Abstrak
Kemiskinan merupakan suatu ketidakmampuan dalam mencukupi kebutuhan hidup seperti kurangnya materi
atau penghasilan yang didapatkan (Jiang & Ye, 2009). Untuk membantu masyarakat yang kurang mampu
dalam meningkatkan kesejahteraannya, pemerintah menciptakan suatu program yang diberi nama Data
Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang di dalamnya terdapat berbagi program bantuan pemerintah
seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT), Bantuan Sosial, Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat
(KIS). DTKS ini merupakan program pemerintah dimana ditujukan untuk masyarakat kurang mampu yang
bertujuan untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada penelitian ini penulis
mengambil studi kasus di Kelurahan Pagambiran Ampalu Nan XX dimana pada kelurahan tersebut untuk
pengambilan keputusan masih bersifat manual sehingga membutuhkan waktu yang lama dikarenakan jumlah
penduduk yang tidak sedikit sehingga tidak efektif dan efisien. Untuk itu dibutuhkan sebuah sistem
pendukung keputusan yang dapat membantu dalam memberikan rekomendasi warga yang lolos DTKS agar
keputusan yang didapat lebih akurat. Salah satu metode pada sistem pendukung keputusan adalah metode
TOPSIS. Metode TOPSIS akan menghitung nilai dari kriteria setiap alternatif yang nantinya akan
menghasilkan peringkat warga yang layak lolos untuk diberikan bantuan. Penelitian ini akan membahas
tentang bagaimana membangun aplikasi Sistem Pendukung Keputusan untuk menentukan warga yang layak
lolos DTKS. Kriteria dalam menentukan keputusan status tempat tinggal, luas bangunan, sumber air minum,
daya listrik, bahan bakar utama untuk memasak, penghasilan, jumlah tanggungan. Hasil yang diharapkan dari
penelitian ini adalah dapat memudahkan petugas kelurahan dalam hal ini Petugas Sosial Mandiri dalam
menentukan warga yang layak lolos DTKS berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
Kata kunci: Data Terpadu Kesejahteraan Sosial, Kelurahan, Petugas Sosial Mandiri
Abstract
Poverty is an inability to meet the necessities of life such as lack of material or income obtained (Jiang &;
Ye, 2009). To help underprivileged people improve their welfare, the government created a program called
Social Welfare Integrated Data (DTKS) in which there are sharing government assistance programs such as
Direct Cash Transfer (BLT), Social Assistance, Smart Indonesia Card (KIP), Healthy Indonesia Card (KIS).
DTKS is a government program aimed at underprivileged people who aim to help people meet their needs.
In this study, the author took a case study in Pagambiran Ampalu Nan XX Village where the decision making
is still manual so it takes a long time because the population is not small so it is not effective and efficient.
For this reason, a decision support system is needed that can help in providing recommendations for residents
who pass the DTKS so that the decisions obtained are more accurate. One method of decision support systems
is the TOPSIS method. The TOPSIS method will calculate the value of each alternative's criteria which will
later produce a rating of eligible citizens who qualify for assistance. This research will discuss how to build
a Decision Support System application to determine citizens who are eligible to pass the DTKS. Criteria in
determining the decision of status of residence, building area, source of drinking water, electric power, main
fuel for cooking, income, number of dependents. The expected result of this study is that it can facilitate village
officers, in this case Independent Social Officers, in determining residents who are eligible to pass the DTKS
based on predetermined criteria
Keywords: Integrated Data on Social Welfare, Villages, Independent Social Officers