2774-5147
jantung seperti liver (HEALTH SECRET OF PEPINO, 2013), tekanan darah rendah hingga batu ginjal.
Kandungan Beta-karoten dalam buah Pepino dapat menjaga kesehatan jantung, melindungi tubuh dari
polusi udara dan radikal bebas, melindungi tubuh dari ancaman alergi cahaya, dan membantu
meningkatkan imunitas tubuh (HEALTH SECRET OF PEPINO, 2013).
Pemeliharaan tanaman Pepino di beberapa daerah di Indonesia, salah satunya di Mamasa, masih
menggunakan metode konvensional (Halid, 2021). Dalam pengecekan kondisi tanaman, petani harus
bolak-balik memperhatikan suplai air bagi tanaman pada media tanam dengan peralatan penyiraman
yang sederhana, dan pada kondisi kekurangan suplai air, tanaman akan mengalami kekeringan dan mati.
Syarat tumbuh yang diterapkan pada Pepino bersumber dari referensi syarat tumbuh tanaman Tomat
yang merupakan satu famili (solanaceae) dan satu genus (solanum) dengan Pepino yang mana Tomat
membutuhkan kelembaban tanah sekitar 60% - 80% dan sinar matahari yang cukup (Gunawan et al.,
2019). Sistem yang akan dibangun bertujuan untuk mendapatkan hasil kondisi kematangan buah yang
akurat dari warna kulit buah oleh sensor deteksi warna pada rentang pembacaan nilai yang telah
disesuaikan(mapping).
Penerapan sistem monitoring dan deteksi kematangan buah dengan Internet of Things ini
menggunakan Mikrokontroller Arduino Uno. Arduino Uno adalah set development kit mikrokontroller
yang menggunakan Atmega28 sebagai Mikrokontroller-nya. Selain library yang lengkap, Arduino Uno
ini didukung perangkat lunak Arduino IDE (Integrated Development Kit) untuk menulis (coding) dan
menyusun (compile) program, serta beberapa sensor yang akan di butuhkan seperti sensor kelembaban
tanah YL-69 dan Sensor warna TCS3200 untuk mengambil data warna RGB kulit buah sebagai
referensi untuk penentuan kematangan buah.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Action Research (AR). Menurut
(Wahyuni et al., 2021). Action Research merupakan metode penelitian yang mengedepankan hasil
kualitas yang berfokus pada sisi efisien dan efektif dengan penerapan langkah pengembangan,
pengujian, penemuan, dan pengambilan tidakan dengan konsep yang baru, pada metode penelitian ini,
peneliti adalah aktor penting yang mempunyai peran besar dalam melakukan intervensi dalam subyek
penelitian (Cohen et al., 2017).
Metode Pengembangan Sistem yang di gunakan dalam penelitian ini ialah Prototyping. Menurut
Raymond McLeod yang di kutip oleh Rahmadhany & bin Lukman, (2021) tahapan dalam penerapan
prototyping yaitu:
1) Identifikasi kebutuhan. Tahapan ini merupakan langkah awal dalam prototyping yang dimulai dari
pembentukan ide berdasarkan kebutuhan sistem.
2) Pengembangan prototype. Proses pembuatan sistem mentah (belum sempurna) yang masih besar
kemungkinan untuk adanya penambahan fitur, kembali lagi sesuai dengan kebutuhan sistem. Pada
tahap ini, seluruh perangkat keras mulai dirangkai satu-persatu dan di tanamkan program
menggunakan software agar dapat beroperasi.
3) Penentuan penerimaan prototype. Pada tahap ini adalah tahap dimana sistem sudah melalui proses
pengembangan, dan sudah bisa digunakan. Tahap penggunaan prototyping ini bertujuan untuk
menguji coba kelayakan dan pemenuhan kebutuhan dari sistem yang telah dibuat. Jika prototype
yang dibangun, sudah memenuhi kebutuhan sistem, maka dapat lanjut pada tahapan selanjutnya.
Namun, jika tidak memenuhi akan mengulang mulai dari langkah/tahapan pertama hingga ketiga,
dengan mempertimbangkan ulang pemenuhan kebutuhan sistem. Tahap ini adalah tahap evaluasi
untuk memastikan alat yang telah dirangkai sudah sesuai dengan apa yang dirancangkan
sebelumnya, baik dari segi fungsionalitas dan keefektifan kinerja semua akan di uji.
4) Penggunaan prototype. Keberhasilan pada tahap sebelumnya (tahap 3), akan dilanjutkan dengan
implementasi prototype menjadi sistem.
Metode pengumpulan data pada penelitian ini ialah:
1) Observasi
Metode pengumpulan data ini mempunyai tujuan utama yaitu Pengamatan. Pengamatan
dilakukan untuk memperoleh data mengenai kondisi tempat/lokasi penelitian. Setelah melakukan
pengamatan maka, data atau yang diperoleh dicatat atau direkam sehingga dapat menjadi informasi