2774-5147
PENDAHULUAN
Internet dan media sosial kini sudah jadi bagian dari kehidupan warga global. Di era informasi
termasuk Indonesia, keberadaan internet menjadi sangat penting di masyarakat (Sissoko &
Prasetyawati, 2022). Saat ini, kita hidup pada era di mana orang- orang tidak terlepas dengan
penggunaan teknologi, khususnya internet (interconnected network). (Faizal et al., 2018). Seiring
dengan perkembangan teknologi saat ini, teknologi banyak digunakan sebagai sarana promosi dan
informasi khususnya pada bidang website yang saat ini menjadi media informasi yang menawarkan
berbagai kemudahan dalam menyajikan informasi. (Ismai, 2018). pengguna internet di Indonesia adalah
digital natives atau penutur asli teknologi digital yaitu orang- orang yang lahir setelah tahun 1980:
Generasi Y (1980- 1995) dan Generasi Z (1996-2009) (Rastati, 2018). Perkembangan dunia teknologi
dan informasi semakin maju, oleh karena itu semua orang dituntut untuk menyampaikan informasi
dengan lebih cepat, akurat, dan efektif secara global (Priskila et al., 2022). Media sosial secara luas
merupakan hal yang lumrah dalam kehidupan sehari-hari saat ini, bahkan sebagian orang tidak dapat
hidup tanpanya. (Izzati et al., 2016)
Fashion di Indonesia telah berkembang pesat (Tyaswara et al., 2017). Fashion telah menjadi
bagian dalam kehidupan sehari-hari setiap individu. (Kadek & Diantari, 2021). Preferensi setiap orang
dalam pengambilan keputusan terhadap suatu barang termasuk gaya berpakaian dipengaruhi oleh
banyak faktor. (Shadrina et al., 2021). Perkembangan fashion style sangatlah cepat seiring dengan
berkembangnya teknologi, hampir setiap tahun dan setiap bulan bahkan setiap harinya muncul produk
fashion style dengan model baru yang diciptakan oleh para desainer.(Bananudin & Rosalina, 2021).
Produk Fashion sangat banyak macamnya mulai dari pakaian, sepatu dan tas yang mana produk tersebut
termasuk kebutuhan setiap orang (Arsita, 2022).
Generasi Z merupakan generasi yang lahir antara tahun 1995 hingga 2010. Sebagian di antara
mereka memasuki fase perkembangan remaja dan dewasa awal (Dan et al., 2022). Sering istilah
generasi Z digunakan sebagai kelanjutan dari generasi milenial. Generasi Z adalah generasi yang sangat
melek terhadap teknologi atau net generation. ( et al., 2022). Generasi Z tumbuh setelah menjamahnya
internet (Pichler et al., 2021). Menurut penelitian, 33% Gen Z menghabiskan lebih dari 6 jam sehari
dalam menggunakan ponsel dan jauh lebih sering menggunakan media sosial dibandingkan dengan
generasi pendahulunya (Sakitri, 2021).
Walaupun dinilai memiliki potensial, namun generasi Z dalam kebutuhan terhadap fashion masih
tertinggal. terungkap dalam hasil survei “Perilaku Keuangan Gen Z dan Y” yang dirilis Zigi
bersama Katadata Insight Center pada Kamis, 13 Januari 2022. Dari survei yang dilakukan pada
6-12 September 2021 terhadap 5.204 responden, dapat diketahui proporsi kebutuhan rutin gen Z
terhadap fashion menempati urutan “kedelapan Sebanyak 26,4%”, kebutuhan rutin bulanan terbesar
untuk belanja pulsa internet (72,9%). Baru yang kedua adalah belanja bahan makanan (51,2%). Pada
urutan ketiga, generasi Z mengalokasikan dana untuk membayar kebutuhan bahan bakar (34,9%),
keempat bayar tagihan rutin (32,3%). keenam untuk beli makan dan minum di luar (31,4%) dan ketujuh
untuk tabungan dan dana darurat (30,8%).
Dari permasalahan di atas menjadi latar belakang masalah untuk membuat aplikasi Rancang
Bangun Sistem Informasi Perkembangan Tren Fashion di Kalangan Generasi Z Berbasis Web Penulis
berharap dengan adanya aplikasi ini dapat membantu memudahkan para pelaku industri fashion maupun
masyarakat khususnya para generasi Z yang ingin mencari sebuah referensi tren fashion. Yang mungkin
nantinya aplikasi website ini bisa dijadikan sebagai bahan referensi untuk mengetahui informasi tentang
perkembangan tren fashion yang ada di Indonesia dan dijadikan sebagai sarana edukasi maupun
informasi yang dapat digunakan kapanpun dimanapun dengan mudah serta menarik bagi pengguna.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggali data dari dua sumber data yaitu primer dan sekunder, adapun yang
dijadikan sumber data primer yaitu data yang diperoleh melalui pengamatan secara langsung dari
sumbernya, yaitu kalangan generasi Z sebagai objek penelitian. Sumber data sekunder yaitu data–data
yang diperoleh melalui pengamatan literatur, dokumen-dokumen dan lain sebagainya, yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti
adalah riset lapangan yang meliputi observasi, wawancara dan studi pustaka. Observasi dan wawancara