negatif media sosial pada kesejahteraan psikologis remaja.
Selain itu, literasi media juga muncul sebagai faktor penting dalam membantu remaja mengembangkan
kemampuan kritis dan adaptif dalam menggunakan media social (Priambodo, 2019).
Penelitian ini mendiskusikan implikasi temuan tersebut dalam konteks pendidikan, pengasuhan,
dan intervensi (Namira, 2022). Pentingnya meningkatkan literasi media pada remaja dan mengajarkan
mereka tentang penggunaan yang sehat dan bertanggung jawab dari media sosial perlu ditekankan.
Dukungan sosial offline, baik dari keluarga maupun teman sebaya, juga dapat berperan dalam
melindungi remaja dari dampak negatif media social (Inayah, n.d.). Regulasi penggunaan media sosial,
baik oleh remaja itu sendiri maupun oleh orang tua dan pengajar, juga perlu diperhatikan sebagai
langkah preventif.
Dampak Penggunaan Media Sosial Kecemasan
Kecemasan sosial dalam Teori Ketergantungan dapat diposisikan sebagai factor motif yang
merupakan salah satu penyebab seseorang memilih sumber media atau nonmedia untuk memenuhi
kebutuhan (Soliha, 2015). Selanjutnya menghasilkan beragam tingkat ketergantungan pada masing-
masing penggunanya. Seseorang dengan tingkat kecemasan social yang tinggi atau orang-orang yang
mengalami gangguan kondisi sosial di lingkungannya akan mendorong ia untuk menggunakan media
sosial dan terlibat dalam komunikasi online secara mendalam. Mereka mencari rasa nyaman dengan
cara masuk dan berinteraksi dalam dunia maya (cyberspace). Sebab hal inilah satu-satunya cara bagi
mereka untuk memperoleh koneksi, membangun dan mengembangkan hubungan dengan orang lain.
Mengingat manusia secara fitrah adalah makhluk sosial yang tentunya membutuhkan orang lain untuk
mencurahkan isi hatinya, menyalurkan emosi dan meminta pertolongan. Sehinga bagi mereka media
sosial adalah alat yang efektif untuk memenuhi kebutuhan sosial yang tidak diperolehnya di kehidupan
sehari-hari. Dan pada gilirannya, orang-orang seperti itu akan menjadi sangat terpengaruh pada
media tersebut. Begitu pula pada kasus dalam penelitian bahwa individu menggunakan media
sosial dengan orientasi untuk kebutuhan sosial yang tidak dipenuhinya dikehidupan nyata karena rasa
cemas, maka akan menjadi lebih bergantung pada media sosial sebagai alat komunikasi
dirinya dengan orang lain. Neil Postman menyatakan bahwa kehadiran teknologi di tengah
masyarakat dapat membentuk suatu budaya yang disebut dengan technopoly.
Dampak Penggunaan Media Sosial terhadap Depresi
Remaja dengan intensitas penggunaan media sosial yang lebih tinggi di atas rata-rata
tidak melaporkan secara bersamaan gejala depresi yang lebih besar daripada tingkat rata-rata mereka.
Berinteraksi melalui media sosial daripada interaksi secara langsung. Remaja yang mengalami
penolakan dari teman sebaya menjelaskan bahwa 85 penggunaan media sosial pada remaja
meningkat ketika mereka mengalami gejala depresi, sehingga remaja dengan depresi yang
mendasari ketertarikan pada media sosial.
Namun dengan bertambahnya intensitas penggunaan media sosial dapat mengakibatkan
remaja berisiko untuk mengalami gangguan kesehatan jiwa yang lebih kompleks karena mereka
mencoba untuk mengkompensasi permasalahan dalam kehidupan yang dapat menimbulkan
ketidakefektifan performa peran individu dalam kehidupan sosial mereka (Hadijaya, 2013).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media sosial merupakan salah satu faktor yang
berpengaruh dalam menimbulkan gejala depresi hingga ide bunuh diri. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa individu dengan usia muda (14,8%) memiliki kemungkinan untuk mengalami depresi
lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa (8,4%) (Junior, Mental Emotional
Symptoms’determin nants Of High, 2017). Hal ini terjadi karena masa remaja merupakan masa yang
penuh emosi dan ketidakseimbangan, sehingga seringkali remaja belum dapat mengatur fluktuasi
suasana hati yang disebabkan oleh stressor yang ada.
KESIMPULAN
Dalam era digital yang semakin terhubung, pengaruh media sosial terhadap kesejahteraan
psikologis remaja menjadi perhatian penting dalam penelitian sosial sains. Harapannya penelitian ini
memberikan gambaran tentang dampak negatif penggunaan media sosial terhadap kecemasan dan
depresi remaja, serta faktor-faktor moderasi yang dapat mempengaruhi hubungan tersebut. Implikasi