Akuntansi Aset Biologis – Studi Kasus PT. Bibit Indonesia

Authors

  • Mohamad Dedi Junaedi Institut Keuangan Perbankan dan Informatika Asia, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.59188/jurnalsostech.v1i11.248

Keywords:

Penerapan, Pembantuan, Tindak Pidana Korupsi

Abstract

Latar belakang: Setiap negara memiliki sistem akuntansi berbeda yang disesuaikan dengan kebutuhan negara tersebut. Untuk meningkatkan komparabilitas dan kualitas laporan keuangan secara global, International Accounting Standard Board (IASB) mengembangkan dan mengeluarkan International Financial Reporting Standard (IFRS) dengan tujuan untuk mengurangi peraturan pelaporan yang berbeda antar negara, mengurangi biaya pelaporan keuangan perusahaan multinasional dan mengurangi biaya analisis laporan keuangan.

Tujuan penelitian: Untuk mengatahui menganalisis perlakuan akuntansi aset biologis perusahaan, menganalisis klasifikasi aset biologis, nilai pasar aktif dan metode penilian aset biologis berdasarkan PSAK 69.

Metode penelitian: Metode penelitian ini mengunakan metode kualitatif. Objek penelitian dilakukan pada PT. Bibit Indonesia.

Hasil penelitian: Hasil penelitian menjukkan perusahaan sudah melakukan perlakuan akuntansi aset biologis sesuai dengan PSAK 69. Namun, masih terdapat beberapa perbedaan dimana perusahaan tidak melalukan pengukuran kembali nilai aset biologis pada setiap akhir periode pelaporan. Pengukuran kembali nilai wajar aset biologis diproyeksikan untuk laporan keuangan tiga bulan ke depan.

Kesimpulan: Klasifikasi aset biologis perusahaan terbagi atas ayam pembibit induk nenek dan telur tetas. Masih belum terdapat pasar aktif atas aset biologis perusahaan. Jika ingin mengukur nilai pasar sebagai salah satu aspek pengukuran nilai wajar aset biologis, perusahaan mengambil dari nilai penjualan Parent Stock Daily On Chick (PS DOC), penjualan dari final stock broiler dan penjualan culled/infertile egg. Penilaian aset biologis perusahaan menggunakan metode hybrid, yaitu untuk ayam yang masih dalam masa pertumbuhan nilai ayam diukur berdasarkan biaya. Metode perusahaan dalam menilai aset biologis telah mengikuti langkah-langkah yang dijelaskan PSAK 69. Selisih menggunakan metode proyeksi nilai wajar dengan aktual nilai wajar menyebabkan selisih yang cukup besar.

Downloads

Published

2021-11-15

How to Cite

Dedi Junaedi, M. . (2021). Akuntansi Aset Biologis – Studi Kasus PT. Bibit Indonesia. Jurnal Sosial Teknologi, 1(11), 1.510 – 1.517. https://doi.org/10.59188/jurnalsostech.v1i11.248