2774-5147
Toko Daniel Tasikmalaya, maka peneliti dapat menarik kesimpulan yaitu pengendalian Persediaan
Barang Dagang yang dilakukan oleh Toko Daniel Tasikmalaya kurang efisien dan terjadinya
pemborosan barang dan biaya. Dan juga dapat dilihat dari frekuensi pemesanan barang yang sangat
tinggi yang pada akhirnya hanya akan memperbesar biaya pemesanan sehingga dapat dikatakan kurang
optimal terutama pada laba Perusahaan.
Perhitungan persediaan barang dagang dengan metode EOQ dapat dijadikan sebagai
pengendalian persediaan pada Toko Daniel Tasikmalaya, hal ini dapat dilihat dari hasil pembahasan
yang dilakukan, dimana dengan menggunakan kebijakan toko total persediaan barang dagang yang
harus dikeluarkan lebih besar dibandingkan dengan total persediaan jika menggunakan metode EOQ
yang dapat membantu toko menghemat total biaya persediaan sehingga sangat tepat jika dijadikan
sebagai pengendalian persediaan barang dagang pada Toko Daniel Tasikmalaya. Contohnya pada tahun
2017 Total biaya persediaan yang harus dikeluarkan toko adalah sebesar Rp.1.298.106,17119 sementara
dengan metode EOQ, biaya persediaan yang dikeluarkan hanya sebesar Rp.911.622,179228. Terjadi
penghematan biaya persediaan yaitu sebesar Rp.386.483,93267.
Menurut EOQ frekuensi pemesanan barang yang dilakukan hanyalah sebesar 38 kali dalam tahun
2017 dengan jumlah pemesanan rata-rata yaitu 235unit barang. Sementara menurut kebijakan toko,
frekuensi pemesanan yang dilakukan pada tahun 2017 adalah sebsar 48 kali, dengan jumlah pemesanan
rata-rata yaitu 188unit barang. Dapat terlihat perbedaannya bahwa dengan Metode EOQ dapat
menghemat total biaya persediaan dengan pemesanan rata-rata yang lebih banyak, namun dengan
frekuensi pemesanan yang lebih sedikit dibandingkan dengan kebijakan toko yang dapat terjadi
pemborosan dalam biaya maupun barang. Metode EOQ dapat membantu toko dalam mencapai tingkat
pemesanan persediaan barang dan frekuensi pemesanan barang yang optimal, disertai persediaan
pengaman (safety stock), titik pemesanan kembali (reorder point), dan total biaya persediaan yang dapat
berpengaruh besar terhadap upaya perusahaan dalam meminimumkan biaya persediaan barang dagang.
Jadi hasil analisis persediaan barang dagang lebih efsisien dan lebih optimal jika toko menggunakan
Metode Economic Order Quantity (EOQ).
DAFTAR PUSTAKA
Diaz, A. P., & Retnani, E. D. (2015). Penerapan Metode Jit Pembelian Bahan Baku Dalam
Meningkatkan Efisiensi Biaya Bahan Baku. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi (Jira), 4(10).
Evitha, Y. (2019). Pengaruh Penerapan Metode Economic Order Quantity (Eoq) Terhadap
Pengendalian Persediaan Bahan Baku Produksi Di Pt. Omron Manufacturing Of Indonesia. Jurnal
Logistik Indonesia, 3(2), 88–100.
Ferdi, F. (2020). Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Aktivitas Ekonomi Masyarakat Di Desa
Salumpaga, Kecamatan Tolitoli Utara. Geosee, 1(2).
Firdaus, I., & Kasmir, A. N. (2021). Pengaruh Price Earning (Per), Earning Per Share (Eps), Debt To
Equity Ratio (Der) Terhadap Harga Saham. Jurnal Manajemen Dan Bisnis, 1(1), 40–57.
Khairiyah, D., & Yunita, M. (2018). Pengaruh Nilai Emosional, Nilai Sosial, Nilai Kualitas Dan Nilai
Fungsional Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Tvs Di Kota Bengkulu.
Ekombis Review: Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis, 6(2).
Kholik, A. (2017). Analisis Pengendalian Persediaan Pada Toko Aneka Buah Cemerlang Kudus. Stain
Kudus.
Kristianto, F. P., Widianto, W., & Pangestika, E. (2021). Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku
Pt. X Dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity (Eoq). Jurnal Penelitian Dan
Pengabdian Kepada Masyarakat Unsiq, 8(2), 150–158.
Kumar, R. (2016). Economic Order Quantity (Eoq) Model. Global Journal Of Finance And Economic
Management, 5(1), 1–5.
Lestari, P., Darwis, D., & Damayanti, D. (2019). Komparasi Metode Ecomomic Order Quantity Dan
Just In Time Terhadap Efisiensi Biaya Persediaan. Jurnal Akuntansi, 7(1), 30–44.
Najiha, Z., Wijayani, W., & Runanto, D. (2022). Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku
Menggunakan Metode Economic Order Quantity (Eoq) Untuk Kelancaran Produksi Pada Home