2774-5147
satu dekade terakhir dapat dilihat dari semakin suburnya industri coffee shop di kota-kota besar
(Tantowi & Pratomo, 2020). Hal ini membuat produk olahan kopi semakin bervariasi. Tidak hanya
berupa kopi bubuk (roast and ground), namun juga telah banyak diversifikasikan ke berbagai produk
kopi olahan seperti kopi instant, kopi three in one, serta dengan berbagai campuran varian syrup yang
secara khusus diproduksi untuk menambah cita rasa kopi (Nurhayati, 2017). Berbagai macam produk
kopi tersebut masih belum termasuk jenis kopi olahan seperti espresso, coffee latte, cappucino,
mochaccino, dan lain sebagainya (Hanum, 2015) (Derry, 2018).
Hal ini secara tidak langsung mengharuskan masing-masing coffee shop di Yogyakarta untuk
memiliki keunggulan dan keunikan tertentu supaya memiliki daya tawar terhadap konsumen dan
mampu menghadapi kondisi persaingan tersebut. Berdasarkan pengamatan penulis, keunggulan dan
keunikan coffee shop dapat dilihat dari suasana interior dan lingkungan sekitar coffee shop, keramahan
dan kemampuan Barista dalam membuat kopi, varian menu yang disajikan, variasi cara bertransaksi,
serta akses fasilitas umum yang dapat dinikmati oleh konsumen (Susanti et al., 2021). Keberhasilan
dalam menunaikan tanggung jawab sangat dinilai dalam industri coffee shop atau dengan kata lain
kinerja Barista akan benar-benar dihitung karena berhubungan langsung dengan keberhasilan coffee
shop itu sendiri (A Lutfiah, 2019). Di sisi lain juga terdapat banyak alasan yang dapat mempengaruhi
kinerja Barista, dua diantaranya adalah self efficacy dan knowledge sharing. Self efficacy dibutuhkan
karena dapat menumbuhkan rasa percaya diri, motivasi, mengontrol stres, dan membantu ketika
menentukan suatu tindakan. Pada prinsipnya, self efficacy merupakan cabang dari keilmuan kognitif
sosial yang berkaitan dengan rasa percaya diri terhadap kemampuan yang dimiliki (Wahyuni &
Setiyani, 2017). Sedangkan knowledge sharing dibutuhkan karena dapat menumbuhkan pengetahuan
baru maupun pengetahuan yang lebih kuat. Pada prinsipnya, knowledge sharing merupakan suatu
proses pertukaran pengetahuan melalui interaksi antar-individu (Budiarto, 2022).
Terbentuknya self efficacy dan kebiasaan knowledge sharing dalam suatu coffee shop turut
dipengaruhi oleh bagaimana dukungan perusahaan diberikan kepada Barista. Perasaan bahwa
perusahaan mendukung Barista (perceived organizational support) akan kembali menentukan sikap
dan perilaku Barista. Semakin baik dukungan perusahaan yang diberikan, maka akan membuat Barista
merasa didukung dan diperhatikan karirnya oleh perusahaan, juga termasuk akan semakin baik kinerja
seorang Barista. Begitu juga berlaku sebaliknya (Shanock et al., 2019).
METODE PENELITIAN
Berdasarkan sifat datanya, rancangan penelitian ini menggunakan jenis penelitian survei dengan
pendekatan kuantitatif (Morrisan, 2012). Penelitian survei merupakan jenis penelitian yang meneliti
gejala sosial, perilaku, atau sikap individu dengan memanfaatkan kuesioner sebagai instrumen utama
dalam pengambilan data. Pada dasarnya, penelitian survei merupakan bagian dari pendekatan
kuantitatif yang dilandaskan pada filsafat positivisme, artinya digunakan untuk meneliti suatu populasi
atau sampel tertentu dengan menghormati prinsip objektivitas. Objek penelitian dalam penelitian ini
adalah Barista 28 Coffee di Yogyakarta yang terdiri dari 5 (cabang) yang bertempat di Seturan, Taman
Siswa, Godean, Platinum Adisucipto Hotel, dan Jakal. Selain itu, penelitian ini dilakukan mulai tanggal
1 Juni 2023 sampai dengan tanggal 24 Agustus 2023. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
Barista 28 Coffee di Yogyakarta yang tersebar di 5 (lima) cabang dengan jumlah 45 orang. Populasi
merupakan objek atau subjek dalam satuan kuantitas dan/atau dengan karakteristik tertentu untuk diteliti
dan ditarik kesimpulan, serta dapat digeneralisasi. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan
non-probability sampling atau sampling jenuh. Non-probability sampling merupakan teknik sampling
yang tidak memberikan kesempatan yang setara bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel (Retnawati, 2017).
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder (Eki