Jurnal Sosial dan Teknologi (SOSTECH)

Volume 3, Number 11, November 2023

p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155

PENGARUH PENGGUNAAN INSTAGRAM @MAGDALENEID TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI BERPERSPEKTIF GENDER BAGI FOLLOWERS

Nisrina Syifa Syauqiyah, Siti Nurbayani, Acep Supriadi

Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia

Email : [email protected]

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh media sosial yang masih memberitakan sesuatu tanpa memperhatikan perspektif gender. Hal ini tentunya dapat memperparah kesetaraan gender karena media merupakan sumber informasi bagi masyarakat. Di tengah banyaknya media seperti itu, Instagram @magdaleneid hadir sebagai sarana yang dapat dijadikan sebagai sumber informasi berperspektif gender. Penelitian ini bertujuan pengaruh @magdaleneid terhadap pemenuhan kebutuhan informasi berperspektif gender. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan penyebaran kuesioner melalui media sosial. Hasil penelitian menunjukan bahwa ditemukan bahwa Instagram ini memiliki pengaruh positif terhadap pemenuhan kebutuhan informasi berperspektif gender. Hasil ini ditemukan berdasarkan analisis regresi linear sederhana yang menghasilkan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,339. Yang artinya Instagram ini memberikan pengaruh sebanyak 33,9% terhadap pemenuhan kebutuhan informasi followers-nya.

�

Kata kunci: Penggunaan Media Sosial, Kebutuhan Informasi, Gender.

 

Abstract

This research is motivated by the prevalence of social media disseminating information without considering gender perspectives. This, undoubtedly, can exacerbate gender inequality since the media serves as a crucial information source for the public. Amidst numerous such media outlets, Instagram @magdaleneid emerges as a platform that can be utilized as a source of gender-informed information. The objective of this research is to explore the influence of @magdaleneid on the fulfillment of information needs from a gender perspective. The research employs a quantitative method, utilizing social media-based questionnaires for data collection. The findings indicate that Instagram has a positive influence on meeting information needs with a gender perspective. This conclusion is drawn from a simple linear regression analysis, yielding a significance value of 0.000 < 0.05, accompanied by a coefficient of determination of 0.339. This implies that Instagram contributes to fulfilling the information needs of its followers by 33.9%. The research underscores the importance of platforms like @magdaleneid in shaping a more gender-inclusive media landscape.

 

Keywords: Use of Social Media, Information Needs, Gender

PENDAHULUAN

Perkembangan isu kesetaraan gender menjadi pusat perhatian di seluruh dunia, termasuk dalam agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang dicanangkan oleh PBB. Kesetaraan gender telah ditetapkan sebagai salah satu dari 17 tujuan dalam TPB pada tahun 2015, dengan harapan dapat tercapai pada tahun 2030. Konsep kesetaraan gender berfokus pada upaya menciptakan persamaan kesempatan dan akses untuk laki-laki dan perempuan dalam berbagai aspek sosial, politik, dan ekonomi (Gultom, 2021). Kesetaraan gender tidak hanya berpengaruh pada perempuan, tetapi juga berdampak positif pada anak-anak, keluarga, masyarakat, dan negara secara keseluruhan (UNICEF, 2006). Oleh karena itu, partisipasi seluruh masyarakat dalam mencapai kesetaraan gender sangat penting.

Namun, Indonesia masih menghadapi tantangan dalam mencapai tingkat kesetaraan gender yang memadai. Data menunjukkan bahwa Indonesia menempati peringkat ke-121 dari 162 negara dalam Gender Inequality Index (GII) yang dipublikasikan oleh United Nations Development Programme (UNDP) pada tahun 2019. Kemudian berdasarkan data Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun 2021, terlihat bahwa tingkat IPM perempuan masih mengalami ketidaksetaraan dengan laki-laki. Pada tahun tersebut, tingkat IPM perempuan sebesar 69,59%, sementara laki-laki sebesar 76,25%(BPS, 2022). Data tersebut mengindikasikan bahwa diperlukan upaya perbaikan kebijakan dari pemerintah dalam sektor kesehatan, pemberdayaan, dan akses pasar tenaga kerja untuk meningkatkan tingkat kesetaraan gender (BPS, 2020). Faktor-faktor seperti budaya patriarki, diskriminasi, dan kekerasan terhadap perempuan di Indonesia menjadi penyebab utama kesenjangan ini, seperti yang disampaikan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Puspayoga.

Ketidaksetaraan gender di Indonesia tentunya perlu segera diatasi. Dalam hal ini, media memiliki peran penting dalam mengatasi ketimpangan gender di masyarakat. Teori Agenda-Setting yang dikemukakan oleh McComb dan Shaw pada tahun 1968 menyatakan bahwa media memiliki kemampuan untuk memengaruhi agenda publik dan memberikan perhatian terhadap isu tertentu(Nugroho, 2015). Dengan banyaknya pengguna media sosial di Indonesia, media sosial menjadi alat yang efektif dalam penyebaran informasi. Hal ini dikarenakan melalui media online proses penyebaran informasi menjadi lebih cepat dan mudah diakses oleh siapapun. Namun sayangnya media online kadang-kadang masih membuat berita dengan sudut pandang yang seksis dan bias gender. Hal ini menunjukkan perlunya kesadaran dan tindakan untuk mengubah cara media menghadapi isu-isu gender demi mencapai kesetaraan yang lebih baik.

Adanya media yang memuat berita dengan isi yang seksis justru malah memperparah tingkat ketimpangan gender di Indonesia (Ainiyah, 2018). Karena media sebagai sumber informasi dapat membentuk opini yang membuat pemikiran seperti ini terus tertanam di masyarakat. Dengan demikian, media memiliki peran dalam memberikan informasi yang berperspektif gender, sehingga dapat meningkatkan kepekaan gender. Salah satu media yang aktif dalam memberikan informasi berperspektif gender di Indonesia adalah Magdalene. Media ini didirikan sebagai tempat untuk berdiskusi dan menyediakan narasi untuk melawan ide-ide yang mensubordinasi perempuan (Bahtiar, 2022) melalui platform media sosial seperti YouTube, Facebook, LinkedIn, Instagram, dan Twitter. Dalam postingannya, Magdalene menyediakan konten yang memberikan pandangan kritis, memberdayakan, mendidik, dan menghibur mengenai isu kesetaraan gender dan juga feminisme di Indonesia (Septiningrum & Rachmiatie, 2022). Tidak hanya itu, media ini juga memberikan konten seputar relationship, lifestyle, budaya, politik, teknologi, lingkungan, dan lain-lain dengan memperhatikan perspektif gender. Berikut merupakan salah satu contoh informasi berperspektif gender yang disampaikan melalui akun Instagram @magdaleneid.

Akun Instagram Magdalene memiliki jumlah followers terbanyak dibandingkan dengan media sosial Magdalene lainnya. Pada Februari 2023, Akun Instagram ini telah mencapai 104 ribu followers. Jika dibandingkan dengan akun Instagram yang serupa seperti @jurnal_perempuan, @konde.co, @magdaleneid merupakan akun dengan jumlah followers terbanyak. Maka dari itu, akun ini telah menjadi sumber utama informasi bagi para pengikutnya yang memiliki kebutuhan informasi dengan perspektif gender. Dengan kontennya yang informatif dan relevan. Para pengikut akun ini mengandalkan @magdaleneid untuk mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang isu-isu gender yang penting, serta untuk mendukung kesadaran masyarakat seputar masalah ini. Dengan demikian, akun Instagram ini dipilih oleh peneliti sebagai subjek penelitian.

Sebelumnya, peneliti telah melakukan tinjauan literatur mengenai penggunaan media sosial Instagram untuk memenuhi kebutuhan informasi pengikutnya. Menurut studi yang dilakukan oleh Shazrin Daniyah Khansa dan Kinkin Yuliaty Subarsa Putri pada tahun 2021, menyebutkan bahwa akun Instagram @whiteboardjournal memiliki dampak positif terhadap kebutuhan informasi pembacanya. Temuan ini didasarkan pada analisis bivariat yang menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,000, yang menunjukkan bahwa akun Instagram @whiteboardjournal memang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemenuhan kebutuhan informasi pembacanya. Selain itu, menurut Helen dan Farid Rusdi pada tahun 2018, telah mengungkapkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan akun Instagram @jktinfo dengan pemenuhan kebutuhan informasi (Estrella & Rusdi, 2022). Bukti untuk temuan ini ditemukan melalui analisis uji t pada variabel penggunaan media sosial, menghasilkan nilai sebesar 13,648 dengan tingkat signifikansi 0,000. Dengan tingkat signifikansi tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media sosial memiliki dampak yang signifikan terhadap pemenuhan kebutuhan informasi.

Dengan hasil temuan tersebut, peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan pengaruh akun Instagram @magdaleneid terhadap pemenuhan kebutuhan informasi dengan perspektif gender bagi para pengikutnya. Penelitian ini dipicu oleh pemahaman bahwa media sosial merupakan platform yang penting dalam memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berbagi serta memperoleh informasi, terutama dalam konteks isu-isu gender dan perempuan. Maka peneliti tertarik untuk meneliti akun Instagram tersebut dengan mengangkat sebuah judul �Pengaruh Penggunaan Akun Instagram @magdaleneid terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Berperspektif Gender Bagi Followers�.

 

METODE PENELITIAN

Berdasarkan permasalahannya, penelitian ini akan menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian menggunakan metode kuantitatif untuk menjawab pengaruh antar variabel yakni akun instagram @magdaleneid dan kebutuhan pemenuhan informasi berperspektif gender yang ditampilkan dalam bentuk angka. Karena pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan penelitian dimana variabel yang diteliti dapat diukur menggunakan angka dan analisis statistik (Siyoto & Sodik, 2015). Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode survei. Metode survei merupakan suatu bentuk penelitian yang melibatkan pengambilan sampel dari populasi tertentu dan menggunakan kuesioner sebagai alat utama untuk mengumpulkan data. Penelitian ini juga menggunakan analisis regresi linear sederhana sebagai cara untuk menganalisis data yang diperoleh.

Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai teknik pengumpulan data. Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang melibatkan serangkaian pertanyaan atau pernyataan yang disampaikan kepada responden (Sugiyono, 2011). Kuesioner tersebut berisi pernyataan-pernyataan terkait pengaruh penggunaan akun Instagram @magdaleneid terhadap pemenuhan kebutuhan informasi berperspektif gender bagi followers. Kuesioner yang digunakan bersifat tertutup, di mana jawaban-jawaban untuk pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner sudah disediakan, dan responden hanya perlu memilih jawaban yang sesuai dan mencerminkan pandangannya. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diberikan kepada responden yang merupakan followers akun Instagram @magdaleneid untuk mengumpulkan data.

Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh orang yang pengikut atau followers akun Instagram @magdaleneid. Pada bulan Februari 2023, akun Instagram ini memiliki total 106.000 followers. Jika dihitung menggunakan rumus slovin, maka ditemukan hasil sebagai berikut:

�= 400

Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai sampel (n) yakni 398,4 yang dibulatkan menjadi 400 orang.

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

 

Tabel 1. Analisis Regresi Linear Sederhana

ANOVAa

Model

Sum of Squares

Df

Mean Square

F

Sig.

1

Regression

4052,671

1

4052,671

204,190

,000b

Residual

7899,319

398

19,848

 

 

Total

11951,990

399

 

 

 

a. Dependent Variable: Pemenuhan Kebutuhan Informasi

b. Predictors: (Constant), Penggunaan Instagram @magdaleneid

Sumber: Hasil pengolahan SPSS Statistics 22

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 204,190 dengan signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Maka, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media sosial Instagram @magdaleneid (X) terhadap pemenuhan kebutuhan berperspektif gender bagi followers (Y). Hal ini berarti membuktikan hipotesis peneliti yang menyatakan bahwa adanya pengaruh penggunaan Instagram @magdaleneid terhadap kebutuhan informasi berperspektif gender bagi followers.

Tabel 2. Koefisien Regresi

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

B

Std. Error

Beta

1

(Constant)

28,364

1,340

 

21,168

,000

X

,487

,034

,582

14,290

,000

a. Dependent Variable: Pemenuhan Kebutuhan Informasi

����������� Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Statistics 22

Dari tabel di atas diketahui nilai Constant (a) sebesar 28,364 dan nilai X (b/koefisien regresi) sebesar 0,487. Maka, persamaan regresinya dapat diungkapkan sebagai berikut:

������ Y = a + bX

������ Y = 28,364 + 0,487X

������ Persamaan tersebut dapat diartikan bahwa konstanta sebesar 28,364 berarti Koefisien regresi X sebesar 0,487 menyatakan bahwa setiap penambahan 1% nilai X, maka nilai Y bertambah sebesar 0,487 nilai konsisten variabel Y adalah sebesar 28,364. Koefisien regresi memiliki nilai positif yang menandakan bahwa arah pengaruh variabel X terhadap Y adalah positif.

������ Selanjutnya, dari tabel coefficients di atas diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukan bahwa variabel X berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Y. Selain itu, Berdasarkan nilai t diketahui nilai thitung sebesar 14,290 > ttabel 1,965. Maka, dapat disimpulkan bahwa variabel X memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y.

Tabel 3. Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model

R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1

,582a

,339

,337

4,455

a. Predictors: (Constant), Penggunaan Instagram @magdaleneid

b. Dependent Variable: Pemenuhan Kebutuhan Informasi

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Statistics 22

Berdasarkan tabel Model Summary, dapat diketahui nilai hubungan (R) antara penggunaan akun Instagram @magdaleneid (X) dengan kebutuhan informasi berperspektif gender bagi followers (Y), yang memiliki nilai sebesar 0,582. Selanjutnya, dari output tersebut diperoleh koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,339, yang berarti terdapat pengaruh penggunaan Instagram @magdaleneid (X) terhadap kebutuhan informasi berperspektif gender bagi followers (Y) sebesar 33,9%. Sisanya sebesar 66,1% menunjukan adanya pengaruh dari variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Pada masa ini, penggunaan media sosial telah menjadi bagian dari kebutuhan sehari-hari bagi banyak orang . Media sosial menjadi tempat di mana masyarakat dapat melakukan berbagai aktivitas dan mencari berbagai informasi dengan cepat. Salah satu media sosial yang marak digunakan oleh masyarakat saat ini yaitu, Instagram. Instagram dapat digunakan sebagai platform untuk memenuhi kebutuhan kognitif. Rasa ingin tahu pengguna terhadap berbagai hal dapat terpuaskan dengan melihat konten yang sesuai dengan rasa keingintahuannya. Salah satu akun Instagram yang dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi masyarakat yakni, Instagram @magdaleneid. Akun Instagram ini setiap harinya rutin dalam membagikan artikel-artikel berperspektif gender yang dapat dijadikan sebagai bahan bacaan bagi pengikutnya.

Penelitian ini mencoba mencari tahu apakah terdapat pengaruh penggunaan Instagram @magdaleneid terhadap pemenuhan kebutuhan informasi berperspektif gender bagi followers. Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan Instagram @magdaleneid berdampak positif pada pemenuhan kebutuhan informasi berperspektif gender bagi para pengikutnya. Analisis regresi sederhana mengungkapkan hubungan yang signifikan, dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,339, menunjukkan bahwa Instagram @magdaleneid memengaruhi pemenuhan kebutuhan informasi berperspektif gender pengikutnya sebanyak 33,9%. Adanya variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini memberikan pengaruh sebanyak 66,1%. Meskipun begitu, data menunjukan bahwa followers menggunakan akun Instagram ini untuk mendapatkan pemahaman baru ataupun menyempurnakan yang sudah ada, sehingga informasi yang didapatkan lebih luas.

Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Park dkk (dalam Putra, 2019), intensitas dan manfaat penggunaan digunakan untuk mengukur penggunaan media sosial. Dalam konteks Instagram @magdaleneid,� followers yang aktif dalam mengakses akun tersebut akan memiliki akses lebih sering ke konten yang berfokus pada isu-isu gender. Dengan kata lain, semakin sering mereka mengakses Instagram ini, semakin banyak informasi berperspektif gender yang mereka dapatkan. Sehingga dapat dikatakan bahwa intensitas penggunaan Instagram @magdaleneid, berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan informasi berperspektif gender followers. Selanjutnya, Teori Park juga menekankan pentingnya manfaat yang dirasakan oleh pengguna media sosial. Jika seseorang merasa mendapatkan manfaat dari penggunaan media sosial, seperti pemenuhan kebutuhan informasi berperspektif gender, mereka akan lebih cenderung untuk terus menggunakannya.

Pemahaman yang diperoleh dari Instagram @magdaleneid memungkinkan pengikutnya melihat peristiwa dengan sudut pandang gender yang lebih luas. Terutama dalam konteks studi gender, pendekatan interdisipliner menjadi penting karena perbedaan pengalaman individu menghadirkan kompleksitas dalam masalah ketidaksetaraan gender. Pendekatan interdisipliner membantu dalam memberikan perspektif yang beragam untuk memecahkan masalah tersebut. Mempunyai perspektif gender juga membantu individu dalam memahami peran dan posisi mereka dalam masyarakat, serta tantangan dan keterbatasan yang mereka hadapi (Andina, 2023).

Guha (dalam Deanawa, 2017)membagi kebutuhan informasi menjadi empat jenis: current need approach, everyday need approach, exhaustive need approach, dan catching-up need approach. Dalam penelitian ini, kebutuhan informasi followers Instagram @magdaleneid telah terpenuhi melalui empat indikator tersebut. Pertama, dalam indikator "current need approach,� Followers memandang Instagram @magdaleneid dapat memberikan informasi terbaru seputar isu-isu gender, yang sangat penting bagi mereka yang ingin tetap up-to-date dengan perkembangan terkini dalam isu-isu gender. Kedua, dalam aspek "everyday need approach,". Hal ini menunjukan bahwa followers menganggap Instagram ini dapat memenuhi kebutuhan akan informasi yang spesifik, cepat, dan rutin. Dengan berbagai postingan sehari-hari, para pengikut dapat dengan cepat mendapatkan informasi tentang isu-isu gender yang sedang tren. Ketiga, dalam aspek "exhaustive need approach," menunjukan bahwa followers yakin Instagram @magdaleneid dapat memberikan informasi yang lebih mendalam dan komprehensif tentang isu-isu gender. Postingan dengan konten yang lebih mendalam, seperti artikel, memuaskan kebutuhan mereka yang ingin memahami isu-isu gender secara lebih mendalam. Terakhir, dalam indikator "catching-up need approach," menunjukan bahwa followers merasa bahwa akun ini memberikan ringkasan informasi penting yang membantu mereka untuk "mengejar" atau "menyusul" informasi yang mungkin mereka lewatkan sebelumnya.

Hasil ini memberikan pemahaman lebih mendalam terkait mengapa Instagram @magdaleneid menjadi pilihan utama followers-nya dalam memenuhi kebutuhan informasi berperspektif gender. Hasil analisis menunjukkan bahwa akun ini memengaruhi pemenuhan kebutuhan informasi followers-nya, yang sesuai dengan teori Uses and Gratifications. Teori ini menekankan bahwa dalam memenuhi kebutuhan dan kepentingannya, seorang individu akan memilih sendiri media mana yang akan digunakan. Maka seorang individu memiliki kebebasan dalam memilih dan menggunakan media, dan bagaimana media itu dapat bermanfaat bagi dirinya (Putri, 2020). Dalam teori ini, ada beberapa jenis kebutuhan yang diidentifikasi, seperti kebutuhan untuk hiburan, informasi, identifikasi, dan interaksi sosial (Deanawa, 2017). Audiens memilih media yang mereka yakini akan memberikan kepuasan dan memenuhi kebutuhan ini, dan mereka juga memiliki kemampuan untuk menilai sejauh mana media tersebut memenuhi ekspektasi mereka.

Dalam teori uses and gratifications, akun Instagram @magdaleneid merupakan salah satu pilihan media yang memungkinkan individu memenuhi kebutuhan informasi berperspektif gender mereka. Konten yang dihasilkan oleh akun tersebut, seperti foto, video, dan artikel, berperan dalam memenuhi kebutuhan informasi followers. Penggunaan Instagram @magdaleneid sebagai sumber informasi berperspektif gender adalah contoh bagaimana individu aktif memilih dan menggunakan media sosial sesuai dengan preferensi dan kebutuhan mereka, sesuai dengan prinsip dasar teori uses and gratifications.�

 

KESIMPULAN

Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media sosial, khususnya Instagram, telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, di mana Instagram menjadi platform yang banyak digunakan untuk berbagai aktivitas dan pencarian informasi. Penelitian ini fokus pada akun Instagram @magdaleneid, yang secara rutin membagikan artikel-artikel berperspektif gender, dengan tujuan untuk memahami pengaruhnya terhadap pemenuhan kebutuhan informasi pengikutnya. Hasil penelitian menunjukkan dampak positif, seperti yang terungkap melalui analisis regresi linear sederhana dengan nilai signifikansi sebesar 0.000 < 0.05 dan koefisien determinasi sebesar 0,339, menunjukkan bahwa @magdaleneid berkontribusi pada pemenuhan 33,9% kebutuhan informasi berperspektif gender para pengikutnya. Data juga menunjukkan bahwa para pengikut aktif menggunakan akun ini untuk mendapatkan wawasan baru dan memperluas pemahaman mereka, menekankan peran @magdaleneid dalam menyediakan perspektif yang beragam mengenai isu-isu gender. Penelitian ini sejalan dengan teori Uses and Gratifications, yang menekankan bagaimana individu secara aktif memilih dan menggunakan platform media sosial berdasarkan preferensi dan kebutuhan informasi mereka, dalam hal ini, untuk konten berperspektif gender. Sebagai hasilnya, temuan penelitian ini memberikan pemahaman tentang bagaimana @magdaleneid menjadi pilihan utama bagi para pengikutnya dalam memenuhi kebutuhan informasi berperspektif gender mereka, sejalan dengan prinsip dasar teori Uses and Gratifications.

 

BIBLIOGRAPHY

Andina, T. K. R. (2023). Integrasi Perspektif Adil Gender dalam Pemberitaan Kekerasaan Seksual. Megashift FISIPOL UGM. https://megashift.fisipol.ugm.ac.id/2023/01/30/integrasi-perspektif-adil-gender-dalam-pemberitaan-kekerasan-seksual/

Ainiyah, N. (2018). Remaja millenial dan media sosial: media sosial sebagai media informasi pendidikan bagi remaja millenial. Jurnal Pendidikan Islam Indonesia, 2(2), 221�236.

Bahtiar, A. H. (2022). Penerimaan Khalayak di Akun Instagram @Magdaleneid Tentang Fenomena Cyberfeminisme (Studi pada Mahasiswi Muslimah Followers @Magdaleneid. (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Malang)

BPS. (2020). Kajian Penghitungan Indeks Ketimpangan Gender. Badan Pusat Statistik.

____. (2022). Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menurut Jenis Kelamin 2020-2021. https://www.bps.go.id/indicator/40/462/1/indeks-pembangunan-manusia-ipm-menurut-jenis-kelamin.html

Deanawa, N. A. (2017). Analisis Kebutuhan Informasi (Information Need Assessment) Lansia Di Kota Surabaya. Universitas Airlangga.

Gultom, M. (2021). Indikator Kesetaraan Gender Dan Isu-Isu Gender Di Bidang Pendidikan. Fiat Iustitia: Jurnal Hukum, 2(1), 1�8.

Khansa, S. D., & Putri, K. Y. S. (2021). Pengaruh Akun Media Sosial Instagram@ whiteboardjournal Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pembaca. Jurnal InterAct, 10(2), 24�34.

Nugroho, A. C. (2015). Representasi Polity Dan Trivia Dalam Agenda Media (Studi Agenda Media SK Ibukota). Jurnal Studi Komunikasi Dan Media, 19(1), 63�72.

Putra, E. A. (2019). Pengaruh Penggunaan Media Sosial dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Intensi Berwirausaha Melalui Pengenalan Peluang Kewirausahaan pada Generasi Y di Surabaya. In Universitas Kristen Petra.

Putri, R. W. (2020). Efektivitas Akun instagram @infosumbar dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi pada Mahasiswa Muslim (Studi Deskriptif Kuantitatif pada Mahasiswa Asrama Provinsi Sumatera Barat di Yogyakarta). UIN Sunan Kalijaga.

Septiningrum, A. D. N., & Rachmiatie, A. (2022). Kampanye Membangun Women Empowerment pada Akun Instagram. Jurnal Riset Jurnalistik Dan Media Digital, 65�70.

Siyoto, S., & Sodik, M. A. (2015). Dasar metodologi penelitian. literasi media publishing.

UNICEF. (2006). The state of the world�s

 


This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License