905
Dika Yanuar Patra Komala
GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL UNTUK PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN KARAKTER
Dika Yanuar Patra Komala
Universitas PGRI Semarang, Indonesia
Email: dikaypk@stembi-alaziziyah.ac.id
Abstrak
Kepemimpinan dapat dikatakan efektif apabila gaya yang diterapkan dalam kepemimpinannya tersebut tidak
hanya berorientasi pada tugas, tetapi juga cara yang digunakan dalam mempengaruhi bawahan. Dan seorang
pemimpin disebut transformasional terutama diukur dalam hubungannya dengan efek pemimpin tersebut
terhadap para pengikutnya. Tujuan dalam penelitian ini adalah: (1) Gaya Kepemimpinan Transformasional “
Idealized influence (pengaruh ideal), Inspirational Motivation (Motivasi Inspirasional), Intelectual
Stimulation (Stimulasi Intelektual) dan Indivisualized Consideration (Pertimbangan Individu)” untuk
Pengembangan Pendidikan Karakter (religius dan disiplin) di MI AL HUDA Mangli. (2) Dampak penerapan
gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah tersebut di MI AL HUDA Mangli. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif di gunakan untuk menggambarkan bagaimana Gaya
Kepemimpinan Transformasional di MI AL HUDA Mangli. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yaitu pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Bahwa
pelaksanaan kepemimpinan transformasional kepala sekolah ini sudah baik, hal ini ditandai dengan kepala
sekolah dapat menjadi teladan bagi para guru dan karyawan. (2) Dalam menjalin komunikasi kepada guru,
kepala sekolah sudah berkomunikasi dengan baik dan selalu menjalin keharmonisan dengan guru dan
karyawan. (3) Pembiasaan pendidikan karakter berbasis islami yang di transformasikan berjalan dengan baik
dan sesuai tujuan.
Kata kunci: Gaya Kepemimpinan, Transformasional, Pendidikan Karakter
Abstract
Leadership can be said to be effective if the style applied in its leadership is not only task-oriented, but also
the way it is used in influencing subordinates. And what a leader is called transformational is primarily
measured in terms of the leader's effect on his followers. The objectives of this research are: (1)
Transformational Leadership Style "Idealized influence, Inspirational Motivation, Intellectual Stimulation
and Indivisualized Consideration" for Character Education Development (religious and disciplinary). at MI
AL HUDA Mangli. (2) The impact of applying the principal's transformational leadership style in MI AL
HUDA Mangli.This research uses a qualitative approach. Descriptive research is used to describe how the
Transformational Leadership Style at MI AL HUDA Mangli. The data collection techniques used were
interviews, observation, and documentation. Data analysis techniques are data collection, data reduction,
data presentation, and drawing conclusions.Based on the results of the study, it can be concluded that: (1)
That the implementation of the principal's transformational leadership has been good, this is indicated by the
principal being a role model for teachers and employees. (2) In communicating with teachers, the principal
has communicated well and always maintains harmony with teachers and employees. (3) The habituation of
Islamic-based character education that is transformed goes well and is according to purpose
Keywords: Leadership Style, Transformational, Character Education
PENDAHULUAN
Studi empiris menunjukan bahwa perbedaan dalam menerapkan gaya kepemiminan disekolah
akan berimbas pada perbedaan suasana kerja. Oleh sebab itu, maka pendekatan dan gaya kepemimpinan
selalu berubah dari pendekatan klasik sampai pendekatan kepemimpinan modern seperti sekarang ini
Jurnal Sosial dan Teknologi (SOSTECH)
Volume 3, Number 11, November 2023
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
906
Dika Yanuar Patra Komala
Gaya Kepemimpinan Transformasional Untuk Pengembangan
Pendidikan Karakter
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
(Aryawan, 2021). Perubahan itu terjadi seiring dengan berubahnya kebutuhan dan tantangan jaman.
Kepala sekolah harus tanggap dan merespon positif adanya perubahan ini.
Kepemimpinan pendidikan berkaitan dengan masalah kepala sekolah dalam meningkatkan
kesempatan untuk mengadakan pertemuan secara efektif dengan para guru dalam situasi yang kondusif
(Tarhid, 2017). Dalam hal ini, perilaku kepala sekolah harus dapat mendorong kinerja para guru dengan
menunjukkan rasa bersahabat, dekat, dan penuh pertimbangan terhadap para guru, baik sebagai individu
maupun sebagai kelompok. Perilaku instrumental kepala sekolah merupakan tugas-tugas yang
diorientasikan dan secara langsung diklarifikasi dalam peranan dan tugas- tugas para guru, sebagai
individu dan sebagai kelompok. Perilaku kepala sekolah yang positif dapat mendorong, mengarahkan,
dan memotivasi seluruh warga sekolah untuk bekerja sama dalam mewujukan visi, misi sekolah
(Juniarti et al., 2020).
Tingkatan sejauh mana seorang pemimpin disebut transformasional terutama diukur dalam
hubungannya dengan efek pemimpin tersebut terhadap para pengikutnya (Umam, 2018). Para pengikut
seorang pemimpin transformasional merasa adanya kepecayaan, kekaguman, kesetiaan dan hormat
terhadap pemimpin tersebut serta mereka termotivasi untuk melakukan lebih daripada yang awalnya
diharapkan terhadap mereka. Pemimpin tersebut mentransformasi dan memotivasi para pengikutnya
dengan: (a) membuat mereka lebih sadar mengenai pentingnya hasil-hasil suatu pekerjaan, (b)
mendorong mereka untuk lebih mementingkan organisasi atau tim daripada kepentingan diri sendiri
dan (c) mengaktifkan kebutuhan-kebutuhan mereka yang lebih tinggi (Iqbal, 2021).
Formulasi asli dari teori kepemimpinan transformasional mencakup tiga komponen, yaitu
(Carina, 2018): (1) karisma, (2) stimulasi intelektual dan (3) perhatian yang diindividualisasi. Karisma
telah didefinisikan sebagai sebuah proses yang padanya seorang pemimpin mempengaruhi para
pengikutnya dengan menimbulkan emosi-emosi yang kuat dan identifikasi dengan pemimpin tersebut.
Stimulasi intelektual adalah sebuah proses yang padanya para pemimpin meningkatkan kesadaran para
pengikutnya terhadap masalah-masalah dan mempengaruhi para pengikutnya untuk memandang
masalah-masalah tersebut dari sebuah prespektif yang baru. Perhatian yang diindividualisasi termasuk
memberi dukungan, membesarkan hati, dan memberi pengalaman-pengalaman tentang pengembangan
kepada para pengikut. Dengan demikian seorang kepala sekolah dapat dikatakan menerapkan
kepemimpinan transformasional jika dia mampu mengubah energi sumber daya yang ada untuk
mencapai tujuan-tujuan sekolah (Bakhtiar, 2019).
Kepemimpinan kepala sekolah di MI AL HUDA MANGLI membuat transformasi baru dengan
memupuk kepribadian siswa berdasarkan karakternya, siswa di bimbing dan dibiasakan untuk mengenal
karakter religius dan disiplin berdasarkan indikator yang sudah di musyawarahkan dengan seluruh
komponen sekolah sehingga memberikan pengaruh secara nyata baginya dalam rangka pencapaian visi
dan misi sekolah yang bermutu dalam bidang akademik. Kepala sekolah menjadi tauladan bagi guru
dan siswa.
Keunikan dan keunggulan sekolah islam maupun madrasah menawarkan hal yang lebih
dibandingkan dengan pendidikan pada sekolah umum. Mengintegrasikan pendidikan agama dengan
pendidikan umum, juga memberikan siswanya skill sesuai dengan bakatnya masing-masing. Selain itu,
pola pembelajarannya juga sedikit berbeda dan memang memprioritaskan hak-hak siswa sebagai
penuntut ilmu. Hal inilah yang membedakan dengan pendekatan yang dilakukan pada lembaga
pendidikan yang lain (Arifin, 2014).
MI AL HUDA Mangli merupakan salah satu sekolah unggulan yang berbasis keIslaman dan
mengintegrasikan pendidikan karakter religius kedalam pendidikan di sekolah. Diketahui dari standar
kompetensi lulusan yang ditetapkan di madrasah, antara lain membaca Al Qur'an, hafal Jus Amma,
tertib beribadah, berahlaqul karimah, sukses studi, gemar membaca, amanah, disiplin dan mandiri.
Program penguatan pendidikan karakter yang dilakukan disekolah ini yaitu dengan adanya
program pembiasaan. Program pembiasaan yang menjadi unggulan disekolah ini adalah hafalan jus
Amma. Hafalan dilakukan oleh siswa kelas I sampai kelas VI. Bagi kelas rendah yaitu I III diberi
hafalan surat-surat pendek sedangkan bagi kelas tinggi yaitu IV VI diberi hafalan surat-surat panjang.
907
Dika Yanuar Patra Komala
Gaya Kepemimpinan Transformasional Untuk Pengembangan
Pendidikan Karakter
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
Anak-anak pada kelas rendah sudah termasuk kedalam tahap perkembangan operasional konkrit.
Penugasan yang diberikan guru kepada siswa dapat berupa penugasan terstruktur maupun
mandiri tak terstruktur. Bentuk penugasan terstruktur adalah pembagian tugas individu, pemberian
tugas kelompok, melakukan riset sederhana (percobaan), dan lain-lain. Sedangkan bentuk kegiatan
mandiri tidak terstruktur berupa pemberian pekerjaan rumah, tugas kegiatan tadarus dirumah,
melaksanakan shalat jamaah di masjid sekitar rumah, mengamati prinsip kerja pengetahuan alam atau
pengetahuan social dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti ingin mendalami tentang bagaimana gaya kepemimpinan
transformasional untuk pengembangan pendidikan karakter di MI AL HUDA Mangli, khususnya
tentang kebiasaan yang dijalankan disekolah tersebut untuk mendukung terlaksananya konsep
pendidikan karakter pada anak yang diteliti yaitu meliputi perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi
pembiasaan tersebut untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan disekolah.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif (Sugiyono, 2013). Penelitian deskriptif di
gunakan untuk menggambarkan bagaimana Gaya Kepemimpinan Transformasional di MI AL HUDA
Mangli. Permasalahan yang bersikap deskriptif merupakan permasalahan yang tidak membandingkan
dan tidak menghubungkan dengan variable lain hanya menggambarkan variabel saja (Riduwan,
2013:08). Penelitian akan dilaksanakan di MI AL HUDA Mangli Kecamatan Randudongkal Kabupaten
Pemalang. Waktu penelitian akan dilaksanakan mulai sekitar bulan April sampai dengan bulan
November tahun 2020.
Data yang terkumpul selanjutnya akan di analisis secara deskriptif kualitatif. Teknik analisis data
yang digunakan pada penelitian ini adalah teknis analisis data induktif, yakni penarikan kesimpulan dari
fakta-fakta yang khusus, untuk kemudian ditarik kesimpulan secara umum (generalisasi).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pendidikan memiliki peran dalam pembangunan nasional yaitu berperan dalam pengembangan
sumber daya manusia (PSDM) (Sarnoto, 2017). Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk
membangun dan meningkakan mutu SDM menuju era globalisasi yang penuh dengan tantangan
sehingga disadari bahwa pendidikan merupakan sesuatu yang sangat fundamental bagi setiap individu
(Widiansyah, 2018). Kegiatan pendidikan tidak dapat diabaikan begitu saja, terutama dalam memasuki
era persaingan yang semakin ketat, tajam, berat pada abad millennium ini Pendidikan dapat memberikan
bekal untuk mengahadapi persaingan yang ketat di era globalisasi.
Pemimpin disebut transformasional terutama diukur dalam hubungannya dengan efek pemimpin
tersebut terhadap para pengikutnya (Nurhadian, 2017). Para pengikut seorang pemimpin
transformasional merasa adanya kepecayaan, kekaguman, kesetiaan dan hormat terhadap pemimpin
tersebut serta mereka termotivasi untuk melakukan lebih daripada yang awalnya diharapkan terhadap
mereka (Armansyah, 2020). Pemimpin tersebut mentransformasi dan memotivasi para pengikutnya
dengan (Qori, 2013): (a) membuat mereka lebih sadar mengenai pentingnya hasil-hasil suatu pekerjaan,
(b) mendorong mereka untuk lebih mementingkan organisasi atau tim daripada kepentingan diri sendiri
dan (c) mengaktifkan kebutuhan-kebutuhan mereka yang lebih tinggi.
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa hal-hal yang diamati atau dipantau oleh peneliti, ditemukan:
1. Idealized Influence (Pengaruh Idealis)
a. Kepala Sekolah memahami kebutuhan Guru dengan memberi fasilitas/ sarana prasarana
termasuk pelatihan yang menunjang kinerjanya.
b. Kepalasa Sekolah memberikan dukungan kepada guru dalam melaksanakan kinerjanya
c. Kepala Sekolah memberi kepercayaan kepada guru untuk secara bergantian memimpin apel pagi.
908
Dika Yanuar Patra Komala
Gaya Kepemimpinan Transformasional Untuk Pengembangan
Pendidikan Karakter
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
2. Inspirational Motivation (Motivasi Inspirasional)
a. Kepala Sekolah selalu memberi tantangan untuk tertib hadir dan rapi dalam berpakaian.
b. Kepala Sekolah mendorong Guru yang masih berijazah D2 untuk melanjutkan S1
3. Intellectual Stimulation (Stimulasi Intelektual)
a. Kepala Sekolah memberi inspirasi dengan menanamkan pendidikan karakter (Religius dan
disiplin) di MI AL HUDA Mangli.
b. Kepala Sekolah mendorong para guru untuk memberdayakan diri secara total dalam tugas mereka
(memberi contoh langsung sebagai pemimpin Apel).
b. Individualized Consideration (Perhatian pada Individu)
a. Kepala Sekolah membimbing para Guru untuk saling menghargai diantara mereka.
b. Kepala Sekolah memiliki kepercayaan terhadap guru
4. Dampak penerapan gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah tersebut di MI AL HUDA
Mangli.
a. Nampak jelas keharmonisan di MI AL HUDA Mangli.
b. Warga MI AL HUDA Mangli lebih mengenal disiplin dan penanamannya dalam beribadah.
c. Animo mansyarakat untuk menyekolahkan anak di MI AL HUDA Mangli lebih besar.
Dengan demikian maka berdasarkan pada fakta-fakta yang ditemukan dari data hasil penelitian,
Kepemimpinan Transforfamsional di MI AL HUDA Mangli sudah baik, karena sudah sesuai ciri-ciri
dimensi kepemimpinan transformasional, sesuai dengan teori Amaliyah et al., (2014) yaitu:
a. Idealized influence (pengaruh ideal) adalah perilaku pemimpin yang memberikan visi dan misi,
memunculkan rasa bangga, serta mendapatkan respek dan kepercayaan. Idealized influence disebut
juga sebagai pemimpin yang kharismatik, dimana pengikut memiliki keyakinan yang mendalam
pada pemimpinnya, merasa bangga bisa bekerja dengan pemimpinnya, dan mempercayai kapasitas
pemimpinnya dalam mengatasi setiap permasalahan.
b. Inspirational Motivation (Motivasi Inspirasional) adalah perilaku pemimpin yang memiliki
kemampuan mengkomunikasikan harapan yang tinggi,menyampaikan visi dengan menarik dan
mengisnpirasi bawahan untuk mencapai tujuan demi kemajuan organisasi.
c. Intelectual Stimulation (Stimulasi Intelektual) adalah perilaku pemimpin yang mampu
meningkatkan kecerdasan bawahannya dalam menciptakan kerativitas dan berinovasi,
meningkatkan rasionalitas, dan memecahkan masalah yang cermat.
d. Indivisualized Consideration (Pertimbangan Individu) adalah perilaku pemimpin yang memberikan
perhatian pribadi, memperlakukan masing-masing bawahan secara individual sebagai seorang
individu dengan kebutuhan, kemampuan, dan aspirasi yang berbeda, serta melatih dan memberikan
saran.
Hasil penelitian ini sejalan dengan Penelitian dengan judul “Kepemimpinan Transformasional
Kepala Madrasash Dalam Membangun Karakter Siswa di MI Ma’arif Begi Depok Sleman yaitu Kepala
MI Ma’arif Bego merupakan pemimpin yang mempunyai jiwa transformasional. Adapun influence,
yaitu mempunyai ide-ide dan terobosan dalam membangun karakter siswa kemudian menularkan ide
tersebut untuk dikerjakan guru dan para siswa dalam merealisasikan visi misi dan tujuan madrasah.
Pada aspek inspireation motivation, kepala madrasah memotivasi guru dan siswa dengan cara
memberikan teladan pada mereka dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab. Aspek intellectual
stimulation, kepala madrasah memfasilitasi dan mendorong guru dan siswa selalu meningkatkan
kualitas dan kompetensi diri. Yang terakhir aspek individual consideration, yaitu kepala madrasah
melakukan pendekatan personal kepada guru dan siswa sehingga tercipta suasana harmonis dan nyaman
909
Dika Yanuar Patra Komala
Gaya Kepemimpinan Transformasional Untuk Pengembangan
Pendidikan Karakter
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
di lingkungan madrasah dan lebih mudah dalam menyelesaikan masalah.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan tentang Gaya Kepemimpinan Transformasional untuk
Pengembangan Pendidikan Karakter di MI AL HUDA Mangli. sesuai dengan fokus penelitian ini, maka
dapat disimpulkan Bahwa pelaksanaan kepemimpinan transformasional kepala sekolah ini sudah baik,
hal ini ditandai dengan kepala sekolah dapat menjadi teladan bagi para guru dan karyawan. Secara
langsung ataupun tidak langsung kepala sekolah dapat mengajarkan kepada para guru dan karyawan
untuk memberikan pelayanan yang maksimal untuk siswa dan orang tua, selain itu juga kepala sekolah
mengajarkan agar bersedia menerima saran dan kritik untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Dalam
menjalin komunikasi kepada guru, kepala sekolah sudah berkomunikasi dengan baik dan selalu menjalin
keharmonisan dengan guru dan karyawan. Pembiasaan pendidikan karakter berbasis islami yang di
transformasikan berjalan dengan baik dan sesuai tujuan. Dampak kepemimpinan transformasional di MI
AL HUDA Mangli sangat terasa, di tandai dengan bertambahnya minat warga sekitar untuk
menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut, sehingga setiap tahunnya jumlah peserta didik bertambah.
BIBLIOGRAPHY
Amaliyah, F. N., Swasto, B., & Susilo, H. (2014). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional
Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Dengan Motivasi Kerja Karyawan Sebagai Variabel Mediasi
Pada Karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk. Kantor Cabang Blitar. Jurnal Administrasi
Bisnis, 14(1).
Arifin, Z. (2014). Budaya Pesantren Dalam Membangun Karakter Santri. Al Qodiri: Jurnal Pendidikan,
Sosial Dan Keagamaan, 6(1), 122.
Armansyah, A. (2020). Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Transaksional Dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Intervening Di
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Hirarki: Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis, 2(1), 9094.
Aryawan, I. W. (2021). Penerapan Kepemimpinan Asta Brata Dalam Pendidikan Dari Sudut Pandang
Teori Konflik. Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial, 7(1), 5666.
Bakhtiar, B. (2019). Kategori Kepemimpinan Transformational. At-Ta’dib: Jurnal Ilmiah Prodi
Pendidikan Agama Islam, 3847.
Carina, N. K. S. (2018). Pengaruh Faktor-Faktor Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja
Guru. Widyadari, 19(1), 5984.
Iqbal, M. (2021). Kepemimpinan Transformasional Dalam Upaya Pengembangan Sekolah/Madrasah.
Pionir: Jurnal Pendidikan, 10(3).
Juniarti, E., Ahyani, N., & Ardiansyah, A. (2020). Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan
Disiplin Guru Terhadap Kinerja Guru. Journal Of Education Research, 1(3), 193199.
Nurhadian, A. F. (2017). Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan. Jurnal Ekonomi, Bisnis & Entrepreneurship, 11(1), 5974.
Qori, H. (2013). Kepemimpinan Karismatik Versus Kepemimpinan Transformasional. Jurnal Analisa,
1(2), 7077.
Sarnoto, A. Z. (2017). Sumber Daya Manusia Dalam Pendidikan Islam. Madani Institute: Jurnal
Politik, Hukum, Pendidikan, Sosial, Dan Buadaya, 6(2).
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. In Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif Dan R & D. (19th Ed., P. 240). Alfabeta.
Tarhid, T. (2017). Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru. Jurnal
Kependidikan, 5(2), 141155.
Umam, K. (2018). Kepemimpinan Transformasional Sebagai Upaya Membangun Iklim Dan Budaya
Organisasi. Edukasi: Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu Manajemen Dan Kependidikan, 8(1), 122.
Widiansyah, A. (2018). Peranan Sumber Daya Pendidikan Sebagai Faktor Penentu Dalam Manajemen
910
Dika Yanuar Patra Komala
Gaya Kepemimpinan Transformasional Untuk Pengembangan
Pendidikan Karakter
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
Sistem Pendidikan. Cakrawala: Jurnal Humaniora Bina Sarana Informatika, 18(2), 229234.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International
License