Abstrak
Angka kejadian anemia di Indonesia masih sangat tinggi. data Riskesdas 2018, prevalensi anemia pada
remaja adalah 32%, Menurut Dinas Kesehatan Sumatera Utara, 322.000 remaja putri menderita gejala
anemia tahun 2017. Survei status gizi 2019 oleh Seksi Kesga dan KIA Dinas Kesehatan Sumut, angka
cakupan pemberian suplementasi zat besi untuk remaja putri sebesar 52,71%. Dari 33 kabupaten/kota,
hanya 20 kabupaten/kota yang memiliki kegiatan pemberian zat besi kepada remaja putri. Dilihat dari
cakupan, tiga provinsi/kota dengan cakupan tertinggi adalah Siantar Siantar (100%), Sibolga (99,81%)
dan Samosir (98,81%). Tiga kabupaten/kota dengan cakupan terendah adalah Tapanuri Utara (0, 3%),
Nias (18,75%) dan Tapanuri Tengah (27,55%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor-faktor
yang berhubungan dengan konsumsi tablet tambah darah pada remaja pada saat menstruasi di Lingkungan
3, Kelurahan Sipolu-polu, Kecamatan Panyabungan, Metode penelitian yang digunakan adalah analitik
dengan design cross seksional. Populasi penelitian ini adalah remaja putri di Lingkungan 3, Kelurahan
Sipolu-Polu, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal sebanyak 75 orang seluruh populasi
diteliti ( total populasi). Hasil penelitian ini didapat Yang mengkonsumsi tablet tambah darah hanya 25
remaja (33,3%), factor yang berhubungan dengan konsumsi tablet tambah darah ini adalah pengetahuan,
remaja yang berpengetahuan baik 17 remaja (51,5 %) dengan P.value 0,003 dan RP. 2,71. Dan sunber
Informasi yang diterima dari tenaga kesehatan sebanyak 21 remaja (56,8%) nilai p=0,000, RP= 5,49.
faktor yang tidak berhubungan dengan konsumsi tablet taambah darah pada saan mentruasi adalah ; Usia
remaja dengan P=0,731, Pendidikan remaja Nilai P=0,161. Pengetahuan dan sumber informasi dari tenaga
kesehatan sangat berhubungan dengan remaja putri untuk mengkonsumsi tablet tambah darah saat
menstruasi, maka diharapakan tenaga kesehatan untuk memperluas memberikan penyuluhan ke desa-desa
melalui perkumpulan remaja putri.
Kata kunci: tamblet tambah darah, pengetahuan, sumber informasi
Abstract
The incidence of anemia in Indonesia is still very high. Riskesdas 2018 data, the prevalence of anemia in
adolescents is 32%, According to the North Sumatra Health Office, 322,000 adolescent girls suffered from
symptoms of anemia in 2017. In the 2019 nutritional status survey by the Kesga Section and MCH of the
North Sumatra Health Office, the coverage rate of iron supplementation for adolescent girls was 52.71%.
Of the 33 districts/cities, only 20 districts/cities have iron giving activities to young women. In terms of
coverage, the three provinces/cities with the highest coverage are Siantar Siantar (100%), Sibolga
(99.81%) and Samosir (98.81%). The three districts/cities with the lowest coverage are North Tapanuri
(0.3%), Nias (18.75%) and Central Tapanuri (27.55%). This study aims to determine the factors
associated with the consumption of blood-added tablets in adolescents during menstruation in Ward 3,
Sipolu-polu Village, Panyabungan District, The research method used is analytical with a cross-sectional
design. The population of this study was adolescent girls in Ward 3, Sipolu-Polu Village, Panyabungan
District, Mandailing Natal Regency as many as 75 people in the entire population studied (total
population). The results of this study were obtained who consumed blood added tablets only 25
adolescents (33.3%), factors associated with the consumption of blood added tablets were knowledge,
well-informed adolescents 17 adolescents (51.5%) with P.value 0.003 and RP. 2.71. And sunber
Information received from health workers as many as 21 adolescents (56.8%) value p = 0.000, RP = 5.49.
Factors that are not related to the consumption of blood enhancer tablets in mentruasi saan are;
Adolescent age with P=0.731, Adolescent education P=0.161. Knowledge and sources of information
from health workers are closely related to adolescent girls to consume blood-added tablets during
menstruation, so it is expected that health workers will expand counseling to villages through young
women's associations.