Analisis Keuntungan Bisnis Sayuran Hidroponik Dengan Sistem Nutrient Film Technique (NFT) Menggunakan Solar Cell
DOI:
https://doi.org/10.59188/jurnalsostech.v3i11.974Keywords:
NFT, hidroponik, Solar Cell, ReturnAbstract
Salah satu cara meningkatkanpendapatan dari budidaya pertanian adalah menggunakan system hidroponik, terutama di daerah yang mempunyai lahan terbatas seperti perkotaan. Sistem hidroponik dapat meningkatkan produktivitas terutama pada tanaman sayuran dan bertangkai pendek. Salah satu kelebihan menanam dengan sistem hidroponik adalah bebas pestisida, cepat panen, dan daunnya terasa segar. Namun sistem ini belum banyak diketahui sehingga perlu dipahami lebih jauh tentang peralatan hidroponik dan menganalisis biaya yang dikeluarkan, serta keuntungan yang diperoleh dari sistem hidroponik ini. Penelitian ini menggunakan sistem hidroponik NFT menggunakan Solar Cell, untuk tanaman Pakcoy dan Selada, dengan menggunakan sistem paralon. Lima unit rekayasa aliran dangkal atau CFT berukuran 4 M x 5 tingkat dengan 250 lubang. Berdasarkan analisis biaya yang dilakukan untuk budidaya pakcoy diperoleh B/C Rasio sebesar 1.5, NPV >1
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Sri Hidayati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC-BY-SA). that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.